Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Al-Qur'an Seharusnya sebagai Landasan Hidup bagi Umat Islam

Selasa, 25 Maret 2025 | 08:20 WIB Last Updated 2025-03-25T01:20:38Z

TintaSiyasi.id -- Kaum Muslim terdahulu sejak zaman Rasulullah SAW banyak memberikan contoh betapa giatnya mereka beramal saleh, berdakwah, dan berjihad di Ramadhan. Mereka melakukan itu semata-mata karena ketakwaan.

Mereka sadar betul, ketakwaan tidak cukup dengan puasa. Di dalam Al-Qur'an sendiri tidak hanya ayat tentang kewajiban puasa yang diakhiri dengan frasa; la'allakum tattaqun (agar kalian bertakwa).

Namun disebutkan juga di dalam surah al-Baqarah ayat 21, "Hai manusia, beribadahlah kalian kepada Tuhan kalian yang telah menciptakan kalian dan orang-orang sebelum kalian, agar kalian bertakwa" (TQS al-Baqarah [2]: 21).

Ayat ini menjelaskan bahwa beribadah kepada Allah dalam arti umum yakni tunduk dan menaati Allah SWT dalam aspek kehidupan, baik berkaitan hubungan manusia dengan Tuhannya seperti ibadah, hubungan manusia dengan dirinya sendiri, seperti berakhlak, berpakaian, makanan dan minuman, maupun berkaitan dengan orang lain seperti berkeluarga, muamalah, pendidikan, politik, pemerintahan dan lain-lainnya.

Kunci untuk mewujudkan ketakwaan yang diperintahkan oleh Allah SWT itu, baik pada tataran individu, keluarga maupun dalam kehidupan masyarakat, adalah penerapan syariah Islam secara menyeluruh untuk mengatur segala bentuk interaksi yang ada di tengah masyarakat.

Penerapan syariah secara formal menjadi kunci mewujudkan keimanan dan ketakwaan penduduk negeri adalah jelas. Sebab, penduduk negeri beriman dan bertakwa itu bermakna mereka secara bersama-sama melaksanakan perintah-perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-laranganNya. Hal itu terjadi secara riil dengan menjadikan halal-haram, hukum-hukum Allah SWT, yakni syariah Islam, untuk mengatur kehidupan mereka.

Penerapan syariah Islam itu juga menjadi kunci bagi perwujudan ketak-waan masing-masing individu anggota masyarakat. Sebab, dengan penerapan syariah, pintu-pintu ketakwaan terbuka lebar, sementara pintu-pintu keharaman ditutup. Hal itu sangat bertolak belakang dengan kondisi saat ini saat syariah Islam tidak diterapkan secara formal. Jangankan mewujudkan ketakwaan penduduk negeri secara bersama-sama, mewujudkan ketakwaan individu-perindividu saja sangat sulit. Sebab, dalam kehidupan sekularistik, kapitalistik dan hedonistik saat ini, justru pintu-pintu ketakwaan dipersempit, sementara pintu-pintu kemaksiatan dibuka lebar.

Penerapan syariah sekaligus juga akan menjadi solusi atas berbagai persoalan yang terjadi hampir di semua aspek kehidupan saat ini. Sebab, Allah SWT telah menyatakan kesempurnaan Islam (QS al-Maidah [5]: 3), dan Islam memberikan penjelasan yakni aturan dan solusi atas segala sesuatu (Qs an-Nahl [16]: 89). Penerapan syariah secara menyeluruh juga akan menjadi sumber berbagai kebaikan yang akan dirasakan oleh semua orang, Muslim maupun non-Muslim. Sebab, penerapan syariah sebagai hukum untuk mengatur semua urusan masyarakat itu merupakan bentuk ketakwaan penduduk negeri yang dengan itulah Allah SWT akan membukakan berkah-Nya dari langit dan bumi.

Alhasil, kunci mewujudkan ketakwaan adalah dengan menerapkan syariah Islam secara menyeluruh. Hanya saja, penerapan syariah Islam secara menyeluruh itu hanya akan bisa diwujudkan di dalam sistem Khilafah seperti yang diperintahkan oleh Nabi saw. serta dipraktikkan oleh para sahabat dan generasi kaum Muslim terdahulu. Jika itu diperintahkan oleh Allah SWT maka laksanakan. Wallahu a'lam bishshawab. []


Oleh: Rahma
Praktisi Pendidikan

Opini

×
Berita Terbaru Update