Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Empat Hal Penyebab Penyakit Menunda Amal

Selasa, 28 Mei 2024 | 23:02 WIB Last Updated 2024-05-28T16:02:23Z

TintaSiyasi.id -- Mubaligah, penulis, dan konsultan hukum Islam, ustazah Dedeh Wahidah Achmad menyampaikan empat hal penyebab penyakit menunda amal di Youtube Sholdah TV Bincang Inspirasi Muslimah Meraih Taqwa Meraih Kemenangan Hakiki, Selasa (26-5-2024). 

"Kita harus mengetahui apa penyebab kita menunda amal tersebut atau kita tidak semangat atau malas untuk melakukan kebaikan. Supaya nanti kita bisa melakukan antisipasi kita bisa mencari solusi mencari obat karena ini sebuah penyakit," katanya. 

Dedeh menjelaskan dalam Islam namanya malas adalah sesuatu yang menjadi penyakit. Sesuatu yang akan menghalangi kita untuk mendapatkan kebaikan-kebaikan. Meskipun kebaikan itu sudah di hadapan kita.

“Paling tidak ada empat hal yang  akan mempengaruhi penyakit atau rasa malas kita atau hadirnya tidak semangat pada diri kita,” tuturnya. 

Yang pertama, orang merasa malas melakukan sesuatu mengerjakan kebaikan dikarenakan tidak memahami apa hakikat amal tersebut. Jadi dianggapnya amal itu adalah amal biasa saja. Sehingga dia mau melakukan atau tidak, tidak apa-apa terserah saya dong, itu pilihan saya. Jadi mereka tidak memahami hakikat amal.

Yang kedua, kurang memahami urgensi atau pentingnya amal. Kalau kita tidak tahu sebuah amal itu urgen atau penting, juga kaidah hukum amal tersebut status hukumnya wajib, di mana kalau kita lakukan di balik itu ada pahala yang berlimpah, di balik itu ada keridhaan Allah, di balik itu ada kasih sayang Allah yang akan diberikan kepada kita. Nah, ketika kita tidak paham status amal tersebut maka boleh jadi dorongan untuk melakukannya juga tidak kuat. Bahkan ada orang yang biasa saja ketika mengabaikan sebuah amal.

“Jadi yang kedua, karena tidak mengingat penting, tidak tahu status perbuatan amal tersebut,” tegasnya. 

Yang ketiga, boleh jadi dia sudah tahu bahwa dia harus beramal, dia juga paham hukumnya wajib atau sunnah. Nah, tetapi ketika seseorang tidak mengetahui kaifiah cara beramal, cara melakukannya, boleh jadi ini akan mendatangkan rasa malas segan untuk melakukannya. 

Ia mencontohkan, yang rumit sahabat ketika seorang ibu mau memasak sesuatu kemudian dia tidak tahu cara memasaknya padahal mungkin bahan-bahannya sudah tersedia alat-alatnya tersedia, dan dia tahu bahwa memang dia harus memasak karena untuk makanan suaminya dan anaknya. Tapi karena dia tidak tahu cara memasaknya akhirnya hanya termenung. Dia malas untuk memasak karena dia tidak tahu cara melakukan amal tersebut. 

Contoh yang lain, ketika kita tahu bahwa berdakwah itu wajib, mengajak orang itu wajib, beramar ma'ruf nahi mungkar itu wajib. Tapi tidak sedikit sahabat sekarang banyak di antara Muslim dan muslimah yang tidak melakukan amal tersebut kenapa? karena tidak tahu takut, Bagaimana cara menyampaikan kebenaran itu. Bagaimana mengajak orang itu, Bagaimana cara berkumpul mau mendengarkan nasihat-nasihat. 

“Jadi yang ketiga tidak tahu cara melaksanakan amal bisa memunculkan rasa malas,” tegasnya.

Yang keempat, ini juga bukan hal sepele kenapa kita kadang tidak semangat untuk melakukan sesuatu. Apakah itu pekerjaan rumah apakah menuntut ilmu, berdakwah berjuang yang lain kenapa kita malas tidak bersegera  karena mungkin kita sedang menghadapi suatu kendala sedang diuji oleh Allah terkait kehidupan. 

Bisa  kehidupan pribadi kendalanya ada pada kita, Mungkin kita capek, kita sedang sakit misalnya nah ketika sakit wajar kalau kemudian tidak semangat. Atau mungkin aktivitas itu terlalu menumpuk di hari itu. Tadinya ada lima pekerjaan yang harus dilakukan. Tidak sedikit orang ketika dihadapkan dengan pekerjaan yang banyak, muncul rasa malas akhirnya menunda nanti lagi. 

Dianggapnya kalau menunda pekerjaan itu 5 pekerjaan itu akan selesai. Padahal sebaliknya sahabat boleh jadi beberapa jam kemudian yang tadinya hanya 5 pekerjaan yang harus diselesaikan, beberapa jam kemudian mungkin jadi 6, 7, 10 bahkan lebih banyak lagi.

Tapi, lanjutnya ketika kita yakin bahwa itu ibadah untuk Allah maka seorang muslim akan melakukan belajar menuntut ilmu itu dengan sungguh-sungguh dengan semangat. Kenapa karena ini amal yang dipersembahkan untuk Allah dan akan melahirkan ridho Allah.

“Nah, janganlah kita baru merasakan kerugian, akibatnya atau baru kita menyadari setelah kita menghadapi kerugian atau dampak dari menunda tersebut. Maka, apa yang harus kita lakukan supaya kita tidak terjerumus kepada menunda-nunda amal atau dihinggapi oleh sikap malas dalam beramal,” tutupnya. [] Titin Hanggasari

Opini

×
Berita Terbaru Update