Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Solusi Dua Negara Melegitimasi Penjajahan di Palestina

Rabu, 29 Oktober 2025 | 22:29 WIB Last Updated 2025-10-29T15:30:05Z

TintaSiyasi.id -- Ulama asala Sukabumi Ustaz Erik Muhammad Ridwan, menegaskan bawa tawaran solusi dua negara (two state solution) untuk mengatask masalah Palestina justru akan melegitimasi penjajahan di sana.

"Solusi dua negara merupakan jalan penjajahan dan justru melegitimasi atas penjajahan kaum muslim," pekiknya saat orasi dalam Aksi Bela Palestina jilid III di Bandung, Ahad 19 Oktober 2025.

Ia menjelaskan, solusi dua negara yang dikonsep AS, justru para pemimpin muslim sangat mendukung solusi tersebut. Padahal sejatinya itu membuktikan keterdukungannya atas pencaplokan Palestina.

Tokoh Ulama ulama Kabupaten Bandung Selatan Ustaz Iqbal Manbaluqi menjelaskan bahwa rakyat Palestina dizalimi, dibunuh, kelaparan, dan sebagainya.

"Solusi dua negara bukan solusi, jadi wajib ditolak. Semua itu adalah rekayasa kafir penjajah yang senantiasa menjajah dan menyakiti kaum muslim," ujar ulama asal Kabupaten Bandung Selatan Ustaz Iqbal Manbaluqi dalam orasinya.

Orator lain. Ulama Cirebon Ustaz Ali menuturkan bahwa sudah 78 tahun Palestina dijajah. Amerika Serikat dan PBB menawarkan solusi dua negara. 

"Solusi dua negara adalah solusi batil dan solusi haram. Wajib kita tolak," tegasnya.

Akar Masalah dan Solusi

Ulama Garut Ustaz Supriadi menerangkan sesungguhnya akar persoalan yang paling mendasar untuk berbagai persoalan negeri ini termasuk dunia adalah adanya sekulerisme (pemisahan agama dari kehidupan). Fakta persoalan Palestina adalah masalah keberadaan penjajah bukan masalah batas/perbatasan.

"Solusi tuntas masalah Palestina adalah usir penjajah, dan kirim tentara, serta jihad dan tegaknya khilafah. Berjuang atau tidak kita akan mati. Ketika ajal menjemput kita, maka bisa dalam keadaan husnul khatimah," tegasnya.

Selanjutnya, Ulama KH Yasin Muthahar menuturkan bahwa sudah jelas solusi untuk menyelesaikan permasalahan Palestina adalah dengan tegaknya Khilafah Islamiah. Jangan jadi orang munafik, sebagaimana firman Allah Swt dalam Al-Qur'an surat al-Maidah ayat 51, bahwa sifat orang munafik itu ada ragu, ada nifak, ragu terhadap janji Allah, dan mereka berlindung kepada orang-orang kafir. 

"Mengikuti solusi dua negara, sadar tidak sadar mereka telah menjadi bagian dari kaum munafik. Allah akan memberikan kemenangan jika kita tidak bersama orang kafir. Orang-orang yang berkolaborasi dengan orang kafir, maka kelak mereka akan menyesal," terangnya. 

"Tidak ada lagi solusi kecuali khilafah. Rasulullah mengatakan tidaklah seseorang membiarkan muslim yang dihinakan, maka jika itu terjadi naka dia akan dihinakan oleh Allah," tambahnya.

Tokoh ulama Kota Bandung Ustaz Eri Taufik menyatakan bahwa kaum muslim pernah disatukan dengan kalimat tauhid. Dengan itu tidak boleh ada yang mengganggu mereka. Kaum muslim pernah disatukan dengan kepemimpinan Rasulullah saw., Khulafaur Rasyidin, dan khalifah-khalifah setelahnya. 

"Di mana kita, ketika mereka dibantai, anak-anak dan perempuan-perempuan dihinakan, ayah mereka dikuliti?" tanyanya.

Kemudian Tokoh Ulama Kabupaten Sumedang Buya Amri mengatakan bahwa pemerintah negeri ini telah berkhianat, bukan hanya pada negeri Palestina tapi juga kepada negerinya sendiri. Sebagaimana apa yang tercantum dalamPembukaan UUD 1945, bahwa penjajahan di muka bumi ini harus dihapuskan.

"Solusi tuntas atas Palestina adalah dengan jihad dan Khilafah," tegasnya.

Dilanjutkan oleh Tokoh Ulama Kabupaten Bandung Ustaz Kamal menjelaskan bahwa Palestina merupakan tanah para nabi dan tanah yang Allah berkahi. Penguasa-penguasa muslim justru diam ketika al-aqsha dibakar.

"Apakah kita diam ketika saudara kita dihancurkan? Diamnya kalian adalah pengkhianatan terhadap Allah. Ketika Khilafah tegak tidak ada yang bisa menyentuh. Solusi sejati adalah perintah Allah dan kabar gembira dari Rasulullah. Janji Allah pasti benar umat Islam akan bangkit," tegasnya.

Tokoh Ulama Priangan Timur Ustaz Tasudih mempertanyakan, apakah penjanjian damai adalah solusi? Tentu tidak dan tentu bukan. Tercatat dalam sejarah, Bani Nadhir ketika diusir masih menentang dan mengkhianati Rasulullah.

"Solusi yang akan menjadikan ketentraman dunia dan akhirat. Sebagaimana firman Allah Swt dalam Al-Qur'an surat al-Baqarah ayat 190, bahwa hendaklah kalian memerangi mereka yang telah memerangi kalian. Maka solusi dua negara bukan solusi. Solusi tuntasnya adalah dengan jihad dan khilafah. Jihad hanya bisa dimobilisasi oleh imamah. Dan Khilafah adalah kewajiban yang paling utama," pungkasnya.[] Alfia Purwanti

Opini

×
Berita Terbaru Update