TintaSiyasi.id-- Dalam dunia yang terus bergerak cepat, manusia bisa kehilangan arah jika tidak memiliki kompas ruhani yang jelas. Di tengah arus informasi, godaan duniawi, dan tekanan kehidupan, visi hidup bukan hanya penting, tetapi menjadi keharusan. Visi adalah cahaya yang membimbing langkah, kekuatan yang menggerakkan semangat, dan peta yang menuntun arah perjuangan.
Apa Itu Visi?
Secara sederhana, visi adalah gambaran mental tentang masa depan yang ingin kita capai. Ia bukan mimpi kosong, tetapi mimpi yang diperjuangkan dengan tekad dan strategi. Dalam bahasa ruhani, visi adalah "niat agung yang tertanam dalam hati yang yakin akan pertolongan Allah." Visi menghidupkan tujuan, memberi makna pada langkah, dan melahirkan daya tahan dalam kesulitan.
Rasulullah SAW adalah contoh puncak manusia visioner. Beliau membangun masyarakat madani yang adil dan beradab dari kondisi bangsa yang rusak secara moral dan sosial. Visi beliau melampaui waktu: membawa rahmat ke seluruh alam. Dengan visi itu, beliau tidak gentar menghadapi boikot, fitnah, hingga ancaman kematian.
Mengapa Visi Penting bagi Seorang Muslim?
1. Menjaga Fokus dalam Hidup
Visi adalah penentu prioritas. Tanpa visi, kita mudah terjebak dalam kesibukan tanpa arah. Seorang muslim yang memiliki visi hidup akan memfilter aktivitasnya, membedakan antara yang penting dan yang remeh, yang bernilai abadi dan yang fana.
2. Menumbuhkan Harapan dan Keteguhan
Visi menyalakan api harapan, terutama ketika segala sesuatu terasa gelap dan tak pasti. Dengan visi, seseorang tetap tegar menghadapi kegagalan, karena ia tahu: tujuannya lebih besar dari rintangannya.
3. Menghidupkan Energi dan Semangat Juang
Orang yang memiliki visi tidak mudah lelah. Ia tahu untuk apa ia bangun pagi, bekerja keras, belajar, dan bersabar. Visi menjadikan ibadah terasa bermakna, bukan sekadar rutinitas, karena semua diorientasikan menuju satu misi besar.
4. Memperjelas Tujuan Akhir Hidup
Visi akhir seorang mukmin adalah ridha Allah dan surga-Nya. Maka setiap tujuan jangka pendek—karir, keluarga, pendidikan—harus selaras dengan visi akhir ini. Tanpa visi akhirat, dunia akan menjadi penjara yang membutakan hati.
Ciri-Ciri Visi yang Kuat
Berakar pada nilai tauhid dan takwa
Realistis tapi menantang
Mendorong amal dan kontribusi nyata
Terhubung dengan kemaslahatan umat
Menguatkan keyakinan akan janji Allah
Langkah-Langkah Menumbuhkan Visi
1. Bersihkan hati dari ambisi dunia yang melenakan
2. Perbanyak tafakur dan tadabbur Al-Qur’an
3. Renungkan potensi diri dan peluang kontribusi
4. Berdoalah agar Allah menunjukkan jalan terbaik
5. Tulis visi hidup dalam kalimat yang kuat dan menggugah
6. Evaluasi dan perbarui visi sesuai perkembangan iman
Penutup: Visi dan Perubahan Peradaban
Setiap perubahan besar dimulai dari satu visi. Lihatlah Nabi Yusuf dengan visi keteguhan dalam godaan, Nabi Musa dengan visi pembebasan dari tirani, dan Nabi Muhammad dengan visi rahmat bagi alam semesta. Visi yang disinari wahyu akan melahirkan pemimpin, perintis, dan pembangun umat.
Jika setiap muslim hari ini kembali menyalakan visinya—bukan sekadar untuk dunia, tapi untuk menghidupkan agama, menebar maslahat, dan mengejar ridha Allah—maka kebangkitan umat bukan sekadar wacana, tapi keniscayaan sejarah.
Oleh. Dr Nasrul Syarif M.Si. (Penulis Gizi Spiritual Dosen Pascasarjana UIT Lirboyo)