Tintasiyasi.ID -- Ulama Aswaja K.H. Rokhmat S. Labib dalam Isra Mi’raj Forum bertajuk Indonesia Berkah dengan Islam Kaffah mengungkapkan bahwa salah satu peristiwa penting di balik Isra Mikraj adalah transfer kepemimpinan atau pergantian kepemimpinan kepada Rasulullah saw.
“Salah satu peristiwa penting di
balik Isra Mikraj adalah transfer kepemimpinan atau pergantian kepemimpinan
kepada Rasulullah saw.,” ungkap Kiai Labib, Senin (27/01/2025).
Ia menuturkan, sebelumnya,
kepemimpinan umat manusia itu berada di tangan Bani Israil. “Kita bisa melihat hal
ini di dalam hadis Nabi saw. riwayat Imam Muslim dan Imam Bukhari,” sebutnya.
Rasulullah bersabda:
كَانَتْ بَنُو إِسْرَائِيلَ تَسُوسُهُمُ
الأَنْبِيَاءُ، كُلَّمَا هَلَكَ نَبِيٌّ خَلَفَهُ نَبِيٌّ، وَإِنَّهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدِي،
وَسَيَكُونُ خُلَفَاءُ فَيَكْثُرُونَ
Dahulu Bani Israil dipimpin
oleh para nabi. Setiap kali seorang nabi meninggal, ia akan digantikan oleh
nabi yang lain. Akan tetapi, sungguh tidak ada nabi lagi sesudahku.
Sepeninggalku akan ada khalifah-khalifah dan jumlahnya banyak.
“Rasulullah bersabda, Bani Israil
itu تَسُوسُهُمُ الأَنْبِيَاءُ, tasuusu berasal dari kata sasa –
yasusu, yang dalam Bahasa Arab bentuk masdarnya adalah siyasah. Siyasah
itu artinya riayah, yang maknanya adalah diurus, diatur oleh para nabi,”
terangnya.
Jadi, lanjutnya, Bani Israil itu
selalu dipimpin oleh para nabi. “Bahkan kata Rasulullah, tiap ada nabi
meninggal diganti dengan nabi berikutnya. Mereka diatur, diurus oleh para nabi.
Sehingga kepemimpinan manusia pada saat itu ada di tangan Bani Israil,” ujarnya.
“Sebagaimana kita tahu bahwa
nabi-nabi setelah Nabi Ibrahim as. itu terus menurun kepada Bani Israil. Ketika
Rasulullah saw. itu diutus, maka terjadi perpindahan kepemimpinan. Kepemimpinan
itu tidak kepada Bani Israil lagi yang pusatnya adalah di Baitulmaqdis, tetapi
sudah berpindah ke Makkah al-Mukarramah,” bebernya.
Kiai Labib menyebutkan bahwa ajaran
yang disampaikan semua nabi, Nabi Musa sebagai pokok pangkalnya, sampai
nabi-nabi berikutnya, yakni Nabi Isa, dinasakh dengan datangnya syariat
Rasulullah.
Rasulullah mengatakan:
لَوْ كَانَ أَخِيْ مُوْسَى حَيًّا مَا
وَسَعَهُ إِلاَّ اتِّبَاعِي
Seandainya saudaraku Musa hidup,
maka dia tidak memiliki pilihan, kecuali harus mengikutiku.
“Maka secara ajaran sudah
berpindah, yang sebelumnya adalah ajaran Nabi Musa, berpindah kepada Islam.
Secara kiblat yang semula ke Baitulmaqdis sudah dipindahkan juga Ka’bah
Masjidharam,” tegasnya.
Secara kepemimpinan orang pun ada
perpindahan. Hal itu terjadi saat Rasulullah saw. Isra. “Tandanya yaitu Allah
membangkitkan para nabi, mulai nabi Ibrahim dan nabi-nabi Bani Israil lainnya.
Mereka dibangkitkan kembali, dihidupkan, dan salat di Masjidilaqsa,” tuturnya.
“Rasulullah meski adalah nabi
yang terakhir, beliaulah yang menjadi imam. Tidak lagi nabi-nabi dari
kalangan Bani Israil,” pungkasnya.[] Rere