Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Cendekiawan Muslim: Negara Kita Sudah Berubah Menjadi Pemalak

Kamis, 13 Juni 2024 | 16:42 WIB Last Updated 2024-06-13T09:43:02Z
TintaSiyasi.com -- Cendekiawan Muslim, Ismail Yusanto menyoroti pro-kontra kebijakan Tabungan Perumahan Rakyat atau Tapera yang masih terus terjadi. Menurutnya negara sudah berubah menjadi negara pemalak.

"Negara kita ini memang betul-betul sudah berubah menjadi negara pemalak," ujar UIY sapaan akrabnya dalam Diskusi Online Media Umat, Tapera: Tambah Penderitaan Rakyat, Ahad (9/6/2024) di kanal YouTube Media Umat.

Dikatakan pemalak, lanjut UIY, karena negara sudah dihela oleh persekutuan jahat antara penguasa dan pengusaha. Jadi, bukan demokrasi lagi tetapi korporatokrasi.

"Sementara ada sumber uang kita yang besar, di sumber daya alam kita. Misalnya batubara itu justru dilepas. Saya berulang kali memberikan contoh ini, karena ini contoh yang saya kira sangat-sangat Ironi. 380.000 hektar ladang batubara yang menurut Undang-Undang Minerba tahun 2009 itu mestinya dikembalikan kepada negara. Itu berdasarkan Undang-Undang Minerba tahun 2020 dipastikan diberikan perpanjangan kepada tujuh perusahaan pemilik PKB 2B," sesalnya.

UIY menjelaskan, potensi 380.000 hektar batubara dengan asumsi harga batubara 70 US dollar per ton kurang lebih 13.000. Harga batubara pernah sampai 450 US dollar per ton.

"Anggaplah 350 lah, 5 kali lipat itu berarti berapa? Rp.65.000 triliun. Nah, sekarang pemerintah itu tega-teganya mencekik 13,1 juta pekerja di tiga persen untuk duit Rp 60 triliun. Rp 60 triliun itu sepuluh tahun itu baru Rp 600 triliun. Seratus tahun itu baru Rp 6.000 triliun. Sementara di batubara itu ada Rp 65.000 triliun, coba. Ini namanya apa ya bang Adi? Bahlul atau bodoh?," ketusnya.

UIY kembali menyesalkan bahwa di undang-undang Cipta Kerja di sebutkan royalti nol persen untuk mereka yang melakukan hilirisasi batubara.

"Jadi, inilah yang ingin saya sebutkan fakta-fakta yang menunjukkan, menegaskan bahwa negara kita ini memang betul-betul sudah berubah menjadi negara pemalak," pungkasnya.[] Nabila Zidane

Opini

×
Berita Terbaru Update