TintaSiyasi.id -- Tidak ada manusia yang sempurna. Setiap dari kita membawa tabiat, kelemahan, dan kebiasaan yang kadang merusak hidup: malas, suka menunda, mudah marah, kecanduan gadget, kecanduan makan, lisan yang kasar, sulit menjaga pandangan, kecanduan hiburan, dan sederetan tabiat lain.
Tetapi Allah yang Maha Mengetahui diri kita lebih dari kita sendiri tidak membiarkan kita berjalan sendirian. Dia menurunkan Al-Quran bukan hanya untuk dibaca, tetapi untuk menyembuhkan dan memperbaiki manusia dari dalam dirinya.
“Wahai manusia! Sungguh telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit di dalam dada, petunjuk serta rahmat bagi orang-orang beriman.” QS. Yunus: 57
Ayat ini menjadi asas bahwa kebiasaan buruk bukan hanya masalah perilaku, tetapi masalah hati — dan hati hanya sembuh dengan wahyu.
Mengubah Kebiasaan Buruk Dimulai dari Dalam.
Ilmu psikologi mengatakan perubahan diri harus dimulai dari pola pikir dan pusat kendali dalam diri (internal drive). Namun Al-Quran mengatakannya jauh sebelum ilmu modern:
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri.”
QS. Ar-Ra’d: 11
Kalimat kuncinya: “mengubah apa yang ada dalam diri”
Yaitu: niat, kesadaran, tekad, dan kebiasaan sehari-hari.
Kebiasaan buruk bukan takdir. Ia bisa diubah melalui:
1. Kesadaran akan kesalahan.
2. Tekad untuk memperbaiki diri.
3. Konsistensi walau kecil.
Ayat-Ayat yang Menjadi “Obat” untuk Mengikis Kebiasaan Buruk
1. Untuk melemahkan dorongan hawa nafsu & godaan
“Adapun orang yang takut akan kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sungguh surgalah tempat tinggalnya.”
QS. An-Nazi’at: 40–41
Ayat ini menghidupkan kesadaran tertinggi, bahwa setiap kali kita mengalahkan keinginan buruk, sebenarnya kita sedang melangkah menuju surga.
2. Untuk menghentikan kebiasaan maksiat yang berulang
“Dirikanlah sholat, sesungguhnya sholat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.”
QS. Al-Ankabut: 45
Banyak orang ingin berhenti dari maksiat tapi gagal.
Kuncinya bukan melawan kebiasaan buruk tetapi menguatkan ibadah.
Semakin kuat hubungan dengan Allah → semakin lemah kendali syaitan & hawa nafsu.
3. Untuk melepaskan diri dari lingkaran penyesalan
“Katakanlah: Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah berputus asa dari rahmat Allah…”
QS. Az-Zumar: 53
Ayat ini memperbaiki mindset:
Kesalahan masa lalu tidak membuat kita buruk — asal kita bangkit.
4. Untuk meneguhkan tekad dan konsistensi
“Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh di jalan Kami, pasti Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami.”
QS. Al-Ankabut: 69
Jika engkau memulai perubahan walau sedikit — Allah akan memudahkan dan melanjutkannya.
5. Untuk mengusir rasa malas dan menunda-nunda
“Demi masa. Sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shalih…”
QS. Al-‘Ashr: 1–3
Setiap menit yang terbuang dalam kebiasaan buruk adalah kerugian yang tak dapat dikembalikan.
Langkah Praktis Mengubah Kebiasaan Buruk dengan Al-Quran
Tahap Amalan Dampak
1 Taubat & istighfar Membersihkan hati & rasa bersalah.
2 Sholat tepat waktu Menutup pintu maksiat & memaksimalkan kontrol diri
3 Konsumsi ayat harian Mengisi jiwa dengan cahaya
4 Amal kecil tapi konsisten Membentuk identitas baru
5 Hindari lingkungan pencetus Memutus siklus maksiat
6 Sedekah Menguatkan jiwa dalam kebaikan
7 Doa memohon istiqomah Meminta pertolongan Allah, bukan hanya kekuatan diri
Doa Ulama untuk Memperbaiki Akhlak dan Kebiasaan
“Ya Allah, perbaikilah akhlak saya sebagaimana Engkau telah memperbaiki bentuk fisik saya. Ya Allah, bantulah aku untuk mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan beribadah dengan baik kepada-Mu.”
Doa ini disarankan dibaca setiap selesai sholat.
Perubahan yang dicintai Allah
Bukan perubahan drastis dalam semalam, tetapi:
1. Langkah kecil yang terus menerus
2. Tersenyum walau pernah jatuh
3. Berjuang walau sering gagal.
4. Bangkit setiap kali terjatuh
Karena di sisi Allah, yang paling mulia bukan yang paling sempurna, tetapi yang paling gigih memperbaiki diri.
Penutup
Jika kita memegang Al-Quran bukan hanya sebagai bacaan, tetapi sebagai obat jiwa, maka:
• Kebiasaan buruk akan luntur
• Akhlak akan membaik
• Hati akan tenang
• Hidup akan naik derajatnya
Sesungguhnya Al-Quran bukan sekadar kitab petunjuk — ia adalah panduan transformasi manusia.
Semoga Allah menguatkan setiap langkah perubahan kita.
Semoga hari ini lebih baik daripada kemarin, dan esok lebih baik daripada hari ini.
Aamiin Ya Rabbal ‘Alamin.
Oleh. Dr. Nasrul Syarif, M.Si. (Penulis Buku Gizi Spiritual dan Dosen Pascasarjana UIT Lirboyo)