Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Kekuatan Penjajah Menjaga Eksistensi Zi0nis

Kamis, 10 Juli 2025 | 05:36 WIB Last Updated 2025-07-09T22:36:10Z

TintaSiyasi.id -- Kelompok hak asasi Muslim di Amerika Serikat, The Council on American-Islamic Relations (CAIR), mengecam serangan Israel yang menewaskan Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza Marwan al-Sultan beserta keluarganya. Mereka menyebut Israel sengaja menyerang pekerja medis di Gaza selama perang (Detik, 03-07-2025).

Selama ini dunia terus mengecam kejahatan Isr43l, sayangnya kecaman itu tidak mampu mengurangi apalagi menghentikan genosida. Justru hari terus berjalan, para syuhada pun terus bertambah. Umat Islam semakin tampak kelemahannya. Mereka tidak mampu menghentikan kebiadaban Zionis, padahal mereka berjumlah milyaran jiwa.

Israel memang sengaja menargetkan petugas medis dalam serangannya. Sebab dengan tidak adanya petugas medis, maka Gaza tidak akan dihuni warganya. Pasukan Israel juga telah mengubah zona distribusi bantuan menjadi tempat genosida hingga kematian bertambah juga disaat pengambilan bantuan. 

Marwan Al-Sultan adalah salah satu sumber informasi utama dari Gaza, yang melaporkan kondisi warga Palestina di wilayah utara yang terkepung. Marwan sendiri secara pribadi berulang kali meminta dunia untuk menjaga keselamatan tim medis dari kejahatan Zionis. Sayangnya seruan itu dan berbagai seruan serupa sepertinya belum cukup menjadikan dunia sadar akan upaya strategis menghentikan kebiadaban Zionis.


Eksistensi Zionis dan Dukungan AS

Kebiadaban Zionis hakikatnya tidak berdiri sendiri. Ia didukung sepenuhnya oleh AS dan negara-negara Eropa. Ini sudah bukan rahasia lagi. Sebab negara-negara tersebut terutama AS dengan terang-terangan dan arogan menunjukkan dukungan itu di hadapan dunia.

Sejak tahun 1945, total 36 rancangan resolusi DK PBB terkait Israel-Palestina telah diveto oleh salah satu dari lima anggota tetap DK PBB – AS, Rusia, Cina, Inggris, dan Prancis. Dari jumlah tersebut, 34 diveto oleh AS dan dua oleh Rusia dan Cina (Tempo, 23-10-2023).

Dalam sebuah laporan berjudul “Pengeluaran Amerika Serikat untuk Operasi Militer Israel dan Operasi Terkait AS di Kawasan Timur Tengah, 7 Oktober 2023 – 30 September 2024,” yang diterbitkan oleh Watson Institute for International and Public Affairs di Universitas Brown disebutkan Amerika Serikat (AS) telah memberikan bantuan militer sebesar 17,9 miliar dolar AS (sekitar Rp280,8 triliun) kepada Israel sejak 7 Oktober 2023. 

Bantuan militer AS untuk Israel mengalir melalui beberapa jalur, termasuk FMF, Excess Defense Articles (EDA), Foreign Military Sales (FMS), dan stok senjata AS di Israel. Semua sistem pertahanan rudal Israel, termasuk Iron Dome, Arrow, dan David’s Sling, dikembangkan dengan dukungan signifikan dari AS dan produksi bersama di AS dan Israel.


Kesadaran Politik 

Syekh Taqiyuddin an-Nabhani dalam bukunya berjudul Mafahim Siyasi menyebutkan bahwa Barat mengetahui 90% masalah dunia Islam yang menyusahkan Barat disebabkan adanya institusi Yahudi di Palestina yang merupakan jantung dunia Islam. Parahnya institusi ini selalu didukung oleh adidaya dua. Dulu diasuh Inggris dan kini pindah ke pelukan AS. Dukungan negara adidaya ini menjadikan umat Islam tidak berdaya sebab mereka tercerai berai dalam sekat nasionalisme. 

Syekh Taqiyuddin dalam kitab yang sama juga menjelaskan bahwa sebab penderitaan dunia adalah adanya negara adidaya. Mereka memunculkan keluarga Internasional atau Komunitas Internasional, saat ini berbuah nama menjadi PBB. PBB telah menjadi alat legitimasi penjajah atas berbagai belahan dunia. Wajar pada akhirnya kebiadaban Zionis tidak akan berhenti melalui jalur PBB.


Khilafah Mencabut Eksistensi Penjajah 

Islam agama yang sempurna dan syariatnya mencakup semua aspek termasuk mengatur pembebasan dunia dari penjajahan. Allah SWT berfirman: "Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu.” (TQS. Al-Baqarah : 190). Ayat ini menunjukkan bahwa umat Islam seharusnya membalas kejahatan Israel dan menunaikan jihad dalam membela Palestina.

Ibnu Qudamah dari kitabnya Al-Mughni menyebutkan “Jika Imam (Khalifah) tidak ada, maka jihad tidak boleh ditunda, karena kemaslahatan jihad akan lenyap dengan penundaan jihad itu". Sayangnya hari ini seruan jihad untuk mengusir Zionis belum disambut oleh para pemimpin di negeri Islam. Para tentara dan senjata militer pun terus tersimpan rapi di berbagai negeri Islam. Sementara Palestina terus bersimbah darah.

Hanya khilafah yang akan mampu menggerakkan para tentara itu untuk menghilangkan kekejaman Zionis. Sebab khilafah akan menyambut seruan jihad dari Allah dan mengorganisir pasukan untuk membebaskan negeri-negeri Islam yang terjajah. Kemenangan Islam pun akan terwujud.

Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang musyrik membencinya.” (TQS. Ash-Shaff : 9).

Wallahu a'lam. []


Oleh: Nurjannah S.
Aktivis Muslimah

Opini

×
Berita Terbaru Update