Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Founder ILKI: Ekonomi Amerika Itu Dikuasai Orang-Orang Yahudi

Jumat, 02 Agustus 2024 | 20:19 WIB Last Updated 2024-08-02T13:20:22Z
TintaSiyasi.com -- Founder Institut Literasi Khilafah Indonesia (ILKI) Septian AW, mengungkapka bahwa ekonomi Amerika itu dikuasai oleh orang-orang Yahudi yang memiliki rasa simpatik terhadap eksistensi negara Israel.

"Ekonomi Amerika itu dikuasai oleh orang-orang Yahudi yang memiliki rasa simpatik terhadap eksistensi negara Israel," ungkapnya dalam, Ngobrol Ala Negarawan #1 Pemilu AS, Lobby Yahudi dan Masa Depan Palestina di kanal YouTube Institute Muslimah Negarawan, Ahad (28/7/2024).

Oleh karenanya, lanjutnya, pertimbangan politik luar negeri Amerika Serikat yang memproteksi Israel sangat dipengaruhi oleh mayoritas masyarakat Amerika yang itu orang-orang Yahudi. Hal yang perlu diketahui juga adalah bahwasanya pertimbangan dalam negeri mereka juga. Bahwasanya mayoritas atau kebanyakan mereka yang berada dalam masyarakat yang mapan secara ekonomi itu dikuasai oleh orang-orang Yahudi.

"Nah ini yang kemudian lobi-lobi ini baik itu dalam bentuk potensi Amerika dalam bentuk IPAC, bentuk organisasi yang lebih ajeg, karena selalu memiliki Interaksi yang di bawah tanah untuk bisa mempengaruhi keputusan-keputusan kongres, keputusan yang terjadi dalam Gedung Putih terjadi dalam kebijakan pemerintah Amerika Serikat," sambungnya.

Ia menjelaskan alasan Amerika memproteksi Israel sedemikian rupa karema, pertama untuk menjaga kepentingan Amerika di Timur Tengah. Dalam konteks menjaga agar pengaruh Soviet tidak membesar. Yang dianggap sebagai bisa melayani kepentingan Amerika adalah Israel.

Kedua, terjadinya pembantaian etnik Yahudi di Jerman memdorong orang-orang Yahudi secara internasional untuk memiliki negara sendiri.

"Dalam hal ini bagaimana pun orang Yahudi punya negara sendiri, yang paling prospek pada saat itu adalah Palestina. Karena kan kalau tahun 1930-an, sudah 30 tahun berjalan projek Zionis untuk menguasai Palestina berlangsung. Ini paling possible dibandingkan nanti kemudian orang-orang Yahudi bikin negara di Amerika," urainya.

"Ini menjadi satu sistemis dan juga kemudian multinasional dan kita tahu yang terjadi adalah kenyataannya ketika Israel ini berdiri 1948 kondisi negara ini tidak aman dan tidak baik-baik saja dalam kacamata orang-orang Yahudi ya kenapa? Setelah mereka mendapatkan hantaman mematikan dari meletusnya Nazi, mereka juga harus menghadapi dalam pandangan mereka agresi besar-besaran negara-negara Arab yang memang tidak setuju tentunya dengan negara Israel," tambahnya.

Bahkan lobi-lobi orang Yahudi ini berusaha agar eksistensi Israel terjaga. Apalagi pada saat itu mereka merasa ini kisah Goliad dan Daud bahwasannya mereka adalah pihak yang lemah yang sedang dihantam bertubi-tubi oleh musuh mereka yang besar. Maka memunculkan kesolidaritas untuk mendukung agar eksistensi Israel terus ada. Sehingga adanya lobi-lobi Yahudi ini membentuk kebijakan Amerika Serikat mendorong untuk memproteksi negara Israel sampai hari ini.

"Maka dari sini kita akan lihat tidak wajar atau normalnya memang begitu. Kandidat-kandidat (capres-cawapres AS) tersebut yang muncul akan berada di dalam zona aman atau zona nyaman agar tidak kemudian mereka diganggu atau terganggu oleh kekuatan real yang memang ternyata menguasai Amerika Serikat," pungkasnya.[] Alfia Purwanti

Opini

×
Berita Terbaru Update