Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Ingat! AS Mengebom Umat dengan Gurita Media untuk Mempercantik Entitas Kriminal Yahudi

Kamis, 31 Oktober 2024 | 18:07 WIB Last Updated 2024-10-31T11:07:36Z
TintaSiyasi.id—Pengamat Politik Internasional Umar Syarifuddin angkat bicara soal propaganda Yahudi yang ingin mencitraburukkan Yahya Sinwar. "Ingat! Amerika dan Yahudi Zionis mengebom dan menembaki umat dengan tangan kotor mereka. Kemudian mereka mengebom umat dengan gurita media mereka untuk mempercantik citra entitas kriminal yang telah rusak," retorisnya, Senin, 28 Oktober 2024 kepada TintaSiyasi.id.

Ia menyatakan, syahid adalah cita-cita tertinggi bagi tentara Muslim, "Para penjahat AS (Amerika Serikat) dan sekutunya itu tidak akan mengerti bahwa syahid bagi tentara Muslim adalah cita-cita tertinggi, karena memang itulah hakikat kemenangan tertinggi dan puncak keimanan," ungkapnya. 

Ia menyampaikan bahwa syahidnya Yahya Sinwar dan para mujahidin Gaza sebelumnya mengandung pesan yang membakar semangat kepada para tentara kaum muslim dan memantik semangat perlawanan para pemuda muslim seluruh dunia, walaupun media mainstream tetap saja memberikan propaganda negatif kepada pejuang Palestina dengan tuduhan teroris.

Karena itu, menurut Umar, yang harus dilakukan oleh kaum muslim adalah menyaring dan men-sharing berita yang benar. Selanjutnya umat Islam harus memiliki ketahanan mental dan politik yang kuat agar tidak dibohongi berita-berita versi penjajah.

Ia melanjutkan media-media Amerika ingin menunjukkan betapa jahatnya Hamas dan gerakan-gerakan perlawanan umat. Media-media mainstream ini ingin memanipulasi pikiran umat dengan cara menunjukkan bahwa Zionis Yahudi baik, dan umat Islam di Gaza dan gerakan perlawanan itu buruk. Barat dengan sekuat tenaga, ingin membunuh karakter para mujahidin yang jumlah dan peralatannya sedikit.

Oleh karena itu, ia menyampaikan, orang yang akalnya sehat tentu tidak ada yang membela entitas Yahudi yang membantai dan membuat bencana kelaparan serta pembakaran anak-anak, perempuan, dan orang tua. Walaupun mungkin ada segelintir orang, tetapi tidak untuk mayoritas orang.

Dengan adanya perlawanan ini (walaupun telah menghilangkan nyawa), menurutnya, kaum muslim khususnya tentara Muslim dunia melihat suatu keteladanan yang bersinar di Gaza walaupun dengan hanya memiliki sedikit senjata, tak mampu menyurutkan pasukan mujahidin untuk gagah di medan perang sampai menemui mati syahid. 

Tragedi tersebut, katanya, menunjukkan brutalnya AS dan Zionis yang gembira atas syahidnya Yahya Sinwar dan dunia melihat apa yang tampak mata dan apa yang tersembunyi jauh di lubuk hati adalah kebencian dahsyat terhadap Gaza dan perlawanan umat Islam.

"Ini adalah suatu scene terakhir dari seorang pria heroik yang kisah hidupnya tidak dapat ditampung dalam film-film Netflix ataupun novel-novel fantasi liberal ala barat. Dialah as-Syahid Yahya Sinwar Pimpinan Hamas, Rafah, Gaza Selatan Palestina," ungkapnya.

Seharusnya, ia kembali menegaskan para pasukan di dunia muslim ikut serta bertempur dalam pertempuran sesungguhnya. "Seharusnya sikap gagah para mujahidin di Gaza menjadi alarm yang berbunyi keras untuk membangunkan para tentara umat yang gagah sehingga kamu dapat melakukan pertempuran yang mudah untuk dimenangkan, jika umat bersatu," pungkasnya.[] Nah doh dan Fadhilah

Opini

×
Berita Terbaru Update