Tintasiyasi.id.com -- Seruan dalam mengibarkan bendera bajak laut One Piece saat menjelang perayaan kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 adalah sebuah cerminan ekspresi kekecewaan rakyat terhadap ketidakadilan negeri.
Gerakan ini bukanlah bentuk makar, melainkan simbol bahwa rakyat mencintai negeri ini, namun tidak rela negerinya terus di dera penderitaan akibat ulah oligarki.
Cerita One Piece mencerminkan kondisi di Indonesia saat ini,segelintir pejabat menikmati kekuasaan, sedagngkan rakyat tertindas. Meski secara formal merdeka, rakyat belum merasakan kemerdekaan sejati dalam kehidupan mereka karena kebijakan yang condong ke elit.
Sufami Dasco Ahmad selkau Waklil Ketua DPR menyebutkan ,bahwa maraknya terjadi pengibaran bendera bertengkorak tersebut menjelang perayaan kemerdekaan akan berpotensi menjadi,” upaya perpecahan bangsa,” bersumber darimasukan sejumlah lembaga intelijen negara.
Bendera pada One Piece merujuk pada Jolly Roger, hanya sebagai ssimbol tengkorak yang digunakan sebagai identitas bajak laut dalam sejarah dunia. Bendera ini pada dasarnya terdiri dari tengkorak manusia di atas tulang yang bersilang.Dikutip dari Onepiece.fandom.com.
Jolly Roger menjadi sebuah simbol yang penting yang membawa pengaruh dan sangat berbahaya di seluruh dunia. Tengkorak dan tulang bersilang itu sendiri biasanya digunakan untuk memperingatkan orang tentang zat berbahaya atau tempat pada tanda dan botol.
Simbol tersebut kemudian digunakan dan sesuai dengan identitas atau latar belakang yang ingin ditampilkan kru bajak laut. Bajak laut One Piece menggunakan logo itu sebagai bendera kapal, layer kapal dan desain pakaian.
Sementara masyarakat Indonesia memodifikasi salah satu bendera Jolly Roger untuk dikibarkan dengan bentuk kepala tengkorak tersebut mengenakan topi jerami.
Akar Masalah Sistem Kapitalis
Akar masalah negeri ini sejatinya adalah sistem Kapitalisme. Penerapan sistem kapitalisme telah melahirkan kesenjangan sosial yang tajam. Kebijakan dibuat demi kepentingan elite, sehingga rakyat terus tercekik oleh kezaliman struktural, mirip dengan sistem dunia dalam cerita One Piece yang penuh korupsi dan penindasan.
Kisah dalam One Piece bukan sekadar petualangan mencari harta karun. Perjalanan dari seorang Luffy adalah pencarian makna kebebasan yang sejati. Musuh utamanya bukanlah bajak laut lain, melainkan Pemerintah Dunia (World Government) dan kaum Tenryuubito (Naga Langit).
Siapakah Mereka?
Mereka adalah penguasa puncak dari sebuah system yang Zalim. Naga Langit adalah sekelompok elit yang menggap diri mereka dewa yang hidup mewah bergelimang harta diatas penderitaan rakyat. Bahkan mereka menguasai segala monopoli kekuasaan dan Pratik konsentrasi kekayaan (tarakkuz ats-tsarwah) secara sangat ekstrem.
Semangat perjuangan dan perlawan Luffy terhadap tirani inilah yang menjadi resonasi kuat bagi anak muda. Mereka melihat cerminan realitas dalam kisah fiksi tersebut yaitu ketidak adilan akan hukum yang tajam kebawah dan tumpul keatas. Dengan segala kekayaan sumberdaya alam dikuasi kaum elit, sementara rakyat banyak berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Pada saat adegan saat Luffy meninju dengan keras seorang Tenryuubito yang bertindak sewenang-wenang dan selama ini tidak ada yang berani melawannya, kita semua yang menyaksikan ikut merayakan.Kita merayakan bahwa kita masih punya hati nurani untuk membenci perbudakan dan penindasan.
Saat pukulan itu menghantam pipi si Tenryubito, dia seolah menularkan energi keberanian kepada kita untuk berani melawan siapa saja. Ia seperti memberi kita perasaan marah yang sama terhadap pemerintah yang tidak bisa memegang Amanah yang telah diberikan oleh rakyat. Begitulah system kapitalis yang sangat berkuasa dan diagung-agungkan di negara-negara Islam saat ini.
Solusi Penyadaran Umat dengan Sistem Islam
Umat harus disadarkan bahwa problem mendasar yang dihadapi adalah penerapan sistem buatan manusia, bukan dari Allah. Hanya dengan menerapkan syariat Islam secara kaffah, umat akan terbebas dari kemudharatan sistem kapitalisme.
Islam diturunkan bukan sekadar ajaran spiritual, tetapi sebagai sistem hidup yang menjadikan umat Islam sebagai khairu ummah (umat terbaik) yang menegakkan keadilan dan menolak segala bentuk penindasan.
Kesadaran rakyat yang mulai muncul harus diarahkan kepada perjuangan hakiki: mengubah sistem kapitalisme menuju penerapan sistem Islam di bawah naungan Khilafah. Bukan sekadar simbolik, tetapi perlawanan yang terarah dan terukur melalui dakwah dan perubahan sistem. ” Wallahu bishawab."[]
Oleh: Fitri Susilowati
(Aktivis Muslimah)