TintaSiyasi.id -- Ulama Jawa Barat Ustaz Eri Taufiq Abdul Karim, menjelaskan bahwa kepemimpinan Islam itu adalah ketaatan kepada Allah Swt.
"Kalau kita bicara kepemimpinan intinya kepemimpinan Islam itu adalah ketaatan kepada Allah Swt. karena dengan ketaatan itu insyaAllah kesejahteraan akan dibuka oleh Allah Swt.," ungkapnya di kanal YouTube Mercusuar Ummat,l; Bedah Khilafah - Marhaban Ya Ramadhan, Ahad (1/3/2025).
Ia mengatakan, dalam Islam, kepemimpinan selalu berbicara tentang khalifah. Apa khilafah itu sebenarnya dalam definisi khalifah itu diartikan sebagai pengganti. "Dari kata bahasa khilafah yang artinya menggantikan atau meneruskan, jadi kalau misalnya orang menggantikan orang lain maka ia dikatakan sebagai khalifah pengganti, dia menggantikan orang yang sebelumnya," paparnya.
Ia mengutip perkataan Syaikh Abdul Qadim Zallum dalam kitab Nizhamul Hukmi Fii Islam, yang dimaksud dengan khilafah adalah kepemimpinan umum, kepemimpinan tunggal bagi seluruh kaum muslimin di dunia, yang tugasnya untuk menegakkan hukum syariat Islam dan untuk mengemban risalah Islam ini ke seluruh penjuru dunia.
"Sebenarnya dengan definisi yang disampaikan oleh Syaikh Abdul Qadim Zallum ini kita bisa break down kepemimpinan Islam ini khilafah ini dengan lebih detail. Sehingga sebenarnya kalau ini (khilafah) dijalankan kembali sangat mudah kita untuk melaksanakannya, jadi tidak sesulit yang dibayangkan orang tentang kekhilafan ini," jelasnya.
Ia menjelaskan, jika berbicara khilafah yakni sebagai kepemimpinan umum bagi seluruh umat Islam di dunia. Maka akan ditemukan di dalam Al-Qur'an, Allah juga menjelaska ketika suatu saat orang-orang Muhajirin dan Anshar hampir berselisih karena ada provokasi dari orang-orang Yahudi. Maka kemudian Allah turunkan wa‘tashimû biḫablillâhi jamî‘aw wa lâ tafarraqû wadzkurû ni‘matallâhi ‘alaikum idz kuntum a‘dâ'an fa allafa baina qulûbikum fa ashbaḫtum bini‘matihî ikhwânâ (Qs. Ali Imran 104).
"Allah memberikan gambaran kepada kita bahwa kepemimpinan Rasulullah menyatukan kaum muslimin, sehingga kepemimpinan itu jadi mutlak ada untuk menyatukan seluruh kaum muslimin di manapun mereka berada," ujarnya.
Ia menjelaskan fungsi khalifah (pemimpin) itu adalah sebagai sebuah sistem pemerintahan yang memang tugasnya menerapkan syariat Islam secara kaffah, menerapkan dan melaksanakan hukum syariat Islam.
"Kalau bicara tadzbigh maka kita bisa bicara konstitusi karena itu pasca Rasul hijrah dari Makkah ke Madinah, Madinah langsung diterapkan syariat Islam dan dilaksanakan syariat Islam itu, sehingga khalifah itu atau khalifah itu dia punya fungsi-fungsinya ketika dia di baiat oleh kaum muslimin, maka dia punya kewajiban untuk menerapkan dan melaksanakan hukum syariat Islam secara sempurna," tegasnya.
Ia menjelaskan, di dalam Al-Qur'an jelas Allah mengingatkan kita wa mal lam yaḫkum bimâ anzalallâhu fa ulâ'ika humul-kâfirûn (Qs. Al Maidah 44) ini menunjukkan bahwa kalau orang yang ngurusi hukum itu pasti pemimpin, karena masyarakat tidak akan dia mengurusi hukum pasti pemimpin, dan hebatnya ayat ini memberikan kepada kaum muslimin sebuah peringatan, para pemimpin yang mereka tidak mau menerapkan hukum-hukum Allah maka mereka dikategorikan sebagai orang-orang kafir, fasik, zalim," cecarnya.
Ia berkisah, sepanjang sejarah Islam silih berganti kepemimpinan di tengah-tengah kaum muslimin, tetapi para pemimpinnya tidak pernah tidak Kecuali mereka melaksanakan hukum-hukum Allah Subhanahu Wa Ta'ala, bahkan di dalam hadis dikatakan bahwa bani israil dahulu dipimpin oleh para nabi. Ketika seorang nabi wafat, ia digantikan oleh nabi yang lain. Tetapi tidak ada nabi setelahku, dan aka nada banyak khalifah (HR. Bukhari dan Muslim).
"Jadi ini menunjukkan bahwa pengganti Rasulullah dalam urusan-urusan dunia dalam urusan-urusan kepemimpinan itu adalah para khalifah yang mereka menerapkan hukum Allah, menjalankan apa yang diperintahkan oleh Allah, dan tidak pernah keluar dari situ," terangnya.
Ia memaparkan fakta, kalau hari ini berbicara kondisi kaum muslimin tentu ironis, kaum muslimin terkotak-kotak, jadi wilayah-wilayah yang kecil dengan pemimpin yang begitu banyak, yang lebih berat lagi bahwa tidak ada seorangpun di antara mereka yang mau menerapkan dan menjalankan syariat Islam. Dalam sejarah Islam yang panjang 1300 tahun lamanya, para khalifah silih berganti meninggalkan kita diganti dengan khalifah berikutnya, mereka tidak pernah tidak kecuali menjalankan dan menerapkan syariat Islam.
"Inilah yang menjadikan kaum muslimin itu unggul secara materi, dan unggul juga secara kemanusiaan, lalu ternyata ada definisi Tadi kita juga bisa melihat bahwa khalifah itu punya kewajiban juga, kewajiban khalifah mengemban dakwah ke seluruh dunia, khilafan itu bukan negara statis, dan negara yang terus berkembang, makanya Rasulullah hijrah dari Mekah ke Madinah tidak lama kemudian Rasul lakukan futuhat Mekkah lalu mengutus utusan ke berbagai Jazirah Arab sampai Kemudian menyebar, dan wilayah kekuasaan kaum muslimin itu jadi luas sekali besar sekali, kenapa karena ada kewajiban bagi khalifah untuk mengemban dakwah Islam ke seluruh dunia," tandasnya. [] Alfia Purwanti