Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Isr4el Kembali Melancarkan Serangan Bom ke Lebanon

Sabtu, 28 September 2024 | 22:47 WIB Last Updated 2024-09-28T15:47:29Z

Tintasiyasi.ID -- Pengeboman tidak henti-hentinya terjadi demi mencegah militer Israel menyerang benteng tradisional Hizbullah di Selatan dan Timur Lebanon. Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu menginstruksikan kepada militernya untuk terus menyerang dengan seluruh kekuatan.

 

Meskipun demikian, Israel juga mengupayakan secara maksimal untuk percobaan dan memanfaatkan meja negosiasi.

 

“Tidak ada pihak yang menginginkan perang habis-habisan, dan Israel tidak ingin terseret dalam situasi perang darat berkepanjangan yang jelas-jelas akan merugikannya. Israel akan tidak suka menyaksikan kemenangan Hizbullah, yang tentu saja kemenangan itu telah dipersiapkan selama menjelang dua dekade. Sehingga Israel juga sedang mencoba untuk bersiap dan bangkit,” ujar Andreas Krieg, King’s College London.

 

Tekanan situasi perang membuat Israel membentuk persiapan pasukan cadangan untuk kemungkinan terjadinya serangan darat yang tidak terduga.

 

Tujuannya dikatakan  kepada militer Israel adalah agar mampu mengembalikan penduduk ke pemukiman mereka di wilayah utara Israel.

 

Tetapi banyak yang mempercayai bahwa Israel tidak tertarik  adanya gencatan senjata. Israel hanya menginginkan perjanjian damai sepanjang wilayah perbatasan dan terus mengupayakannya.

 

“Netanyahu  menginginkan adanya perubahan keseimbangan kekuatan di sepanjang wilayah perbatasan utara Israel. Keinginan itu didorong untuk memukul mundur militer Hizbullah. Itulah keinginan yang tidak dapat diraih oleh Israel selama perang  tahun 2006,” kata Hasan Choukair, Analis Politik.

 

Perang Israel–Lebanon juga dipicu ketika Komando Hizbullah dihina hingga membuat kelompok tersebut  melemah. Serangan presisi itu akhirnya menimbulkan pertanyaan terkait jumlah intelijen Israel yang telah membentuk organisasi rahasia. Serangan ini merupakan serangan keempat di wilayah pinggiran selatan Beirut dalam kurun waktu tidak kurang dari satu minggu, dan Israel menargetkan Hizbullah dalam serangan di distrik ini.

 

Serangan dilancarkan dengan menembakkan roket-roket oleh kelompok militer Israel di wilayah utara, tetapi fasilitas umum serta pusat keramaian masih tersisa.

 

“Bahwa balistik dan rudal telah dikirim dalam 24 jam terakhir. Hizbullah ingin menunjukkan bahwa ini  hanyalah permulaan, karena milisi khusus belum ambil bagian perang ini. Tetapi akan segera menjadi bagian ini, jelas Elijah Magnier, Analis Militer.

 

Kelihatannya, krisis kemanusiaan kembali terjadi, dan konflik yang menjadi pemicu terlihat seperti baru menyatakan permulaan, dilihat dari tindakan Hizbullah sendiri yang melayani serangan Isarel.

 

Hizbullah memang mengakui ketegangan akan berkurang dalam dua minggu terakhir. Hizbullah juga menyatakan  siap untuk membuka diri mengakhiri peperangan.

 

Hizbullah diketahui tidak melakukan negosiasi terhadap serangan Israel. Hanya saja, mereka secara terbuka telah menahan diri dari serangan yang lebih besar membalas Israel.[] M. Siregar

 

 

Sumber berita: Al Jazeera English, Israel Intensifies Bombardment of Lebanon: No Casefire With Hezbollah, Netanyahu Says, Jumat (27/09/2024)

Opini

×
Berita Terbaru Update