TintaSiyasi.id -- Hati yang Keras: Awal Kehancuran Spiritual
Allah Swt. berfirman:
"Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi..."
(QS. Al-Baqarah: 74).
Hati yang keras adalah hati yang tertutup dari cahaya ilahi, tidak tersentuh oleh nasihat, tidak bergetar saat mendengar ayat-ayat Allah, dan merasa cukup dengan dirinya. Ia menjadi sumber segala kesombongan, kelalaian, bahkan kemaksiatan.
Namun, hati tidak menjadi keras dalam sekejap. Ia mengeras karena terlalu lama jauh dari zikir, terlalu banyak lalai dari mengingat Allah, dan terlalu sibuk dengan dunia yang fana.
Tanda-Tanda Hati yang Keras
1. Tidak tersentuh oleh bacaan Al-Qur'an
2. Merasa biasa saja setelah melakukan dosa
3. Sulit menerima nasihat bahkan dari orang shaleh
4. Malas beribadah, merasa berat dalam sujud
5. Tak peduli dengan hak sesama manusia
Obatnya: Zikir yang Kuat dan Terus-menerus
Satu-satunya cara melunakkan hati yang mengeras adalah dengan zikir yang kuat dan konsisten. Zikir bukan hanya ucapan di lisan, tetapi kesadaran hati yang terus-menerus menghadirkan Allah dalam pikiran dan perasaan.
"Ketahuilah, hanya dengan mengingat Allah, hati menjadi tenang."
(QS. Ar-Ra’d: 28).
Namun, bukan sembarang zikir. Hati yang keras tidak akan luluh kecuali dengan zikir yang:
Khusyuk: disertai penghayatan dan kesungguhan.
Kontinu: tidak putus, seperti napas yang terus mengalir.
Bersumber dari hati. Bukan hanya gerakan lisan, tetapi getaran batin.
Disertai taubat dan kerendahan diri sebab zikir tanpa taubat adalah formalitas tanpa ruh.
Zikir Sebagai Hujan Rahmat
Bayangkan hati kita seperti tanah yang kering dan pecah-pecah, jika tidak disiram, ia akan mati dan tak menumbuhkan apa pun. Zikir adalah hujan rahmat yang turun dari langit, menyirami dan melunakkan tanah hati. Dengan zikir, hati mulai hidup, bergetar, dan bisa kembali menumbuhkan amal shaleh, cinta, dan harapan.
Imam Ibnul Qayyim berkata: "Dzikir bagi hati seperti air bagi ikan. Bagaimana nasib ikan jika keluar dari air?"
Contoh Zikir yang Melembutkan Hati
1. Istighfar:
"Astaghfirullahal ‘Azhiim"
Membuka pintu taubat dan mengikis dosa-dosa yang mengeras di hati.
2. Zikir Muraqabah (Ibnu Athaillah):
"Allahu ma’iy, Allahu naadhirun ilayya, Allahu yaraanii"
Menghadirkan kesadaran penuh bahwa Allah bersamaku, mengamatiku, dan melihatku.
3. Tasbih dan Tahmid:
"Subhanallah, Alhamdulillah"
Membersihkan hati dari keangkuhan dan menyuburkannya dengan rasa syukur.
4. Shalawat kepada Nabi Saw:
"Allahumma shalli ‘ala Muhammad"
Cahaya hati dan pintu pembuka keberkahan hidup.
Penutup: Hidupkan Hatimu dengan Zikir
Saudaraku, jangan biarkan hatimu terus mengeras. Dunia terlalu keras untuk dijalani dengan hati yang keras. Kita butuh hati yang lembut, yang peka pada kebenaran, yang mudah menangis karena cinta kepada Allah, dan yang rindu untuk kembali kepada-Nya.
Zikir yang kuat adalah sumbu kehidupan ruhani. Ia menerangi jalan, melembutkan hati, dan mendekatkan kita kepada cahaya Allah.
Tips Praktis: Melatih Zikir Harian
Bangun tidur: “Alhamdulillahilladzi ahyana...”
Usai shalat: minimal 100x istighfar dan tasbih.
Saat jeda aktivitas: baca zikir hati pelan-pelan.
Sebelum tidur: tutup dengan dzikir dan doa malam.
Dr. Nasrul Syarif, M.Si.
Penulis Buku Gizi Spiritual dan Dosen Pascasarjana UIT Lirboyo