“Gaza telah
menelanjangi kemunafikan Barat dan ini telah menunjukkan kemanusiaan yang
selektif dari Barat. Termasuk bantuan-bantuan institusinya,” ujarnya dalam
sebuah video teaser yang ditayangkan oleh laman resmi Facebook Partai
Pembebas Amerika (HTA), Sabtu (15/03/2025).
Selanjutnya
ia mengungkapkan jika sistem perawatan hakikatnya telah hancur di Gaza. Setiap
rumah sakit menjadi target serangan di beberapa kasus dan sengaja dihancurkan.
Tenaga
kesehatan mulai dari paramedis, dokter, dan pegawai telah menjadi target
spesifik juga penangkapan. Bahkan dibunuh.
“Di Gaza,
sistem perawatan kesehatan pada hakikatnya telah hancur. Setiap rumah sakit
telah menjadi target dan dibeberapa kasus dengan sengaja dihancurkan. Para
tenaga kesehatan seperti paramedis, dokter, pegawai, dan EMTS telah menjadi
target spesifik juga penangkapan. Bahkan dibunuh,” ungapnya.
Rumah sakit
tidak dapat bertahan lama dengan aman, meskipun hanya untuk mereka yang tidak
punya tempat tinggal dan korban luka-luka.
Tercatat
setidaknya 50.000 manusia telah dibuhuh oleh penjajah Zionis. Dan 70 persen
dari mereka adalah wanita dan anak-anak.
“Ada ribuan yang
terluka dan masih terus berlanjut dalam perawatan selama peristiwa genosida
berlangsung,“ imbuhnya.
Selain itu,
bantuan dasar pengobatan juga jauh dari kata memadai. Ditambah adanya aksi
blokade oleh entitas Zionis dan para pendukungnya.
Namun ia
menyampaikan, para dokter terus berjuang meskipun dengan pasokan yang terus
menyusut.
“Setiap detik
sangat penting, setiap hidup bergantung pada ancaman. Dan tidak ada tempat di
mana pun yang aman bagi warga Gaza. Bahkan untuk menyelamatkan hidup sangatlah
sulit,” pungkas dr. Rafay.
Meskipun
dengan kondisi yang sangat sulit, warga Gaza harus tetap melanjutkna hidup bag
mereka yang selamat. Kesabaran juga harus bertahan dan berharap hanya kepada
Allah Swt.
Oleh karena
itu, ia mengimbau agar kaum Muslim, bagi siapa pun yang mendengarkan seruannya,
agar mendukung diskusi yang mengakar tentang Palestina serta solusi yang
ditawarkan.[] M. Siregar