Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Pengamat Geopolitik: Konflik Sudan Ada Campur Tangan Israel

Senin, 24 November 2025 | 05:55 WIB Last Updated 2025-11-23T22:55:06Z

TintaSiyasi.id -- Pengamat Geopolitik Pizaro Gozali Idrus menilai dukungan Uni Emirate Arab (UEA) terhadap kelompok Rapid Support Forces (RFS) yang mendapat restu Amerika Serikat tidak dipungkiri juga ada campur tangan Israel.

 

"Tidak bisa dipungkiri bahwa apa yang dilakukan dan perang yang terjadi di Sudan justru ada juga tangan-tangan Israel," ucapnya di kanal YouTube Tabloid Media Umat; Peran AS Dalam Konflik Sudan dan Dunia Islam, Ahad (16/11/2025).

 

Meski demikian, menurut Pizaro memang Israel tidak pernah mengumumkan memberikan dukungan secara langsung kepada RFS, tetapi berdasarkan laporan-laporan dari pihak independen bahwasanya ada pergerakan suplai senjata yang diberikan Israel kepada RSF.

 

"Misalnya pelontar roket yang dimiliki RSF itu di-backup oleh Israel, kemudian menariknya juga RSF misalkan dalam beberapa statement-nya mendukung tindakan yang dilakukan Israel kepada pejuang-pejuang Gaza," ungkapnya.

 

Ia membeberkan, misalnya beberapa pemimpin RSF dalam berbagai laporan mengatakan jika mereka mendukung tindakan serangan yang dilakukan Israel terhadap kelompok teroris yang ada di Gaza.

 

“Kata kelompok teroris secara tidak langsung serupa dengan doktrin yang diyakini oleh Israel bahwa pejuang Hamas dan Palestina Islamic Jihad (PIJ) merupakan kelompok teroris,” sebutnya.

 

"Artinya tidak mungkin hubungan dia kepada Israel hanya hubungan biasa, perlu kita catat setelah Omar Bashir tumbang Sudan secara resmi melakukan normalisasi dengan Israel dibawah Abraham Accord," jelasnya.

 

Alhasil, ia menekankan baik Jenderal Burhan dari pihak militer Sudan atau SAF dan Jenderal Dagalo dari RFS, keduanya memiliki hubungan dengan Israel.

 

"Walaupun hubungan Sudan dan Israel normalisasi lebih kepada faktor pragmatis karena ditekan oleh Amerika dan ditekan oleh Barat untuk dia melakukan normalisasi dengan Israel demi relaksasi sanksi demi pencabutan sanksi dan sebagainya," terangnya.

 

"Tetapi tidak bisa kita bantah bahwa pasukan militer dengan RSF itu memiliki hubungan dengan tentara Israel dan  Israel memang secara lebih dekat dia memiliki hubungan dengan keduanya tetapi secara ideolgis lebih dekat dengan RSF," tambahnya.

 

Adapun, lanjut Pizaro, terjadi hal menarik tentang pola yang dilakukan RSF terhadap warga Sudan, dimana caranya template dengan apa yang dilakukan Israel kepada warga Gaza. Tampak dari RSF yang menuding camp-camp pengungsian yang ada di jalur Sudan sebagai basis perlawanan terhadap RSF

 

"RSF juga menuding sekolah-sekolah, ataupun infrastruktur-infrastruktur sipil sebagai tempat bersembunyinya orang-orang yang dianggap bertentangan dengan RSF dan dengan itu RSF punya legitimasi untuk melakukan pembantaian terhadap warga sipil yang ada di Sudan. Ini polanya sama dengan Israel," paparnya.

 

"Misalkan yang terjadi di Gaza, ini rumah sakit dituding dikolongnya atau di jalur terowongannya bersembunyi para pejuang-pejuang Gaza. Sekolah juga dianggap tempat persembunyian pejuang Gaza dan akhirnya dengan tuduhan itu Israel melegitimasi untuk melakukan genosida di jalur Gaza," pungkasnya.[] Taufan

Opini

×
Berita Terbaru Update