TintaSiyasi.id -- Menebar Cahaya Islam di Tengah Dunia Maya
Pendahuluan
Zaman terus berubah, begitu pula wajah umat manusia. Jika dahulu mimbar-mimbar masjid dan majelis ilmu menjadi ruang utama penyampaian dakwah, maka kini layar ponsel pintar telah menjadi mimbar baru yang hadir di genggaman anak muda. Generasi milenial hingga generasi Z dan Alpha hidup dalam arus deras digitalisasi, di mana pesan, ide, bahkan nilai hidup disebarkan melalui media sosial, video singkat, podcast, hingga dunia virtual.
Dakwah dalam konteks ini menuntut cara pandang baru. Islam sebagai agama yang rahmatan lil ‘alamin harus bisa menyapa generasi ini dengan bahasa zaman, tanpa kehilangan ruh ilahinya.
Karakteristik Generasi Milenial ke Bawah
Untuk memahami dakwah di era digital, kita perlu membaca peta jiwa generasi muda:
1. Digital native – mereka tumbuh bersama internet, gadget, dan media sosial.
2. Visual dan singkat – lebih suka konten cepat, ringan, dan kreatif.
3. Kritis dan mandiri – tidak mudah menerima otoritas tanpa argumentasi.
4. Komunitas virtual – dunia mereka lebih banyak di grup WhatsApp, Instagram, Discord, TikTok.
5. Spiritual fleksibel – mencari makna, tapi menolak formalitas kaku.
Karakter ini menuntut dai/daiyah untuk tidak sekadar menyampaikan pesan, tetapi membungkusnya dalam format yang sesuai.
Tantangan Dakwah di Era Digital
1. Banjir informasi – setiap hari mereka dibombardir konten hiburan, iklan, gosip, dan berita.
2. Persaingan dengan influencer – tokoh non-agama sering lebih populer karena gaya komunikasinya menarik.
3. Krisis otoritas – anak muda lebih percaya pada “role model” dibanding sekadar “jabatan ustadz”.
4. Bahasa kaku dianggap usang – pesan yang terlalu formal mudah diabaikan.
Strategi Dakwah Efektif
1. Dakwah Melalui Media Digital
Media sosial adalah “masjid virtual” hari ini. Dai harus hadir di YouTube, TikTok, Instagram, podcast, bahkan game online. Satu konten bisa menjangkau jutaan hati tanpa batas ruang dan waktu.
2. Bahasa Populer dan Humanis
Gunakan bahasa gaul yang sopan, sederhana, dan menyentuh hati. Ceritakan kisah, gunakan humor segar, dan analogi kehidupan sehari-hari.
3. Kreatif dan Visual
Infografis, animasi, film pendek, meme islami, hingga musik dakwah dapat menyampaikan nilai Islam lebih cepat. Visual menarik memudahkan pesan tertanam di hati.
4. Relevan dengan Kebutuhan Anak Muda
Bahas tema-tema mereka: kecemasan, cinta, karier, self-healing, hingga tujuan hidup. Kaitkan semua itu dengan hikmah Islam.
5. Teladan Nyata
Generasi ini lebih percaya pada keteladanan. Dai harus tampil inspiratif, rendah hati, dan terbuka. Bukan hanya “mengajar”, tapi juga membersamai.
6. Bangun Komunitas Digital
Forum kajian online, mentoring via Zoom, grup diskusi Islami, atau komunitas kreatif bisa menjadi wadah anak muda untuk tumbuh dalam iman.
Peluang Dakwah Digital
Jangkauan luas – sekali posting bisa menginspirasi jutaan jiwa.
Konten abadi – rekaman kajian atau tulisan bisa terus ditonton dan dibaca.
Kreativitas tanpa batas – dakwah bisa menyatu dengan musik, film, teknologi AI, VR, hingga metaverse.
Semangat berbagi – generasi muda suka share, sehingga pesan dakwah mudah viral.
Prinsip Utama Dakwah
Hikmah – pahami audiens, sampaikan dengan bijaksana.
Mau’izhah hasanah – gunakan nasihat penuh empati dan kasih sayang.
Mujadalah bil-lati hiya ahsan – berdialog dengan cara yang elegan ketika ada perbedaan.
Penutup
Dakwah di kalangan generasi milenial ke bawah di era digital adalah peluang emas sekaligus ujian. Di satu sisi, derasnya arus informasi dapat menenggelamkan nilai Islam. Namun di sisi lain, teknologi justru membuka jalan baru untuk menebar cahaya Islam lebih luas.
Tugas para dai dan pendidik adalah menjadi pelita di tengah kegelapan digital, menyapa generasi muda dengan cara yang mereka pahami, namun tetap menjaga kemurnian ajaran Islam. Dengan strategi yang tepat, dakwah bukan hanya akan didengar, tetapi juga dirasakan dan diamalkan oleh generasi penerus peradaban.
“Sampaikanlah dariku walau satu ayat.” (HR. Bukhari)
Dr. Nasrul Syarif, M.Si. (Penulis Buku Gizi Spiritual dan Dosen Pascasarjana UIT Lirboyo)