Tintasiyasi.ID -- Pemerhati Politik yang juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi I DPR-RI H. Ahmad Hanafi Rais, S.I.P., M.P.P. mengungkapkan bahwa kemundurannya dari partai politik maupun parlemen adalah konsekuensi akidah.
"Saya mundur itu adalah konsekuensi akidah. Bukan berarti mundur
dari politik (adalah) apolitik," tegasnya dalam acara Bincang Hangat Focus
Spesial dengan tema Hijrah dan Politik, Ahad (30/07/2024) di YouTube UIY Official.
Ia mengutip perkataan Imam Al Ghazali, yang saat itu
disampaikan dari seorang guru tentang kekuasan dan agama seperti saudara
kembar. "Berada dalam kekuasaan itu untuk agama," katanya.
Sejak saat itu, ia memiliki banyak pertanyaan yang membuatnys gelisah dan berpikir apa yang bisa diperbuat dengan kekuasaan itu untuk
agamanya.
"Keputusan politik maslahatnya sangat luas, jika salah madaratnya juga sangat luas,"
tuturnya.
Hingga akhirnya kegelisahanya mulai terjawab saat mengikuti
kajian Akidah for Couple di Pondok Indah (Ngefast).
“Islam itu sudah mengatur bangun
tidur, bangun rumah tangga, bangun bisnis, bangun negara. Untuk bangun negara dan mengatur
urusan politik itu harus sesuai syariat Islam," tuturnya yang merasa mendapatkan gambaran akidah Islam yang komprehensif dan memuaskan akal.
Ia merasa apa yang ia lakukan baik di partai maupun di
parlemen saat itu yang menurutnya benar, ternyata tidak benar di hadapan Allah
Swt.
"Saya merasa apa yang saya lakukan baik di partai maupun
di parlemen saat itu yang menurut saya benar, ternyata tidak benar di hadapan
Allah Swt. Allah
sudah punya hukum sendiri yang pasti benar," kenangnya.
Kemudian ia berkesimpulan bahwa dirinya harus berhukum dengan
hukum Allah, menegakkan agama Allah, dan selanjutnya tetap memilih berjuang di
dalam (partai dan parlemen) dengan pemahaman yang baru.
“Guru saya mengatakan
bahwa boleh saja
silahkan, tapi apa yang dicari kalau dasarnya bukan Islam, berpolitik bukan
dengan sistem Islam apa yang dicari?” ujarnya.
"Dengan pemahaman yang baru, saya putuskan mundur dan
Insyaallah saya tidak menyesal. Saya bersyukur punya waktu yang lebih banyak untuk belajar
lebih dan lama tentang Islam,” tutupnya.[] Lilis