Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Peristiwa Penting Isra Mikraj, Ulama Aswaja: Transfer Kepemimpinan kepada Rasulullah Saw.

Senin, 27 Januari 2025 | 20:06 WIB Last Updated 2025-01-27T13:06:02Z

Tintasiyasi.ID -- Ulama Aswaja K.H. Rokhmat S. Labib dalam Isra Mi’raj Forum bertajuk Indonesia Berkah dengan Islam Kaffah mengungkapkan bahwa salah satu peristiwa penting di balik Isra Mikraj adalah transfer kepemimpinan atau pergantian kepemimpinan kepada Rasulullah saw.

 

“Salah satu peristiwa penting di balik Isra Mikraj adalah transfer kepemimpinan atau pergantian kepemimpinan kepada Rasulullah saw.,” ungkap Kiai Labib, Senin (27/01/2025).

 

Ia menuturkan, sebelumnya, kepemimpinan umat manusia itu berada di tangan Bani Israil. “Kita bisa melihat hal ini di dalam hadis Nabi saw. riwayat Imam Muslim dan Imam Bukhari,” sebutnya.

 

Rasulullah bersabda:

 

كَانَتْ بَنُو إِسْرَائِيلَ تَسُوسُهُمُ الأَنْبِيَاءُ، كُلَّمَا هَلَكَ نَبِيٌّ خَلَفَهُ نَبِيٌّ، وَإِنَّهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدِي، وَسَيَكُونُ خُلَفَاءُ فَيَكْثُرُونَ

 

Dahulu Bani Israil dipimpin oleh para nabi. Setiap kali seorang nabi meninggal, ia akan digantikan oleh nabi yang lain. Akan tetapi, sungguh tidak ada nabi lagi sesudahku. Sepeninggalku akan ada khalifah-khalifah dan jumlahnya banyak.

 

“Rasulullah bersabda, Bani Israil itu تَسُوسُهُمُ الأَنْبِيَاءُ, tasuusu berasal dari kata sasa – yasusu, yang dalam Bahasa Arab bentuk masdarnya adalah siyasah. Siyasah itu artinya riayah, yang maknanya adalah diurus, diatur oleh para nabi,” terangnya.

 

Jadi, lanjutnya, Bani Israil itu selalu dipimpin oleh para nabi. “Bahkan kata Rasulullah, tiap ada nabi meninggal diganti dengan nabi berikutnya. Mereka diatur, diurus oleh para nabi. Sehingga kepemimpinan manusia pada saat itu ada di tangan Bani Israil,” ujarnya.

 

“Sebagaimana kita tahu bahwa nabi-nabi setelah Nabi Ibrahim as. itu terus menurun kepada Bani Israil. Ketika Rasulullah saw. itu diutus, maka terjadi perpindahan kepemimpinan. Kepemimpinan itu tidak kepada Bani Israil lagi yang pusatnya adalah di Baitulmaqdis, tetapi sudah berpindah ke Makkah al-Mukarramah,” bebernya.

 

Kiai Labib menyebutkan bahwa ajaran yang disampaikan semua nabi, Nabi Musa sebagai pokok pangkalnya, sampai nabi-nabi berikutnya, yakni Nabi Isa, dinasakh dengan datangnya syariat Rasulullah.

 

Rasulullah mengatakan:

 

لَوْ كَانَ أَخِيْ مُوْسَى حَيًّا مَا وَسَعَهُ إِلاَّ اتِّبَاعِي

 

Seandainya saudaraku Musa hidup, maka dia tidak memiliki pilihan, kecuali harus mengikutiku.

 

“Maka secara ajaran sudah berpindah, yang sebelumnya adalah ajaran Nabi Musa, berpindah kepada Islam. Secara kiblat yang semula ke Baitulmaqdis sudah dipindahkan juga Ka’bah Masjidharam,” tegasnya.

 

Secara kepemimpinan orang pun ada perpindahan. Hal itu terjadi saat Rasulullah saw. Isra. “Tandanya yaitu Allah membangkitkan para nabi, mulai nabi Ibrahim dan nabi-nabi Bani Israil lainnya. Mereka dibangkitkan kembali, dihidupkan, dan salat di Masjidilaqsa,” tuturnya.

 

“Rasulullah meski adalah nabi yang terakhir, beliaulah yang menjadi imam. Tidak lagi nabi-nabi dari kalangan Bani Israil,” pungkasnya.[] Rere

Opini

×
Berita Terbaru Update