Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Waktu-Waktu Keterkabulan Doa

Senin, 22 Desember 2025 | 16:09 WIB Last Updated 2025-12-22T09:09:16Z
Pelajaran Ruhani dari Ibnu Qayyim al-Jauziyah: Saat Langit Terbuka untuk Hamba

Pendahuluan: Doa, Senjata Orang Beriman

Doa bukan sekadar permohonan, tetapi ibadah tertinggi dan tanda ketergantungan total seorang hamba kepada Rabb-nya. 

Ibnu Qayyim al-Jauziyah رحمه الله menyebut doa sebagai: “Senjata orang beriman, tiang agama, dan cahaya langit serta bumi.”

Namun beliau juga menjelaskan bahwa doa memiliki adab, sebab, dan waktu-waktu istimewa. Bukan karena Allah terbatas, tetapi karena rahmat-Nya sedang melimpah dan pintu langit terbuka lebar.

Hakikat Doa Menurut Ibnu Qayyim

Dalam berbagai karya beliau, Ibnu Qayyim menegaskan: “Doa memiliki hubungan langsung dengan qadha dan qadar; ia bisa menolak, meringankan, atau mengubahnya.”

Doa yang paling kuat adalah:
• Doa yang lahir dari hati yang tunduk
• Diucapkan pada waktu yang dimuliakan
• Dengan jiwa yang hadir dan penuh harap

Waktu-Waktu Keterkabulan Doa Menurut Ibnu Qayyim
1. Sepertiga Malam Terakhir
Inilah waktu emas doa.
“Pada sepertiga malam terakhir, Allah turun ke langit dunia dan berfirman:
‘Siapa yang berdoa kepada-Ku, akan Aku kabulkan…’”

Ibnu Qayyim menjelaskan bahwa:
• Saat itu hati paling jujur
• Nafsu paling lemah
• Dunia paling jauh dari perhatian
Doa di waktu ini adalah doa orang yang benar-benar butuh Allah.

2. Saat Sujud dalam Shalat
Sujud adalah posisi paling dekat antara hamba dan Rabb-nya.
“Perbanyaklah doa dalam sujud, karena saat itu doa paling layak dikabulkan.”
Ibnu Qayyim menegaskan:
Doa dalam sujud bukan hanya permintaan dunia, tetapi curahan jiwa yang penuh kerendahan.

3. Antara Adzan dan Iqamah
Waktu ini sering dilalaikan.
“Doa antara adzan dan iqamah tidak tertolak.”
Ibnu Qayyim menyebutnya sebagai waktu persiapan ruhani, saat hati sedang diarahkan menuju ibadah.

4. Setelah Shalat Fardhu
Bukan sekadar dzikir lisan, tetapi doa dengan hati yang belum terputus dari shalat.
“Saat seorang hamba baru saja selesai menghadap Allah, maka doanya lebih dekat untuk diterima.”

5. Hari Jumat, Terutama Satu Waktu Mustajab
Ibnu Qayyim menguatkan pendapat bahwa:
• Waktu mustajab berada di akhir waktu Ashar hingga Maghrib
Pada saat itu:
• Dunia menuju senja
• Hati lembut
• Amal harian hampir ditutup

6. Saat Turunnya Hujan
Ibnu Qayyim menyebut hujan sebagai waktu turunnya rahmat Allah.
“Ketika hujan turun, pintu langit dibuka.”
Doa pada saat ini mencerminkan harapan yang basah oleh rahmat.

7. Saat Puasa dan Ketika Berbuka
Orang yang berpuasa berada dalam keadaan menahan hawa nafsu, dan itu menguatkan doa.
“Doa orang yang berpuasa tidak tertolak, terutama saat berbuka.”
Ibnu Qayyim menekankan:
Berbukalah dengan doa sebelum suapan pertama, bukan sibuk dengan dunia.

8. Saat Safar (Perjalanan)
Orang yang bepergian berada dalam kondisi:
• Lemah
• Bergantung
• Jauh dari kenyamanan
“Doa musafir adalah doa yang dikabulkan.”

9. Saat Terzalimi
Doa orang yang terzalimi langsung naik tanpa hijab.
“Takutlah terhadap doa orang yang dizalimi, meski ia seorang kafir.”
Ibnu Qayyim menyebut doa ini sebagai doa yang disertai keadilan Allah.

10. Saat Hati Benar-Benar Hancur di Hadapan Allah
Ini bukan soal jam atau waktu, tetapi kondisi hati.
“Doa paling kuat adalah doa orang yang tidak melihat sebab selain Allah.”
Tangisan taubat, kesendirian, dan kepasrahan total adalah waktu mustajab yang sering tersembunyi.

Mengapa Doa Terkadang Belum Dikabulkan?
Ibnu Qayyim menjelaskan hikmah besar:
• Allah menunda untuk membersihkan hati
• Allah mengganti dengan yang lebih baik
• Allah menyimpan untuk akhirat
• Atau Allah ingin hamba-Nya lebih lama mengetuk pintu-Nya
“Penundaan bukan penolakan, tetapi pendidikan ruhani.”

Adab Agar Doa Lebih Mustajab
Menurut Ibnu Qayyim:
1. Ikhlas dan hadirnya hati
2. Memulai dengan pujian dan shalawat
3. Mengakui dosa dan kelemahan
4. Yakin akan dikabulkan
5. Tidak tergesa-gesa

Pesan Mencerahkan untuk Umat
Jangan berhenti berdoa hanya karena belum melihat hasil.
“Allah mencintai suara hamba-Nya yang memohon.”
Doa adalah ibadah orang yang sadar bahwa dirinya lemah dan Allah Maha Kuasa.

Penutup Reflektif

Jika hari ini doa kita belum terkabul, jangan berburuk sangka.
Mungkin Allah sedang:
• Mengangkat derajat
• Menghapus dosa
• Menyiapkan jawaban yang lebih indah
“Teruslah berdoa, karena doa itu sendiri adalah jawaban.”
— Ibnu Qayyim al-Jauziyah
Semoga Allah:
• Menghidupkan doa di lisan dan hati kita
• Mengabulkan hajat dunia dan akhirat
• Menjadikan kita hamba yang istiqamah mengetuk pintu-Nya
اللهم إنا نسألك القبول والإخلاص

Oleh. Dr. Nasrul Syarif, M.Si. (Penulis Buku Gizi Spiritual dan Dosen Pascasarjana UIT Lirboyo)

Opini

×
Berita Terbaru Update