"Kenyataannya, kita tahu bahwa sebagian besar
waktu anak-anak dihabiskan di rumah sebelum mereka pergi belajar di sekolah
atau universitas. Jadi, suasana di rumahlah yang akan membentuk mereka di masa
depan. Apakah mereka akan menjadi pelaku bullying, atau di-bully, atau mereka
akan menjadi pejuang," ujarnya dalam serial Cakna Umat bertajuk
Bullying dan Solusi dalam Islam, Ahad (17/08/2025).
Menurut Aishah, dalam konteks bullying di
rumah, banyak yang tidak menyadari bahwa tindakan tertentu sebenarnya termasuk
dalam kategori bullying.
Katanya, "Banyak yang tidak menyadari, terutama
orang tua, mereka tidak menyadari bahwa apa yang mereka lakukan kepada
anak-anak mereka adalah bullying."
Tambahnya, anak-anak adalah anggota keluarga yang
paling rentan mengalami bullying di rumah.
"Orang tua menampar anak-anak mereka tanpa alasan
yang jelas, melampiaskan stres pada anak-anak mereka karena anak-anak adalah
yang paling vulnerable. Paling tak berani melawan, susah melawan orang
tua," ujarnya kecewa.
Ia menambahkan bahwa bullying yang dianggap
kecil di rumah justru membentuk kepribadian anak, entah mereka menjadi pelaku bullying
atau terus menjadi korban bullying.
"Bullying kecil yang kita anggap lelucon
justru membuat korban merasa terhina dan rendah diri. Jadi, jenis-jenis bullying
yang terjadi di rumah sebenarnya merupakan awal dari berbagai jenis bullying
di luar, entah itu bullying di sekolah atau di tempat kerja tanpa
disadari," ia menjelaskan.
Aishah menekankan bahwa Islam memandang bullying
sebagai bentuk penindasan dan penghinaan terhadap martabat manusia.
Katanya, "Bullying adalah tindakan
penindasan yang sangat dilarang dalam Islam. Bullying melibatkan
penghinaan, penyalahgunaan kekuasaan, dan ketidakadilan terhadap individu
lain."
Ia mengutip ayat 11 dari surah Al-Hujurat yang
artinya, "Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengejek
kaum yang lain, karena bisa jadi orang yang diolok-olok itu lebih baik daripada
orang yang mengejek."
Menurutnya lagi, ayat itu merupakan bukti nyata bahwa
Islam sepenuhnya menolak segala bentuk penghinaan dan ejekan terhadap orang
lain.
Ia seterusnya mengutip hadis riwayat Muslim sebagai
peringatan. "Takutlah terhadap kezaliman, karena kezaliman itu adalah
kegelapan di Hari Kiamat," tegasnya lagi.[] Aliya Ab Aziz
