TintaSiyasi.id -- Derita rakyat Gaza belum juga berakhir hingga saat ini bahkan lebihm menyakitkan. Pada bulan Maret 2025, Israel menutup semua pintu masuk ke Gaza. Akibatnya, barang-barang berupa makanan, bahan bakar, dan obat-obatan masuk ke Gaza. Blokade tersebut telah memutus pasokan bahan makanan, obat-obatan penting, vaksin, dan peralatan medis yang dibutuhkan oleh sistem perawatan kesehatan Gaza yang kewalahan. Akibatnya, malnutrisi melonjak termasuk perempuan dan anak-anak sangat membutuhkan perawatan. Hampir satu dari tiga orang tidak makan selama berhari-hari. Juru bicara Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan 33 orang telah meninggal dunia dalam 48 jam terakhir. Jumlah total kematian akibat kekurangan gizi mencapai 101 orang. (Bbc.com, 23/7/2025)
Kebiadaban Zionis Yahudi makin meningkat, bahkan sudah berada di luar batas akal sehat manusia seolah mereka bukan manusia, membiarkan krisis kelaparan yang sangat mengerikan tidak perduli anak-anak yang menderita kelaparan. Bahkan, kelaparan ini dijadikan sebagai cara genosida gaya baru mereka. Hingga saat ini sebanyak 2 juta jiwa harus bertahan hidup ditengah kelaparan hebat hingga korban berjatuhan. Sejak Maret 2025, truk bantuan hanya diperbolehkan masuk dalam jumlah yang sekedarnya. Nampak jelas bahwa kesengajaan ini dilakukan sebagai genosida baru yaitu kelaparan (genoside of starvation).
Kekejaman Zionis kepada kaum Muslim di Gaza pun makin nyata. Oleh sebab itu, membebaskan Palestina yang terjajah puluhan tahun tidak cukup hanya dengan kecaman, retorika, dan bantuan kemanusiaan. Sebab, saat ini semua itu telah dilakukan namun Palestina masih terjajah. Apalagi Zionis senantiasa dibantu, dipelihara dan dibela oleh AS dan hak veto yang digunakan AS.
Keberadaan PBB sebagai lembaga internasional pun mandul, tidak memiliki pengaruh nyata pada penderitaan kaum Muslim. Hal ini bisa kita lihat dari kekejaman yang dilakukan Zionis jelas melanggar HAM yang digadang-gadang oleh Barat namun PBB seolah menutup mata dan telinga maka pantas jika dikatakan keberadaan PBB mandul.
Apalagi keberadaan para pemimpin muslim dinegeri-negeri kaum Muslim sudah mati rasa, tidak berdaya dan abai pada seruan Allah SWT dan Rasul-Nya. Padahal penduduk Gaza sangat berharap pada pertolongan dari saudara-saudara kaum Muslim yang ada dibelahan bumi lain. Namun, karena sekat-sekat nasionalisme ini lah hingga membuat para penguasa negeri Muslim bungkam.
Berbagai propaganda barat telah merasuk kedalam pemikiran umat Islam. sekularisme, kapitalisme, liberalisme, serta berbagai perjanjian normalisasi antara Barat dengan para pemimpin Muslim hingga tega menghianati saudara Muslim nya yang sedang tertindas. Begitu pula para ulama, pasukan dan umat pun akhirnya menyerah dengan kondisi tidak mampu melakukan apapun untuk menolong Gaza. Padahal umat ini memiliki potensi kekuataan yang sangat luar biasa yang bersumber dari akidah yang kokoh.
Sejarah panjang juga telah membuktikan bahwa umat Islam memiliki kekuatan besar yang mampu menjadikan Khilafah sebagai negara adidaya dan telah terbukti kekuatan pasukan khilafah sebagai pasukan yang tak terkalahkan sepanjang 13 abad lama nya. Bahkan telah berhasil membebaskan Palestina dari tangan orang Kafir. Kondisi kelaparan yang terjadi pada saudara kita di Gaza hari ini harus dijadikan sebagai sarana untuk menyadarkan umat akan solusi hakiki untuk Palestina, yaitu hanya jihad dan tegaknya khilafah. Maka, menegakkan khilafah adalah suatu kepentingan yang sangat mendesak.
Selain itu, penyadaran ditengah-tengah umat juga harus terus dilakukan dan makin ditingkatkan seiring dengan bukti nyata kejahatan Zionis hingga hari ini. Umat harus menyadari bahwa kezaliman yang terjadi pada kaum Muslim dibelahan bumi ini disebabkan tidak ada perisai yaitu seorang khalifah. Jamaah dakwah ideologis harus terus memimpin umat untuk membentuk kesadaran Islam ditengah umat dan mengembalikan kemuliaan Islam yang akan terwujud ketika khilafah tegak kembali. Begitu pula para pengemban dakwah harus meningkatkan keterampilan, memiliki banyak cara dalam berinteraksi dengan umat agar dapat menggugah perasaan dan pemikiran mereka dengan Islam. Selain itu, para pengemban dakwah Islam juga harus meningkatkan keyakinan dan istiqamah pada jalan dakwah yang ditempuh Rasulullah SAW serta terus mendekatkan diri pada Allah SWT sembari melayakkan diri menjadi hamba Allah yang layak mendapat pertolongan Allah agar dapat menegakkan Khilafah dan membebaskan Palestina.
Wallahu a'lam bishshawab. []
Oleh: Pipit Ayu
Aktivis Muslimah