TintaSiyasi.id -- Menggelar longmarch dari Masjid Al-Falah belakang TVRI, Kampus, menuju simpang 5 DPRD Sumatra Selatan, ribuan umat Islam dari berbagai penjuru Kota Palembang menyerukan kepada penguasa negeri-negeri muslim agar mengirimkan tentaranya untuk membebaskan umat Islam di Palestina, terutama di Gaza dari aneksasi Zionis Yahudi Israel.
"Kepada kepala negara dari negeri-negeri muslim untuk segera bertindak nyata menghentikan serangan itu. Cara paling efektif adalah mengirimkan tentara ke wilayah Gaza," seru Korlap Aksi Apri Revolusi saat membacakan pernyataan sikap Aliansi Muslim Palembang Peduli Palestina (AMP3) pada Ahad, 11 Mei 2025.
Menurutnya, bila masing-masing negara mengirim sedikitnya 500 tentara saja, maka paling tidak bisa dihimpun 25 ribu tentara dari lebih 50 negeri muslim, termasuk dari Indonesia, yang tergabung dalam OKI (Organisasi Konferensi Islam). "Hanya dengan cara ini sajalah rakyat di Jalur Gaza bisa dilindungi dan sekaligus serangan yang dilakukan oleh Israel bisa dihentikan," tegasnya.
Massa aksi juga menyuarakan seruannya dalam poster-poster juga spanduk bertuliskan #ArmiestoAqsha. AMP3 juga meminta Presiden RI Prabowo Subianto untuk mengambil prakarsa penting bagi segera terlaksananya pengiriman tentara dari negeri-negeri muslim itu segera.
"Sebagai negeri muslim terbesar, langkah Presiden Prabowo ini pasti akan sangat berpengaruh dalam menggerakkan negeri muslim lain guna mengambil langkah penting yang amat diperlukan untuk menyelamatkan rakyat di Jalur Gaza," ungkap Apri.
Ia menegaskan bahwa Palestina tidak akan bisa dibebaskan kecuali dengan memobilisasi tentara muslim ke sana dan mengusir Zionis Israel dari wilayah Palestina. Dengan itu, lanjutnya, akan bisa membebaskan Masjid al-Aqsha dan mengembalikan seluruh wilayah Palestina yang diberkati itu ke dalam pangkuan umat Islam.
Untuk hal itu, imbuhnya, agar tanah Palestina yang selama ini dijajah Israel bisa direbut kembali dan agar kezaliman Zionis Israel yang terus berulang terjadi ini dapat dihentikan, seluruh komponen umat Islam mesti sungguh-sungguh, bahu-membahu, berjuang bersama-sama bagi tegaknya kembali syariah dan khilafah.
"Hanya dalam naungan khilafah saja umat Islam yang jumlahnya hampir 2 miliar ini bisa bersatu dan menjadi kuat, sehingga perlindungan terhadap harkat dan martabat umat Islam di berbagai wilayah, termasuk di wilayah Palestina, bisa dilakukan dengan nyata," pungkasnya.[] Saptaningtyas