Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Ramai Aksi Mahasiswa Bela Palestina di AS, UIY: Bentuk Ketidakrelaan Mereka Apa yang Terjadi Di Gaza

Selasa, 04 Juni 2024 | 15:39 WIB Last Updated 2024-06-04T08:40:14Z
TintaSiyasi.com -- Maraknya aksi-aksi di berbagai kampus besar Amerika Serikat yang menuntut dibebaskannya Palestina dari pendudukan Zionis-Israel dinilai Cendekiawan Muslim Ustaz Ismail Yusanto sebagai bentuk ketidakrelaan mereka (mahasiswa di AS) atas apa yang terjadi di Gaza, Palestina.

“Ini adalah bentuk ketidakrelaan mereka apa yang terjadi di Gaza-Palestina. Itu kan suatu kezaliman yang kasat mata. Itu bukan perang, itu genosida,” ungkapnya dalam video, Malu Kita! Kampus Amerika Demo Bela Palestina, Kampus Kita Diam? Di kanal YouTube UIY Official, Selasa (22/5/2024). 

UIY mengatakan bahwa ini merupakan suatu koreksi bahkan penentangan terhadap politik Amerika yang kian menghegemoni. Ia mengatakan para mahasiswa ini juga melihat negara-negara mereka dan lembaga-lembaga dunia melakukan tindakan yang tidak senonoh. 

“Anak-anak muda mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi tadi itu menjadi semacam juru bicara dunia tentang apa yang sedang terjadi di hari yang semakin tak jelas ini,” imbuhnya. 

Bukan hanya koreksi, namun hal itu juga kata UIY sebagai bentuk penentangan mereka terhadap kebijakan negara. Baik dalam negeri maupun luar negeri, khususnya menyangkut Palestina, lebih luas lagi dunia Islam. 

Lebih lanjut lagi, cendekiawan tersebut juga menyinggung soal kampus di tanah air yang rupanya cenderung diam. Menurutnya ini diakibatkan oleh adanya kezaliman yang cenderung sedang unggul sehingga mengakibatkan apatisme masyarakat. 

“Saya kira penduduk negeri ini sedang menderita satu situasi dimana kezaliman, kecurangan, dan kearogansian kekuasaan itu menang. Nah ini menimbulkan dua pintu kemungkinan, melawan atau apatis. Kemudian di negeri ini juga sedang terjadi apatisme tersebut,” ujarnya. 

“Kita berharap ini tidak berlangsung lama. Mahasiswa sering orang sebut sebagai agent of change (agen perubahan) yang membela apa yang harus dibela serta melawan kezaliman yang terjadi baik di dalam maupun di luar negeri. Saya kira kita harus ke sana,” pungkasnya.[]Nurichsan

Opini

×
Berita Terbaru Update