TintaSiyasi.id -- 1. Adab: Pondasi Keberkahan Ilmu dan Amal
Dalam tradisi para ulama salaf, adab selalu didahulukan sebelum ilmu. Imam Malik rahimahullah pernah berkata kepada murid-muridnya:
“Pelajarilah adab sebelum kalian mempelajari ilmu.”
Adab adalah cermin dari kejernihan hati dan kebersihan jiwa. Seseorang yang berilmu, tetapi tidak beradab, ibarat pohon tinggi tanpa akar. Mudah tumbang oleh angin kesombongan. Adab kepada Allah berarti tunduk kepada perintah-Nya dan ridha terhadap takdir-Nya. Adab kepada Rasulullah Saw. berarti meneladani sunnah beliau dengan penuh cinta dan pengagungan. Sedangkan adab kepada sesama berarti menghargai, memuliakan, dan menebar kasih.
Tanpa adab, ilmu menjadi bumerang, tetapi dengan adab, sedikit ilmu bisa melahirkan keberkahan yang besar.
2. Ilmu: Cahaya yang Menuntun Jalan Kehidupan
Ilmu adalah cahaya yang menerangi kegelapan hati. Allah Swt. berfirman:
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.”
(QS. Al-Mujādilah: 11).
Namun, ilmu yang bermanfaat bukan sekadar pengetahuan yang dihafal, melainkan ilmu yang diamalkan. Imam al-Ghazali menegaskan:
“Ilmu tanpa amal adalah kegilaan, amal tanpa ilmu adalah kesesatan.”
Maka, seorang penuntut ilmu hendaknya selalu memperbaiki niatnya. Belajar bukan untuk kemegahan, perdebatan atau kepentingan dunia. Melainkan untuk mencari ridha Allah, memperbaiki diri, dan memberi manfaat bagi umat.
3. Ukhuwah: Jembatan Cinta di Jalan Dakwah
Ukhuwah Islamiyah (persaudaraan dalam Islam) adalah ikatan yang Allah tanamkan di hati kaum beriman.
“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara.”
(QS. Al-Ḥujurāt: 10).
Persaudaraan dalam Islam bukan sekadar formalitas sosial, tetapi tali ruhani yang dibangun atas dasar iman, bukan kepentingan. Ukhuwah menumbuhkan kasih, tolong-menolong, dan saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran.
Ukhuwah adalah energi spiritual yang memperkuat barisan umat. Bila ukhuwah lemah, umat tercerai-berai. Namun, bila ia kokoh, umat menjadi kuat dan berwibawa. Rasulullah Saw. bersabda:
“Perumpamaan orang beriman dalam kasih sayang dan kepedulian mereka bagaikan satu tubuh. Jika satu anggota tubuh sakit, seluruh tubuh turut merasakan panas dan demam.”
(HR. Muslim).
Penutup: Harmoni Tiga Pilar Kehidupan
Adab, ilmu, dan ukhuwah adalah tiga pilar utama dalam membangun peradaban Islam.
Adab menata hati
Ilmu menerangi akal
Ukhuwah menguatkan umat
Ketiganya tidak boleh dipisahkan. Ilmu tanpa adab menjadi kering, ukhuwah tanpa ilmu mudah goyah, adab tanpa ukhuwah akan kehilangan ruang pengabdian.
Maka, marilah kita memulai dari diri sendiri. Memperhalus adab, menuntut ilmu dengan niat yang tulus, dan mempererat ukhuwah dengan cinta karena Allah.
“Seindah-indah perhiasan seorang mukmin adalah akhlak mulia, dan sekuat-kuat benteng umat adalah ukhuwah yang ikhlas.”
Dr. Nasrul Syarif, M.Si.
Penulis Buku Gizi Spiritual dan Dosen Pascasarjana UIT Lirboyo