TintaSiyasi.id-- Persoalan di Arab Saudi terkait dipersekusinya pembela Palestina, Ahli Fikih Islam K.H. Muhammad Shiddiq Al-Jawi menilai harusnya pemimpin negara muslim tidak menjadi antek Amerika.
"Kenapa dia (pemimpin negara muslim) tidak melepaskan diri mereka itu dari proxy atau bahasa tegasnya agen atau antek-antek dari Amerika, ini kan bertentangan dengan islam," ujarnya di kanal YouTube One Ummah TV: Live 2601, Puluhan Ribu Massa di Depan Kedubes AS! Ahad (26-01-2025).
Ia menjelaskan, di dalam Islam tidak diperbolehkan beloyalitas kepada non-muslim. Terlebih banyak ayat didalam Al-Qur'an yang melarang kaum muslim untuk berloyalitas kepada kaum non-muslim.
"Misalnya Al-Maidah ayat 52, di situ disebutkan wahai orang-orang beriman janganlah kamu menjadikan orang-orang Yahudi dan orang-orang Kristen sebagai wali-walimu," tegasnya.
Ia menilai, wali dalam hal ini bisa diartikan sebagai teman akrab, serta tidak terbatas hanya itu melainkan bisa diartikan sebagai pemimpin, panutan ataupun teman politik.
"Al-Qur'an terjemahan kementerian agama yang baru ada ayat yang kontroversial zaman Ahok, terjemahan diubah sebelumnya jangan jadikan orang Yahudi dan Nasrani sebagai pemimpinmu, dulu artinya begitu kalau sekarang teman akrab," ungkapnya.
Adapun, ia menjelaskan sikap masyarakat yang melakukan pembelaan kepada sesama kaum muslim di Palestina menunjukkan bahwa rakyat tersebut sedang menjalankan ajaran Islam dan ajaran Islam memerintahkan umat Islam itu peduli kepada kaum muslim yang lain dalam satu hati.
"Misalkan Rasulullah pernah bersabda, barang siapa seorang muslim pada pagi hari tapi pagi itu dia tidak memberi kepedulian kepada urusan kaum muslimin maka dia tidak tergolong kepada golongan mereka," bebernya.
"Jadi ketika kaum muslim peduli, misalnya kaum muslim di Arab Saudi peduli kepada rakyat palestina berarti bagus kan, tapi kenapa dipersekusi oleh penguasa Arab Saudi, jadi ini kesalahan," tutupnya. [] Taufan