Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Dakwah Islam: Antara Tujuan Risalah, Thariqah Kenabian, dan Amaliah Perubahan

Senin, 22 Desember 2025 | 16:13 WIB Last Updated 2025-12-22T09:13:40Z

Meneladan Dakwah Rasulullah ﷺ sebagai Jalan Peradaban

Pendahuluan: Dakwah Bukan Aktivitas Bebas Nilai

TintaSiyasi.id -- Dakwah Islam bukanlah kegiatan seremonial, bukan pula sekadar ekspresi kesalehan personal, apalagi sekadar konten motivasi yang terlepas dari misi besar Islam. Dakwah adalah proyek peradaban, amanah risalah yang diwariskan Rasulullah ﷺ kepada umatnya hingga akhir zaman.

Oleh karena itu, setiap langkah dakwah harus memiliki tujuan tertentu, dan para pengemban dakwah wajib senantiasa memperhatikan tujuan tersebut. Ketika dakwah tercerabut dari tujuan risalah, ia akan berubah menjadi aktivitas pragmatis yang kehilangan arah, mudah dikompromikan, dan akhirnya kehilangan daya ubah.

Rasulullah ﷺ tidak pernah berdakwah tanpa visi. Beliau tidak pernah melangkah tanpa peta jalan. Seluruh gerak dakwah beliau terikat erat pada tujuan, metode (tharîqah), dan amaliah yang konsisten.

I. Hakikat Dakwah Islam: Misi Ideologis dan Perubahan Total
Secara hakikat, dakwah Islam adalah seruan ideologis untuk mengalihkan manusia:
• dari kesyirikan menuju tauhid,
• dari hukum buatan manusia menuju hukum Allah,
• dari kerusakan moral menuju kemuliaan akhlak,
• dari kehidupan jahiliah menuju peradaban Islam.

Allah ﷻ berfirman: “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar.” (QS. Ali ‘Imran: 104)

Ayat ini menegaskan bahwa dakwah:
1. Bersifat terorganisir
2. Berorientasi perubahan sosial
3. Memiliki misi amar ma’ruf nahi munkar secara sistemik

II. Tujuan Dakwah Rasulullah ﷺ: Menegakkan Dien Allah
Tujuan dakwah Rasulullah ﷺ bukan sebatas memperbaiki akhlak individu, tetapi menegakkan dien Allah secara menyeluruh dalam kehidupan.

Allah ﷻ berfirman: “Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya atas seluruh sistem kehidupan.” (QS. At-Taubah: 33)

Dari ayat ini, tampak jelas bahwa dakwah Rasulullah ﷺ bertujuan:
1. Menanamkan akidah tauhid sebagai fondasi kehidupan
2. Membentuk kepribadian Islam (fikrah dan nafsiyah Islamiyah)
3. Mengubah sistem jahiliah menuju sistem Islam
4. Mewujudkan masyarakat dan negara yang diatur oleh wahyu
5. Menjadi rahmat bagi seluruh alam
Dakwah yang tidak berorientasi pada tujuan ini telah kehilangan ruh ideologisnya.

III. Paham Tharîqah Dakwah Rasulullah ﷺ: Metode Baku Kenabian
1. Tharîqah Berbasis Akidah
Langkah pertama dakwah Rasulullah ﷺ adalah menyentuh akar persoalan manusia: akidah. Selama 13 tahun di Makkah, Rasulullah ﷺ:
• Tidak menuntut penerapan hukum cabang
• Tidak memaksakan perubahan sistem secara instan
• Fokus membangun iman, kesadaran, dan loyalitas kepada Allah
Inilah bukti bahwa perubahan hakiki dimulai dari akidah, bukan dari kosmetik sosial.

2. Dakwah Bertahap (Marhalah Dakwah)
Rasulullah ﷺ menempuh dakwah melalui tahapan yang jelas:
1. Marhalah Tatsqif (Pembinaan Individu)
o Membangun kader yang kokoh akidah dan pemahamannya
2. Marhalah Tafa’ul Ma‘al Ummah
o Berinteraksi dengan masyarakat, membongkar kebatilan jahiliah
3. Marhalah Istilam al-Hukm
o Mewujudkan penerapan Islam secara kaffah
Setiap tahap memiliki tujuan, metode, dan prioritas berbeda, namun tetap dalam satu garis lurus risalah.

3. Keteguhan Prinsip Tanpa Kompromi
Rasulullah ﷺ menolak seluruh tawaran kompromi akidah Quraisy. Dakwah beliau tegas dalam prinsip, lentur dalam pendekatan, namun nol toleransi terhadap kesyirikan.
Inilah ciri dakwah ideologis sejati.

IV. Amaliah Dakwah Rasulullah ﷺ: Dakwah yang Hidup dan Membumi
1. Kekuatan Ruhiyah sebagai Sumber Daya Dakwah
Rasulullah ﷺ memperkuat dakwahnya dengan:
• Qiyamul lail
• Doa dan munajat
• Tawakal total kepada Allah
Dakwah tanpa ruhiyah akan menjadi kering dan mekanis.

2. Kesabaran sebagai Strategi Perjuangan
Ujian adalah sunnatullah bagi pengemban dakwah. Rasulullah ﷺ mengajarkan bahwa kesabaran bukan kelemahan, melainkan kekuatan strategis.

3. Konsistensi antara Ucapan dan Perbuatan
Beliau adalah Al-Qur’an yang berjalan. Inilah yang menjadikan dakwah beliau berpengaruh, otentik, dan menggerakkan hati.

V. Krisis Dakwah Kontemporer: Ketika Dakwah Kehilangan Arah
Hari ini, banyak dakwah:
• kehilangan visi perubahan
• terjebak pragmatisme
• alergi terhadap ideologi Islam
• takut berbicara sistem
Padahal, Rasulullah ﷺ mengubah peradaban dunia hanya dalam satu generasi, karena dakwah beliau ideologis, terarah, dan konsisten.

Penutup: Menyambung Risalah, Bukan Sekadar Aktivitas

Mengemban dakwah Islam berarti melanjutkan misi kenabian, bukan sekadar menjadi penceramah. Dakwah adalah jalan hidup, perjuangan panjang yang menuntut keikhlasan, ilmu, kesabaran, dan keteguhan prinsip.

“Inilah jalanku, aku dan orang-orang yang mengikutiku menyeru kepada Allah dengan kesadaran penuh.”
(QS. Yusuf: 108)

Semoga Allah menjadikan kita pengemban dakwah yang sadar tujuan, lurus metode, dan istiqamah dalam amal, hingga Islam kembali memimpin peradaban manusia.

Oleh. Dr. Nasrul Syarif, M.Si. (Sekjen Forum Doktor Muslim Peduli Bangsa)

Opini

×
Berita Terbaru Update