TintaSiyasi.id—Sobat. Ibnu Mas'ud berkata, " Jika Allah menghendaki kebaikan bagi seorang hamba, maka dia memperbaikinya, menjadikannya bertanya tentang sesuatu yang penting baginya dan mengajarkan apa yang bermanfaat baginya."
Perkataan Ibnu Mas'ud ini mengandung makna yang sangat dalam tentang tanda-tanda kebaikan dari Allah bagi seorang hamba. Jika Allah menghendaki kebaikan bagi seseorang, maka Dia akan:
1. Memperbaikinya – Allah akan membimbing hatinya menuju kebaikan, menjadikannya pribadi yang lebih baik dalam akhlak, ibadah, dan kehidupan sehari-hari.
2. Menjadikannya Bertanya Tentang Hal yang Penting – Hamba yang diberi kebaikan oleh Allah akan selalu haus akan ilmu, mencari pemahaman yang benar dalam agama, dan bertanya tentang hal-hal yang bermanfaat bagi akhiratnya.
3. Mengajarkan Apa yang Bermanfaat Baginya – Allah akan membukakan pintu ilmu dan hikmah, serta menjadikannya memahami hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya, baik di dunia maupun di akhirat.
Hadis Rasulullah ﷺ yang memiliki makna serupa adalah:
"Barang siapa yang dikehendaki kebaikan oleh Allah, maka Dia akan memahamkannya dalam urusan agama." (HR. Bukhari & Muslim)
Dari sini kita bisa belajar bahwa salah satu tanda kebaikan dari Allah adalah diberikan pemahaman agama dan keinginan untuk selalu belajar serta bertanya tentang hal-hal yang bermanfaat.
Semoga kita semua termasuk dalam hamba-hamba yang Allah kehendaki kebaikan. Aamiin.
Sibukkan diri dengan sesuatu yang bermanfaat dan di jalan kebaikan.
Betul sekali! Menyibukkan diri dengan sesuatu yang bermanfaat dan berada di jalan kebaikan adalah salah satu cara terbaik untuk menjalani hidup dengan penuh makna. Dalam Islam, waktu adalah amanah yang harus dijaga dengan baik. Rasulullah ﷺ bersabda:
"Di antara tanda kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan
hal yang tidak bermanfaat baginya." (HR. Tirmidzi)
Cara Menyibukkan Diri dengan Hal yang Bermanfaat
1. Perbanyak Ibadah – Shalat, membaca Al-Qur'an, berzikir, dan berdoa agar hati tetap dekat dengan Allah.
2. Menuntut Ilmu – Baik ilmu agama maupun ilmu dunia yang bermanfaat untuk kehidupan.
3. Melakukan Amal Shalih – Seperti membantu sesama, bersedekah, atau menjadi relawan dalam kegiatan sosial.
4. Menjaga Kesehatan – Berolahraga dan menjaga pola makan yang baik juga bagian dari ibadah.
5. Menjauhi Hal yang Sia-sia – Hindari aktivitas yang tidak bermanfaat atau malah mendekatkan pada maksiat.
6. Berkumpul dengan Orang Shalih – Lingkungan yang baik akan membantu kita tetap berada di jalan kebaikan.
7. Bekerja dengan Niat Ibadah – Apapun profesi kita, jika diniatkan karena Allah, akan menjadi ladang pahala.
“Waktu adalah salah satu nikmat yang sering dilalaikan. Rasulullah ﷺ bersabda:
"Ada dua nikmat yang banyak manusia tertipu karenanya: kesehatan dan waktu luang." (HR. Bukhari)
Jadi, mari kita manfaatkan waktu dengan baik dan selalu berada dalam jalan kebaikan. Semoga Allah selalu membimbing kita ke arah yang lebih baik. Aamiin.
Hasan al- Bashri berkata, " Di antara tanda keberpalingan Allah dari seorang hamba adalah menjadikan seorang hamba sibuk dengan sesuatu yang tidak bermanfaat baginya."
Perkataan Hasan al-Bashri ini adalah nasihat yang sangat berharga. Jika seseorang disibukkan dengan hal-hal yang tidak bermanfaat, itu bisa menjadi tanda bahwa Allah sedang berpaling darinya. Ini adalah peringatan agar kita selalu introspeksi dan memastikan waktu kita dihabiskan untuk hal-hal yang bernilai, baik di dunia maupun akhirat.
Makna dari Perkataan Hasan al-Bashri
1. Allah Memberikan Petunjuk kepada Orang yang Dikehendaki-Nya
o Jika Allah menghendaki kebaikan bagi seseorang, Dia akan membimbingnya untuk menggunakan waktu dengan baik.
o Sebaliknya, jika seseorang dibiarkan sibuk dengan kesia-siaan, itu bisa menjadi tanda bahwa ia sedang dijauhkan dari keberkahan.
2. Pentingnya Menggunakan Waktu dengan Bijak
o Rasulullah ﷺ bersabda:
"Di antara tanda kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat baginya." (HR. Tirmidzi)
o Hal ini mengajarkan kita untuk fokus pada hal-hal yang benar-benar mendekatkan diri kepada Allah.
3. Bahaya Sibuk dengan Hal yang Tidak Berguna
o Waktu yang dihabiskan untuk hal yang sia-sia akan menjadi penyesalan di akhirat.
o Ibnul Qayyim berkata: "Menyia-nyiakan waktu lebih buruk daripada kematian, karena kematian hanya memisahkanmu dari dunia, sedangkan menyia-nyiakan waktu memisahkanmu dari Allah."
Cara Menghindari Kesibukan yang Tidak Bermanfaat.
Prioritaskan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah.
Gunakan waktu untuk menuntut ilmu dan beramal shalih.
Hindari terlalu banyak hiburan yang melalaikan.
Berkumpul dengan orang-orang yang mengingatkan kita pada kebaikan.
Berpikir sebelum bertindak: "Apakah ini bermanfaat bagi dunia dan akhiratku?"
Kesimpulan:
Jika kita mendapati diri kita sibuk dengan hal yang tidak bermanfaat, itu bisa menjadi peringatan bahwa kita perlu memperbaiki diri. Semoga Allah selalu membimbing kita untuk mengisi waktu dengan hal-hal yang membawa berkah dan manfaat. Aamiin.
Oleh. Dr. Nasrul Syarif, M.Si. (Penulis Buku Gizi Spiritual. Dosen Pascasarjana UIT Lirboyo)