Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Paskibraka Diminta Lepas Jilbab Saat Pengukuhan, Advokat: Islamofobia Akut

Minggu, 18 Agustus 2024 | 20:43 WIB Last Updated 2024-08-18T13:44:42Z
TintaSiyasi.id -- Menanggapi pasukan pengibar bendera pusaka diminta melepaskan jilbab saat pengukuhan, Advokat Aziz Yanuar, S.H, M.H, menyatakan itu adalah bentuk islamofobia akut.

"Dia pakai hijab karena keyakinannya dan itu ada dalam undang-undang, kemudian dipaksa disuruh copot, itu namanya orang gila, islamofobia akut, bodoh dan pandir," tegasnya dalam Catatan Peradaban: BPIP Anti Syariat Islam? di kanal YouTube Peradaban Islam ID, Jumat (16/8/2024). 

Terkiat pernyataan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi bahwa itu bukan pemaksaan tetapi hanya untuk keseragaman, Aziz menilai itu tidak sesuai dengan hak asasi manusia dan mencederai keyakinan seseorang. 

"Menurut saya orang goblok, harus ditindak itu orang-orang begitu tidak boleh ada tempat, apalagi dikasih panggung makhluk-makhluk durjana seperti itu," cetusnya. 

Ia menilai pernyataan ketua BPIP tersebut menunjukkan ada kerancuan berpikir. Argumennya dangkal dan sebenarnya masyarakat sudah tidak bisa dibodoh-bodohi. Rekam jejak ketua BPIP yang buruk, diantaranya larangan bercadar sekitar tahun 2018 kemudian pernyataan musuh terbesar pancasila adalah agama pada tahun 2020 dan lain sebagainya. 

Dengan demikian, kata dia, segala hal yang menimbulkan kegaduhan, semestinya tidak bisa ditolerir lagi, ia juga menghimbau agar Presiden Joko Widodo bisa tegas menanggapi hal ini, terlebih sudah mendekati akhir masa jabatannya pada tahun ini.

"Karena memang sudah sepantasnya Pak Presiden meninggalkan legacy yang baik, bermartabat, yang memang pro umat Islam. Dan ini merupakan satu momen yang menurut saya harus diambil tindakan. Baik itu diberhentikan dengan tidak hormat ataupun lembaganya dibubarkan," pungkasnya. []Tenira

Opini

×
Berita Terbaru Update