TintaSiyasi.id -- Baru - baru ini viral di media sosial tentang beredarnya bendera One Piece. Masyarakat nyaris dibuat resah sebab kemunculannya menjelang HUT kemerdekaan. Apa yang menyebabkan bendera tersebut beredar?
One Piece Dan Kekecewaan
Ramai pemberitaan mengenai pemasangan bendera bajak laut ala anime one piece di sejumlah wilayah menjelang perayaan hari kemerdekaan RI pada 17 Agustus. Meskipun ada pihak menilai pemasangannya sekadar bentuk ekspresi kreatif generasi muda namun juga memicu kekhawatiran akan potensi gerakan yang bersifat kontra pemerintah. Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sufmi Dasco Ahad, pengibaran simbol tersebut diduga mengindikasikan adanya gerakan sistematis untuk memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. (kompas.com, 1-08-2025).
Disisi lain, memicu perdebatan serius di ruang publik dan media sosial. Sebagian masyarakat memanfaatkan simbol ini untuk menyampaikan kekecewaan terhadap pemerintah dan sebagai bentuk perlawanan atas kondisi sosial dan politik saat ini. Sementara itu, aksi tersebut memicu kontroversi luas, terutama dari pemerintah. (tempo.co, 6/08/2025).
Banyak cara untuk mengungkapkan uneg - uneg atas kekecewaan terhadap pemerintah salah satunya berupa pemasangan bendera One Piece. Namun pemerintah menghimbau agar tidak terprovokasi atau ikut - ikutan jika melanggar maka akan dipidanakan. Padahal kemunculan bendera One Piece tidak selalu berdampak buruk apalagi memecah belah bangsa. Hal ini merupakan cermin kekecewaan terhadap ketidakadilan yang terjadi di negeri ini.
Bukti Belum Merdeka
Kemunculan bendera One Piece sesungguhnya bukanlah bentuk makar, melainkan simbol bahwa rakyat mencintai negeri ini, namun tak rela negerinya terus menderita akibat ulah oligarki. Cerita One Piece mencerminkan kondisi di Indonesia, yang mana segelintir orang menikmati kekuasaan, sementara rakyat tertindas. Meski secara formal merdeka, namun rakyat belum merasakan kemerdekaan sejati dalam kehidupan mereka sebab kebijakan lebih berpihak pada elit yang berkuasa.
Problem Indonesia kian bertambah namun negara memberi solusi pragmatis hanya melihat dari permukaan saja tidak dari akar masalah. Solusi pun bersifat tambal sulam. Bahkan disaat rakyat menderita, negara abai seolah tak tahu menahu apa yang dialami rakyat. Seperti masalah ekonomi, rakyat masih susah memenuhi kebutuhan dasarnya, mahalnya harga pokok, biaya pendidikan, kesehatan, dan pajak ditimpakan pada rakyat tidak mampu. Parahnya negeri ini dijuluki salah satu negeri koruptor terbesar se asia. Pelaku elite dihukum ringan bahkan tak menjerakan. Sementara rakyat dihukum berat tak berkesudahan. Hal ini menunjukkan ketidakadilan sistem hukum sehingga berbuat zalim.
Problem ini berakar dari sistem Kapitalisme yang diterapkan negeri ini. Kapitalisme melahirkan kesenjangan sosial yang tajam. Kebijakan dibuat demi kepentingan elite, rakyat terus dicekik. Fakta ini mirip dengan cerita anime One Piece yang penuh korupsi dan penindasan. Bendera One Piece menjadi peringatan keras, rakyat sudah bosan dengan kebijakan yang tak memihak rakyat kecil. Sekaligus menunjukkan bahwa Indonesia sejatinya masih belum merdeka.
Solusi Islam
Islam memiliki sistem yang sempurna dapat memecahkan seluruh problematika umat. Agama Islam bukan sekadar agama spiritual namun sebagai sistem hidup yang dapat membawa keadilan dan kesejahteraan. Seorang pemimpin (Khalifah) wajib memenuhi kebutuhan dasar rakyat seperti sandang, pangan, papan. Dalam negara Islam, SDA (Sumber Daya Alam) dikelola negara yang hasilnya untuk dinikmati rakyat. Negara akan membuka lapangan kerja seluas - luasnya. Di samping itu, negara memberikan fasilitas pendidikan dan kesehatan secara murah bahkan gratis.
Sistem Islam sangat sempurna mengatur kebutuhan rakyatnya secara adil dan merata. Dalam sejarah penerapan Islam jarang ditemukan kemiskinan sebaliknya kesejahteraan melimpah. Maka, dalam moment ini umat Islam harus disadarkan bahwa hanya kembali pada sistem Islam akan terjamin semua kebutuhan hidup rakyat. Negara Islam sangat mampu memberi keadilan dan kesejahteraan.
Islam membebaskan manusia dari segala bentuk perbudakan terhadap aturan manusia beralih pada aturan Allah SWT. Itulah kemerdekaan hakiki. Melalui penerapan Islam secara kaffah oleh negara Islam (Khilafah), rakyat akan dapat merasakan keadilan dan kesejahteraan tanpa pandang bulu. Tak kan ada lagi bendera peringatan yang mengundang kontroversi sebab kebutuhan rakyat telah terpenuhi.
Dalam TQS. Al Maidah Ayat 8:
"Wahai orang - orang yang beriman, jadilah kamu penegak (kebenaran) karena Allah dan (saksi)-saksi (yang bertindak) dengan adil. Janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu berlaku tidak adil. Berlakulah adil karena (adil) itu lebih dekat pada takwa. Bertakwalah kepada Allah. Seaungguhnya Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan."
Wallahu a'lam bisshowab.
Oleh: Punky Purboyowati S.S
Pegiat Pena Muslimah