Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Cemerlang dengan Membaca dan Mengkaji Al-Qur'an: Menemukan Kecemerlangan Hidup Dunia Akhirat Lewat Kitabullah

Jumat, 23 Mei 2025 | 18:04 WIB Last Updated 2025-05-23T11:05:09Z

TintaSiyasi.id-- Pendahuluan: Di Tengah Kegersangan, Al-Qur’an Adalah Mata Air

Di tengah gempuran informasi, hiruk-pikuk dunia, dan tekanan hidup yang membebani jiwa, manusia sering kehilangan arah dan makna. Banyak yang merasa kosong meski hidup dalam kelimpahan. Banyak yang cerdas secara akademik, tapi rapuh secara emosional. Banyak yang sukses secara duniawi, namun gagal meraih ketenangan batin.

Jawaban dari kegelisahan ini telah lama Allah turunkan: Al-Qur’an—sebuah kitab suci yang bukan hanya untuk dibaca, tetapi untuk dikaji, direnungkan, dan diamalkan. Al-Qur’an adalah petunjuk hidup, sumber inspirasi, energi spiritual, sekaligus rahmat bagi seluruh alam.
"Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa." (QS. Al-Baqarah: 2)

I. Al-Qur’an: Jalan Menuju Kecemerlangan Sejati

1. Cemerlang dalam Pikiran dan Pengetahuan
Membaca dan mengkaji Al-Qur’an membentuk cara berpikir yang tajam dan cemerlang. Al-Qur’an tidak hanya mengajak kita menghafal ayat, tapi juga mengaktifkan akal:
• Tafakkur (merenung)
• Tadabbur (menyelami makna)
• Tazakkur (mengambil pelajaran)

Dalam Al-Qur’an terdapat kisah-kisah para nabi, hukum-hukum kehidupan, struktur sosial, prinsip ekonomi, bahkan dinamika politik dan peradaban. Semua itu membentuk worldview Qur’ani—cara pandang hidup yang utuh, jernih, dan menyelamatkan.
"Maka apakah mereka tidak mentadabburi Al-Qur’an? Ataukah hati mereka terkunci?"
(QS. Muhammad: 24)

2. Cemerlang dalam Akhlak dan Kepribadian
Al-Qur’an menanamkan nilai-nilai luhur yang membentuk karakter:
• Kejujuran dan integritas (QS. Al-Baqarah: 42)
• Kesabaran dan keteguhan (QS. Ali Imran: 200)
• Keadilan dan kasih sayang (QS. An-Nahl: 90)
• Tawakal dan rasa syukur (QS. Ibrahim: 7)

Orang yang hidup bersama Al-Qur’an akan memancarkan cahaya akhlak. Mereka tidak hanya pintar bicara, tapi jujur dan santun. Mereka tidak hanya kuat dalam logika, tapi juga dalam empati.

II. Al-Qur’an sebagai Sumber Motivasi dan Pencerahan

1. Memberi Harapan di Tengah Kesulitan
Berapa banyak orang yang bangkit dari keterpurukan karena membaca ayat-ayat yang menguatkan:
“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.”
(QS. Al-Insyirah: 6)
“Janganlah kamu bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.”
(QS. At-Taubah: 40)
Bagi orang beriman, satu ayat cukup untuk mengubah arah hidup. Al-Qur’an bukan hanya dibaca untuk pahala, tapi juga untuk menyalakan kembali api harapan dan optimisme.

2. Menjernihkan Hati dan Menyembuhkan Jiwa
Al-Qur’an disebut sebagai syifa’—penyembuh. Bukan hanya untuk penyakit fisik, tetapi juga penyakit hati seperti iri, tamak, sombong, dan stres.
"Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an sesuatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman."
(QS. Al-Isra’: 82)
Hati yang jauh dari Al-Qur’an akan mudah gelisah. Tapi hati yang rajin membaca dan mengkajinya akan tenang dan kuat, karena terhubung langsung dengan Kalamullah.

III. Cemerlangnya Generasi Al-Qur’an: Inspirasi Sepanjang Zaman

Mari kita lihat generasi terbaik dalam sejarah: para sahabat Rasulullah SAW. Mereka bukan orang-orang yang bergelar doktor atau profesor, tapi mereka menjadi pemimpin dunia karena hidup dengan Al-Qur’an.
- Umar bin Khattab
Dari pembenci Islam menjadi khalifah agung karena hatinya tunduk kepada kebenaran Al-Qur’an.
- Salman al-Farisi
Seorang pencari kebenaran yang menemukan cemerlangnya hidup melalui ayat-ayat suci.
- Ibnu Mas’ud
Orang kecil di mata manusia, tapi menjadi besar di hadapan Allah karena kedekatannya dengan Al-Qur’an.

Cemerlangnya para ulama klasik juga lahir dari interaksi mendalam dengan Al-Qur’an: Imam Syafi’i menghafal Qur’an sejak kecil dan menjadi mujtahid besar karena kekuatan pikirannya yang ditempa oleh ayat-ayat Allah.

IV. Strategi Praktis Menjadi Cemerlang dengan Al-Qur’an

1. Jadwalkan waktu khusus untuk tilawah harian
• Walau hanya 10–15 menit, disiplinkan diri agar hati selalu basah dengan ayat suci.

2. Pelajari tafsir Al-Qur’an secara bertahap
• Mulailah dari tafsir yang mudah (Tafsir Al-Muyassar, Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir al-Misbah) untuk memahami konteks dan makna ayat.

3. Gabung halaqah Qur’an atau komunitas kajian
• Kebersamaan dalam belajar menambah semangat dan memperkuat pemahaman.

4. Amalkan satu ayat dalam kehidupan sehari-hari
• Jangan hanya membaca dan memahami, tapi jadikan Al-Qur’an sebagai petunjuk dalam bersikap dan mengambil keputusan.

5. Tanamkan nilai Qur’ani dalam keluarga
• Bangun rumah yang hidup dengan lantunan Al-Qur’an, diskusi tafsir, dan praktik nilai-nilainya dalam interaksi keluarga.

Penutup: Bersama Al-Qur’an, Hidup Menjadi Terang dan Bermakna
Al-Qur’an bukan kitab biasa. Ia adalah petunjuk, cahaya, penawar, dan sumber kemuliaan. Siapa yang menjadikannya sebagai sahabat hidup, ia tidak akan tersesat. Siapa yang menjadikannya sebagai kompas, ia tidak akan goyah.
“Barang siapa berpegang teguh kepada Al-Qur’an, maka ia berada di jalan yang lurus.”
(HR. Muslim)

Mari cemerlang bukan hanya dalam gelar, jabatan, dan harta—tetapi cemerlang dalam iman, ilmu, dan akhlak melalui bimbingan Al-Qur’an. Inilah jalan menuju sukses sejati: sukses dunia, sukses akhirat.

Oleh. Dr Nasrul Syarif M.Si. (Penulis Buku Gizi Spiritual. Dosen Pascasarjana UIT Lirboyo)

Opini

×
Berita Terbaru Update