Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Harga Kebutuhan Pokok Naik, Rakyat Tercekik

Jumat, 14 Juni 2024 | 12:43 WIB Last Updated 2024-06-14T05:43:59Z

Tintasiyasi.id.com -- Naiknya harga kebutuhan pokok, dirasakan oleh masyarakat, apalagi masyarakat menengah kebawah yang tentunya dengan penghasilan yang minim sehingga terasa sangat mencekik. Belum lagi biaya anak sekolah yang naik dari tahun ke tahun, sungguh menambah beban rakyat semakin berat.

Harga kebutuhan pokok di Bandung Raya mengalami kenaikkan menjelang hari raya Idul Adha. Seperti di tiga pasar tradisional, yaitu pasar Tanjungsari di Kabupaten Sumedang, Pasar Cileunyi di Kabupaten Bandung dan Pasar Kosambi di Kota Bandung. Harga-harga bahan pokok hampir semua meningkat. Bawang merah adalah komoditas yang mengalami kenaikan tertinggi.

Dari harga 52.000 perkilogram, menjadi 57.500 perkilogram. Harga bawang putih dari 42.000 perkilogram, menjadi 43.500 per kilogram, dan masih banyak lagi harga komoditas lain yang naik, seperti cabe hijau, cabe rawit, cabe merah, wortel, menurut pantauan Ayo Bandung.com.

Faktor kenaikan harga kebutuhan pokok, selain mendekati hari raya, juga karena minimnya stok barang yang beredar di pasaran. Bahkan kenaikan harga kebutuhan pokok masyarakat merambat juga ke sektor daging, menurut pedagang di pasar Kosambi Bandung.  Seperti daging ayam ras, dan daging sapi.

Para pedagang pun merasa was-was kalau harga-harga kebutuhan pokok semakin mahal, yang tentunya akan berdampak kepada penjualan yang berkurang, karena sepi nya pembeli.

Dinas perindustrian dan perdagangan (Disperindag) Jawa Barat telah menganggarkan 3,1 miliar untuk program Operasi Pasar Bersubsidi (OPADI) dan digelar menjelang Idul Adha, semua itu untuk menekan kenaikan harga kebutuhan pokok yang bisa berdampak pada implasi. Anggaran tersebut digunakan untuk subsidi paket sembako bagi masyarakat.

Program OPADI akan digelar di 27 Kabupaten kota, dengan lokasi tiga sampai empat titik di setiap daerah dan disediakan 161 ribu paket  sembako dengan harga satu paketnya dijual Rp 101.000. Paket sembako ini berisi, beras lima kilogram, minyak dua liter, dan gula pasir dua kilogram.

Sebenarnya bukan hal yang aneh, ketika kebutuhan pokok masyarakat naik menjelang Idul Adha, atau menjelang Idul Fitri. Karena dalam teori kapitalisme, apabila permintaan naik harga pun akan naik. Sebenarnya ada beberapa penyebab kenaikan harga menjelang Idul Adha, maupun Idul Fitri yaitu, hukum permintaan dan penawaran, penimbunan barang, kinerja pasokan yang terganggu dan gaya hidup masyarakat yang konsumtif.

Masalah penimbunan barang terjadi karena permainan pelaku pasar, sebab sistem ekonomi kapitalisme menjadikan orang-orang hanya memikirkan keuntungan yang besar, tanpa memikirkan dampak buruk dan banyak orang yang merugi. Bahkan dengan sistem ekonomi ini peran negara hanya sebatas regulator, padahal seharusnya negara menjadi pelayan rakyat dan mengedepankan kepentingan rakyat. Negara seharusnya melakukan antisipasi agar harga-harga kebutuhan pokok stabil dan terjangkau oleh seluruh masyarakat, dan masyarakat mudah dalam mendapatkan kebutuhannya.

Ini menunjukan kegagalan negara dalam meriayah rakyatnya, karena tidak bisa menjaga kestabilan harga dan menyediakan pasokan yang cukup untuk kebutuhan masyarakat.

Islam agama yang sempurna yang mengatur seluruh aspek kehidupan. Di dalam Islam peran negara adalah sebagai pelayan rakyat, negara harus memenuhi semua kebutuhan rakyatnya. Masalah pangan perlu mendapatkan perhatian yang khusus karena merupakan salah satu kebutuhan manusia yang harus dipenuhi oleh setiap individu. Seorang pemimpin akan dimintai pertanggung jawaban dihadapan Allah SWT, atas kepemimpinannya.

Walhasil negara akan menjamin ketersediaan bahan pangan dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat, juga mendorong peningkatan dan inovasi penyediaan sumber pangan yang dibutuhkan. Negara akan mengupayakan swasembada pangan demi pemenuhan kebutuhan rakyatnya. Islam menjamin terlaksananya mekanisme pasar dengan baik.

Negara pun harus memberantas penimbunan, monopoli dan penipuan. Walhasil ketika diterapkan nya sistem ekonomi Islam, kesejahteraan rakyat bisa diraih, keadilan dan ketenangan akan tercipta ditengah masyarakat. Karena sistem Islam mengurus rakyat dengan aturan yang berasal dari sang pencipta, yaitu Allah'azza wa jalla. Wallahu'alam bishshowwab.[]

Oleh: Enung Sopiah
(Aktivis Muslimah)

Opini

×
Berita Terbaru Update