Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Ilmu Tanpa Amal Adalah Tipu Daya: Nasihat Emas Fudhail bin 'Iyadh

Jumat, 01 Agustus 2025 | 12:07 WIB Last Updated 2025-08-01T05:08:19Z
TintaSiyasi.id -- "Orang yang berilmu belumlah beranjak dari kebodohan terhadap ilmunya hingga ia mengamalkannya."
(Fudhail bin ‘Iyadh rahimahullah).

Pendahuluan: Ilmu Bukan Sekadar Pengetahuan

Dalam dunia Islam, ilmu (ʿilm) adalah cahaya dan petunjuk. Namun, ilmu yang tidak diamalkan tidak mengangkat derajat pemiliknya, bahkan bisa menjadi beban di sisi Allah.

Nasihat tajam dari Fudhail bin 'Iyadh, seorang ulama besar dan ahli ibadah dari generasi tabi’ut tabi’in, menjadi pengingat keras bagi setiap penuntut ilmu bahwa ilmu tidak akan bermanfaat tanpa amal.

Makna Dalam Nasihat Fudhail

"Belum beranjak dari kebodohan..."
Artinya, meskipun seseorang telah mengetahui hukum, dalil, bahkan dapat mengajarkan kepada orang lain, ia tetap berada dalam status "jahil" terhadap dirinya sendiri, jika tidak mengamalkan ilmunya.

Contoh nyata:
• Orang yang tahu riba itu haram, tetapi tetap melakukannya, belum beranjak dari kebodohan tentang riba.
• Orang yang tahu keutamaan shalat malam, tetapi tak pernah bangun untuk melakukannya, ia masih "bodoh" terhadap manfaat yang dikatakannya sendiri.
• Orang yang fasih berbicara tentang ikhlas, tetapi hatinya dipenuhi riya’, ia belum memahami apa itu ikhlas, meski lisan mengatakannya.

Bahaya Ilmu Tanpa Amal

Fudhail bin ‘Iyadh dalam berbagai kesempatan sering menyampaikan bahwa ilmu tanpa amal adalah musibah, bahkan lebih berbahaya daripada kejahilan biasa.
"Ilmu itu menyeru kepada amal. Jika ia dipenuhi, maka ia akan tetap. Jika tidak, maka ia akan pergi."

Artinya, ilmu sejati akan menuntut pemiliknya untuk bergerak, untuk berubah, dan untuk semakin dekat kepada Allah. Jika tidak, ilmu itu tidak akan bertahan lama dan justru akan menjadi bumerang di akhirat.

Al-Qur’an dan Hadis tentang Ilmu yang Tidak Diamalkan

Allah berfirman:
"Wahai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa yang tidak kamu kerjakan." (QS. Ash-Shaff: 2–3).

Nabi Saw. juga bersabda:
"Orang yang paling berat siksanya pada hari kiamat adalah orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia namun melupakan dirinya sendiri."
(HR. Bukhari dalam Adabul Mufrad dan Ibnu Hibban).

Ilmu Menjadi Hujjah atas Dirimu

Fudhail bin ‘Iyadh juga berkata:
"Ilmu akan menjadi hujjah atas dirimu, bukan pembelamu, kecuali jika engkau mengamalkannya."
Inilah sebabnya banyak ulama salaf menangis ketika mendapatkan ilmu baru, bukan karena gembira saja, tetapi karena sadar bahwa setiap ilmu adalah tanggung jawab baru di hadapan Allah.

Ciri Orang yang Berilmu Sejati Menurut Fudhail
Dalam riwayat lain, Fudhail menyebutkan bahwa tanda orang berilmu sejati adalah:

1. Tunduk hatinya kepada Allah
2. Sedikit bicaranya, banyak diamnya
3. Tidak sombong karena ilmunya
4. Takut ilmunya menjadi sebab siksa
5. Lebih dahulu memperbaiki dirinya sebelum mengajari orang lain

Renungan: Apakah Ilmu Kita Membimbing atau Membebani Kita?

Setiap kita yang sudah menghadiri majelis ilmu, membaca tafsir atau mengikuti kajian di platform digital, mesti bertanya kepada diri sendiri:
• Sudahkah aku mengamalkan apa yang kuketahui?
• Apakah ilmunya membuatku lebih jujur, sabar, tawadhu, dan zuhud?
• Atau hanya menjadikanku lebih pandai berbicara, tetapi kosong dalam perbuatan?

Penutup: Amal adalah Buah dari Ilmu

Nasihat Fudhail bin ‘Iyadh ini sesungguhnya adalah alarm peringatan bagi kita semua di era digital yang penuh akses ilmu, tetapi miskin pengamalan.
"Ilmu itu dipelajari untuk diamalkan. Bila tidak, maka ia akan lenyap seperti kabut pagi yang cepat menguap."

Doa Penutup:

Ya Allah, karuniakan kepada kami ilmu yang bermanfaat, hati yang khusyuk, dan amal yang Engkau ridai. Jauhkan kami dari ilmu yang tidak diamalkan, dan dari lisan yang pandai berkata namun hampa amal. Jadikan kami termasuk hamba-hamba-Mu yang berjalan di atas cahaya ilmu dan amal. Aamiin. 

Dr. Nasrul Syarif, M.Si. 
Penulis Buku Gizi Spiritual dan Dosen Pascasarjana  UIT Lirboyo

Opini

×
Berita Terbaru Update