Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Sekolah Rakyat Terintegrasi, Jadi Ajang Kapitalisasi

Sabtu, 01 November 2025 | 09:16 WIB Last Updated 2025-11-01T02:16:52Z

TintaSiyasi.id -- Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono, menegaskan bahwa Sekolah Rakyat Terintegrasi (SRT) merupakan wujud nyata komitmen negara untuk memastikan tidak ada anak Indonesia putus sekolah karena alasan ekonomi. Beliau menyatakan bahwa pendidikan dapat mengangkat derajat dan martabat seseorang.

Sekolah rakyat ini, yang direncanakan oleh Presiden Prabowo Subianto dan berada di bawah kewenangan Kementerian Sosial, bertujuan untuk menyediakan pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Sekolah rakyat ini akan berbentuk asrama, menjamin gizi siswa, dan menawarkan pendidikan gratis. Tujuannya adalah untuk memungkinkan lebih banyak orang dalam mengakses pendidikan berkualitas dan memutus mata rantai kemiskinan.

Dikutip dari keterangan terutlis, “Pak Presiden berkali-kali menyampaikan, semua anak Indonesia harus sekolah. Karena dengan Pendidikan, kalian akan bisa menaikkan derajat dan martabat” ujar Agus Jabo. (news.detik.com, Rabu, 29 Oktober 2025).

Sekolah rakyat diharapkan menjadi inisiatif strategis yang krusial untuk menyediakan pendidikan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskn ekstrem. Sekolah rakyat ini berpegang pada tiga prinsip: memuliakan wong cilik, menjangkau yang belum terjangkau dan memungkinkan yang tidak mungkin.

Problem Pengentasan Kemiskinan dan Akses Pendidikan

Pendirian Sekolah Rakyat erat kaitannya dengan upaya pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan. Namun, kenyataan menunjukkan bahwa kemiskinan di Indonesia bersifat struktural, berakar dari penerapan kapitalisme. Saat ini, negara mengalihkan sumber daya alam kepada korporasi, merampas kesempatan rakyat untuk menikmatinya, yang berujung pada kemiskinan struktural.

Karena sumber daya alam dikuasai oleh asing, pemerintah kapitalis mengandalkan pajak sebagai sumber pendapatan utama mereka. Akibatnya, situasi rakyat menjadi semakin sulit. Mencari nafkah saja sudah sulit, dan mereka kini menanggung beban pajak yang berat. Oleh karena itu, selama kapitalisme berlanjut di Indonesia, kemiskinan struktural akan terus berlanjut, dan akses pendidikan akan tetap sulit.

Keberadaan Sekolah Rakyat tak lepas dari permasalahan lama berupa kurangnya kesempatan pendidikan yang belum ditangani pemerintah, terutama bagi rakyat miskin dan miskin ekstrem.

Sekolah Berbasis Kasta

Sekilas, membangun sekolah rakyat dengan tujuan memberantas kemiskinan tampak seperti hal yang baik. Namun, rencana untuk mendirikan sekolah rakyat bagi keluarga miskin justru memperburuk munculnya sekolah berbasis kasta, yang seringkali hanya melayani keluarga kaya dan masyarakat miskin. Pendidikan adalah hak setiap siswa, terlepas dari si kaya dan si miskin. Untuk memenuhi kebutuhan dasar ini, setiap rakyat harus memiliki akses yang setara terhadap perlakuan, layanan, dan fasilitas.

Sekolah rakyat seharusnya terbuka untuk semua lapisan masyarakat. Istilah "rakyat" seharusnya tidak hanya merujuk pada mereka yang kurang beruntung dan miskin. Seolah-olah penggunaan kata rakyat dalam sistem pendidikan kita identik dengan kaum miskin dan melarat.

Dalam sistem pendidikan kapitalis, sektor pendidikan diubah menjadi peluang bisnis yang mencari keuntungan, sehingga pendidikan berbasis kasta menjadi sangat mungkin. Ketika layanan publik seperti pendidikan menjadi peluang komersial, pendidikan menjadi layanan yang mahal.

Kelalaian Negara

Keberadaan Sekolah Rakyat tak lepas dari kelalaian negara. Proyek Sekolah Rakyat justru menunjukkan kegagalan kebijakan pendidikan kapitalis hingga saat ini, terutama menyoroti fakta bahwa banyak anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem tidak memiliki akses pendidikan.

Sekolah Rakyat tampak hanya sekadar kebijakan populis yang dibuat-buat, tidak mampu secara efektif mengatasi kompleksitas pendidikan. Seperti proyek populis lainnya (seperti program makan gratis), proyek ini gagal mengatasi akar permasalahan. Ini adalah produk sistem kapitalis, yang alih-alih menyelesaikan masalah, justru memperburuknya. Oleh karena itu, kita membutuhkan solusi dari luar kapitalisme yaitu solusi Islam.

Islam Solusi Nyata

Pendidikan adalah kunci untuk melahirkan generasi yang lebih baik. Orientasi pendidikan dan paradigma pendidikan Islam tidak dapat dipisahkan. Dalam Islam, pendidikan adalah hak setiap rakyat. Negara juga harus menjamin kesejahteraan rakyatnya.

Negara yang menerapkan sistem Islam akan menyediakan layanan Pendidikan dengan kualitas terbaik. Hal tersebut untuk meraih tujuan Pendidikan, yaitu dengan menanamkan tsaqofah Islam dan mempersiapkan generasi muslim yang lebih baik bukan sebagai generasi pengekor.

Selain memberikan pelayanan pendidikan, negara juga akan menjamin kesejahteraan rakyatnya dengan wujud penerapan sistem ekonomi Islam, dimana kekayaan alam akan dikelola oleh negara dan hasilnya untuk kemakmuran rakyat. Negara juga akan menyediakan lapangan kerja seluas-luasnya, memberikan bantuan modal usaha, Pendidikan keterampilan kerja, memberikan tanah terlantar bagi yang membutuhkan, dan masih banyak lagi. Wallahu a’lam. []


Oleh: Uswatun Khasanah
(Muslimah Brebes)

Opini

×
Berita Terbaru Update