"Dakwah itu bukti cinta,
cinta kita kepada sesama manusia. Karena itu, kita tidak boleh bosan, lelah, dan
berhenti berdakwah," ucapnya di akun TikTok @ismailyusanto dengan judul Buat Apa Dakwah?, Senin (13/01/2025).
Lanjutnya, ia menjelaskan, Nabi
Muhammad saw. berdakwah karena cintanya kepada sesama manusia. “Hal itu
terlihat ketika Nabi Muhammad saw. meninggal, yang dikatakannya ialah, ‘Umati… Umati…
Umati…’,” tuturnya
"Begitu juga kita sebagai umat
Muhammad terus melanjutkan dakwah sebagai bukti cinta kita kepada ayah, ibu,
adik, kakak, tetangga, kolega, dan kerabat, bahkan manusia secara
keseluruhan," terangnya.
"Untuk apa? Supaya mereka
selamat dalam menjalani kehidupan di dunia sampai akhirat. Bagaimana selamat?
Tunduk sepenuhnya kepada ketentuan Allah dan syariatnya,” sebutnya.
Lanjut dikatakan, “Bagaimana
mereka tunduk? Harus yakin. Bagaimana yakin? Harus diyakinkan, mereka harus
paham. Bagaimana paham? Dipahamkan melalui dakwah. Itulah amar makruf nahi mungkar"
tambahnya.
Dakwah
UIY menjelaskan, pentingnya
dakwah di masa kini atau di era digital. “Kondisi ini bermula dari adanya
publisitas atau menyampaikan informasi. Terlebih publisitas itu berupa
kriminalitas dan kemaksiatan yang kini semakin menjadi-jadi,” sarannya.
"Publisitas bisa
menjadi inspirasi bagi munculnya kriminalitas dan kemaksiatan baru. Ketika
kemaksiatan dan kriminalitas dibiarkan maka akan sampai pada apa yang disebut
lumrahisasi," ungkap UIY.
Ia menilai dengan kondisi publisitas yang begitu rupa, maka orang
akan merasa kemaksiatan perkara yang lumrah. "Orang tidak salat seperti
biasa, orang minum-minuman keras biasa, orang LGBT biasa. Itulah lumrahisasi, karena orang menganggap itu bukan satu kesalahan atau satu kejahatan,"
keluhnya.
Adapun, ia mencontohkan kembali,
terkait perzinaan apabila dianggap biasa, maka akan banyak anak lahir di luar
pernikahan, anak tidak jelas dan bapaknya.
“Ketika seorang bapak tidak
diketahui, jadi tidak jelas juga terkait siapa yang akan bertanggung jawab
dalam hal pendidikan dan nafkahnya,” ulasnya.
Ia memperingatkan, “Kalau itu terus dibiarkan, maka akan hancur keluarga. Unit paling kecil paling, pertama bagi generasi itu adalah keluarga. Hancurnya keluarga awal kehancuran sebuah masyarakat dan negara."
Sehingga ia menegaskan kembali pentingnya
dakwah. “Dakwah itu mengatur kehidupan kita, kehidupan keluarga, masyarakat,
serta negara. Dengan syariat kita jadi tahu bagaimana menjalani kehidupan,
bagaimana mereka paham dengan ketentuan syariat itu, yaitu dengan dakwah,"
pungkasnya.[] Taufan