“Ya, penjajah
Zionis adalah pelaku yang menjatuhkan bom, tetapi tidak ada yang memungkiri
bahwa genosida ini dicpitakan, dimobilisasi, dan disetujui oleh AS,” ujarnya
dalam sebuah video singkat yang dibagikan oleh akun uofficial En Ummah dengan
judul Protest in Front of the AS Embassy, Sabtu (12/05/2025)
Ia yakin
bahwa tidak ada yang bisa menyangkal keterlibatan dan dukungan AS seperti
mengirimkan berbagai fasilitas persenjataan kepada negara Zionis.
“Setahun
setengah telah berlalu. Sekali lagi kita berada di sini untuk memahami,
mempertanyakan pertanyaan yang sama. Harus berapa banyak lagi bayi-bayi harus berkorban
nyawa? Berapa banyak lagi jasad-jasad tertanam yang kita saksikan? Harus
penindasan seperti lagi yang harus diderita oleh ummah? Sebelum tentara
Muslim datang untuk mempertahankan harga diri dan kehormatan kita?” tanya Iman
melanjutkan.
Gambar-gambar
dan video yang disebarkan melalui berbagai media sosial, ia katakanan telah
banyak menunjukkan fakta yang mengerikan. Hingga ke pemakaman warga Gaza yang
telah diberikan tanda (stempel) bersegel dan persetujuan di atas makam-makam
tersebut.
Menurut
Sister Iman, kebenarannya adalah perang Amerika bersama umat Islam. Lalu
Amerika berharapa agar umat Islam tidak marah dan mengubur harga diri dengan
sikap diam menyaksikan perang.
“Diam tidak
boleh menjadi pilihan terlama. Kita semua memikul tugas dan tanggung jawab yang
sama untuk mengekspos identitas pembunuh ini dan si Zionis boneka,” tegasnya
lagi
Sister Iman
mengingtakan bahwa Allah Swt. memberikan tia-tiap suara dan menyuruh kaum
Muslim untuk menggunakannya.
“Kami dari Hizbut Tahrir Denmark akan melakukan aksi protes di depan gedung kedutaan untuk menyerukan jihad pada dunia Islam. Ini adalah peluang kita untuk berdiri melawan Amerika, si penindas. Serta menjadi suara bagi saudara-saudara kita di Gaza,” tandasnya.
Oleh karena
itu, ia juga berharap agar umat Islam terus menggunakan suaranya dan jangan
sampai hilang.[] M.Siregar