TintaSiyasi.id -- Merespons adanya aksi bela Palestina, Pengamat Hubungan Internasional Budi Mulyana mengatakan, aksi pembelaan terhadap Palestina itu harus terus dilakukan, karena penjajah itu masih berlangsung.
"Memang aksi pembelaan terhadap Palestina itu harus terus dilakukan Kenapa karena tadi penjajah itu masih berlangsung," ungkapnya dalam Live 2601, Puluhan Ribu Masa di Depan Kedubes AS, Ahad (26/1/2025), di kanal YouTube One Ummah TV.
Ia menjelaskan, adanya gencatan senjata yang dilakukan oleh Palestina dan Israel adalah sebuah kondisi dimana umat Islam bisa melakukan konsolidasi dan merasa kelegaan sesaat, tetapi ini juga tidak boleh menghentikan umat Islam untuk bisa menyelesaikan akar permasalah di Palestina.
Ia menambahkan, meski ada gencatan senjata, yang harus dilihat permasalahan bahwa memang penjajahan masih berlangsung.
"Gencatan senjata Ini adalah sebuah hal yang yang secara dalam kacamata dunia internasional itu kemajuan dari sebuah konflik yang demikian keras, di satu sisi ya tentu kita bersyukur ya bahwa ada kelegaan gitu dari kondisi yang berat itu gitu tetapi itu tidak tidak menghilangkan fakta bahwa penjajahan itu masih berlangsung," jelasnya.
"Sehingga kita melihat kegembiraan yang ditunjukkan oleh bangsa Palestina khususnya di Gaza di sana ada kesepakatan pembebasan tahanan-tahanan secara barter walaupun secara bertahap, ada tiga tahapan yang disepakati dan kemudian juga ada penghentian serangan-serangan, walaupun ya tetap saja namanya juga bangsa Yahudi yang sedang menjajah, mereka terus berusaha untuk mempertahankan eksistensinya gitu," tambahnya.
Ia menjelaskan akar permasalahan di Palestina. "Kalau kita lihat secara keseluruhan, bahwa yang terjadi di Palestina itu kan pengambil alihan wilayah umat Islam yang dijajah oleh entitas Yahudi, yang ini sudah berlangsung puluhan tahun mulai dari ketika wilayah itu lepas dari kekuasaannya Turki Usmani pasca perang dunia pertama sampai kemudian saat itu Inggriskan yang kemudian diberikan mandat untuk mempersiapkan sebuah negara di sana (Palestina), sampai kemudian deklarasi negara Zionis di tahun 1948, artinya secara realitas penjajahan itu telah terjadi dan terus berlangsung,"paparnya.
"Kemudian diperjuangkan oleh bangsa Palestina termasuk juga ketika Hamas melancarkan badai Al Aqsa di 7 Oktober 2023 dan tentunya itu harus dibaca dalam konteks keseluruhan penjajahan entitas Yahudi atas bangsa Palestina. Upaya untuk melepaskan penjajahan ini kan terus dilakukannya oleh berbagai kelompok Islam di Palestina termasuk Hamas, dengan berbagai pola serangan karena itu adalah aktivitas jihad melawan penjajahan, dan tentunya juga ada respon gitu ya dari Israel atau mungkin dari negara-negara lain yang berusaha untuk meredam meminimalisir korban konflik itu tidak berkelanjutan gitu," pungkasnya. [] Alfia Purwanti