Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Perubahan Hakiki: Jalan Sunyi Menuju Allah

Selasa, 23 Desember 2025 | 09:34 WIB Last Updated 2025-12-23T02:34:38Z
TintaSiyasi.id -- Perubahan adalah kata yang sering kita ucapkan, tetapi jarang kita resapi maknanya. Banyak orang ingin berubah. Hidup lebih baik, iman lebih kuat, rezeki lebih berkah, tetapi tak sedikit yang berhenti pada perubahan kulit luar, bukan perubahan hakikat.

Islam mengajarkan bahwa perubahan sejati bukanlah sekadar berpindah keadaan, tetapi berpindah arah hati.

Perubahan yang Tidak Menyentuh Hati

Betapa banyak perubahan yang tampak megah di mata manusia, tetapi kosong di sisi Allah:

Lisan fasih, tetapi hati kering

Amal ramai, tetapi niat tercemar

Dakwah lantang, tetapi akhlak tertinggal

Inilah perubahan yang berisik di luar, sunyi di dalam.

Padahal Allah tidak menilai seberapa besar tampilan perubahan kita, tetapi seberapa jujur hati kita di hadapan-Nya.

Awal Segala Perubahan: Kesadaran Diri

Allah berfirman:
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS. Ar-Ra’d: 11).

Ayat ini bukan sekadar janji, melainkan peringatan ruhani:

Jangan sibuk menyalahkan keadaan

Jangan menunggu dunia berubah

Mulailah dari dosa yang disembunyikan, niat yang dilalaikan, dan hati yang lalai

Perubahan hakiki selalu dimulai dari pengakuan jujur:
Aku lemah, aku butuh Allah.

Tazkiyatun Nafs: Membersihkan Sebelum Menghiasi

Dalam Islam, perubahan disebut tazkiyah penyucian jiwa.
Bukan hanya menambah amal, tetapi membersihkan penyakit hati:

Kesombongan yang halus

Riya’ yang tersembunyi

Cinta dunia yang tak disadari

Allah menegaskan:

“Sungguh beruntung orang yang menyucikan jiwanya.”
(QS. Asy-Syams: 9).

Karena hati yang kotor, walau dibungkus amal, tetap akan bocor keberkahannya.

Tauhid: Titik Balik Segala Perubahan

Perubahan hakiki terjadi saat tauhid benar-benar hidup dalam dada:

Ketika Allah lebih penting daripada penilaian manusia

Ketika ridha-Nya lebih dicari daripada pujian dunia

Ketika takut kepada Allah mengalahkan takut kehilangan dunia

Tauhid membebaskan manusia dari:

Ketergantungan → kepada makhluk
Kegelisahan → terhadap hasil
Keletihan → dalam ketaatan

Inilah perubahan yang membuat hati lapang meski hidup sederhana.

Akhlak: Buah yang Tidak Bisa Dipalsukan

Rasulullah Saw,. bersabda:

“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.”

Akhlak adalah bukti paling jujur dari perubahan:

Orang yang berubah akan lebih sabar, bukan lebih keras

Lebih rendah hati, bukan lebih merasa benar

Lebih lembut, bukan lebih mudah menghakimi

Jika ibadah bertambah, tetapi akhlak memburuk, maka yang tumbuh bukan iman, melainkan ego.

.
Perubahan Itu Proses, Bukan Pertunjukan

Islam tidak menuntut perubahan instan, tetapi istiqamah yang tulus.

Rasulullah Saw,. bersabda:

“Amalan yang paling dicintai Allah adalah yang terus-menerus meskipun sedikit.”

Perubahan sejati:

Tidak selalu terlihat

Tidak selalu dipuji

Tetapi terus bergerak meski pelan

Seperti akar pohon—tak tampak, namun menopang seluruh kehidupan.

Hijrah Batin: Perjalanan Para Pencari

Dalam tasawuf, perubahan hakiki disebut hijrah hati:

Dari cinta dunia menuju cinta Allah

Dari ketergantungan pada sebab menuju tawakal

Dari merasa mampu menuju merasa butuh

Ibnu Athaillah berkata:

> “Perjalanan terjauh adalah perjalananmu dari dirimu menuju Tuhanmu.”

Dan itulah perjalanan yang tak pernah sia-sia.

Penutup: Jangan Takut Berubah dengan Sunyi

Perubahan sejati tidak selalu disaksikan manusia,
tetapi dicatat langit.

Tidak selalu dipuji,
tetapi mengundang rahmat Allah.

Berubahlah, bukan agar terlihat shalih,
tetapi agar pantas mendapat ampunan.

Semoga Allah mengaruniakan kepada kita perubahan yang:

Dalam, bukan dangkal

Ikhlas, bukan riuh

Istiqamah, bukan sesaat

Aamiin Ya Rabbal ‘Alamin.

Dr Nasrul Syarif, M.Si. 
Penulis Buku Gizi Spiritual dan Dosen Pascasarjana UIT Lirboyo

Opini

×
Berita Terbaru Update