Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Mencetak Generasi Pembebas Baitul Maqdis

Minggu, 19 Januari 2025 | 22:30 WIB Last Updated 2025-01-19T15:31:28Z
TintaSiyasi.id -- Hari itu, 7 Oktober 2023, semua mata tertuju pada tanah para nabi, Palestina. Hari yang kemudian membukakan mata dunia bahwa yang terjadi di Palestina adalah kejahatan keji bernama genosida. Ya, genosida! Sungguh ironis jika ada orang yang mengatakan bahwa ini adalah konflik antardua negara, sehingga seolah-olah solusinya adalah mendamaikan kedua belah pihak. Lebih ironis lagi jika yang mengatakan itu adalah kaum Muslim dan menyalahkan Hamas sebagai penyebab Zionis "membela diri"!

Jika masih ada yang memiliki pendapat tersebut, mari kita simak, Sobat. Pembantaian ini sejatinya bukan dimulai satu tahun atau satu dekade yang lalu, melainkan sudah terjadi sejak tahun 1948. Ketika itu, Inggris membidani masuknya Zionis Israel ke bumi Palestina yang suci. Sejak saat itu, Zionis tak henti-hentinya mencetak rekor melakukan kejahatan perang hingga saat ini.

Lalu, di manakah kaum Muslim? Sebagian besar kaum Muslim berpuas diri dengan memberikan donasi.

Ada yang mengirimkan bertruk-truk bahan bangunan, sementara yang lain mengirimkan baju hangat. Ada juga yang menggalang dana dan membuat dapur umum di sana. Semua itu amal saleh? Ya! Semua itu berpahala? Insyaallah, jika niatnya hanya untuk Allah. Tapi donasi, boikot, dan aktivitas kemanusiaan itu tidak menyentuh akar masalahnya sama sekali.

Jika kita mau menelaah sejarah, sejatinya pembantaian yang terjadi di bumi Palestina, dan berbagai belahan dunia Muslim lainnya, bermula dari runtuhnya Khilafah Islamiyyah pada 3 Maret 1924. Ya, hari tersebut menjadi mimpi buruk bagi umat Islam sekaligus mimpi indah bagi kafir imperialis Inggris dan Prancis, dua negara adidaya saat itu yang bersekutu demi melenyapkan Daulah Islam. Mereka menyerang kaum Muslim dari berbagai sisi.

Sejak saat itu, kaum Muslim persis anak ayam yang kehilangan induknya: tidak ada tempat berlindung dan tidak ada tempat bernaung. Ulama-ulama lurus yang hendak mengembalikan khilafah justru dieksekusi oleh para komprador, Muslim tetapi berhati iblis. Merekalah pion-pion negara kafir harb. Maka benarlah sabda Baginda Rasulullah SAW:

"Sesungguhnya al-imam (khalifah) itu perisai yang (orang-orang) akan berperang mendukungnya dan berlindung (dari musuh) dengan (kekuasaan)-nya" (HR Muttafaqun 'Alayh).

Hingga kini, penjajahan itu terus berlangsung. Bahkan saat kita membaca tulisan ini pun, bisa jadi ada darah anak Palestina yang sedang tertumpah. Di sisi lain, para penguasa kaum Muslim sibuk mengurus kepentingan mereka sendiri, padahal mereka memiliki kekuatan dan militer.

Tapi kaum Muslim harus ingat dan berbesar hati, pembebasan Baitul Maqdis bukan hanya sekadar mimpi. Dulu, generasi Umar bin al-Khaththab dan generasi Shalahuddin al-Ayyubi sudah membuktikan hal itu. Kemenangan sudah Allah janjikan, dan itu pasti terjadi. Pertanyaannya kemudian adalah: maukah kita ikut berkontribusi? Siapkah kita untuk menjadi generasi pembebas Baitul Maqdis dengan metode yang hakiki?

Untuk mencetak generasi pembebas Baitul Maqdis, langkah umat terdahulu perlu ditiru. Sejarah membuktikan bahwa memperbaiki pendidikan, pemikiran, dan akidah adalah kunci untuk membentuk generasi yang luar biasa. Secara sederhana, Syeikh Taqiyuddin an-Nabhani menerangkan bahwa kunci kebangkitan umat adalah kebangkitan pemikiran (fikrah) dan pemahaman/pandangannya terhadap manusia, alam semesta, dan kehidupan, serta apa yang ada sebelum dan sesudah kehidupan. Artinya, ada proses pengkaderan terhadap generasi, khususnya saat ini generasi Z sebagai pemilik potensi emas, dengan pengkaderan kepribadian dan politik untuk menjadi generasi pembebas Baitul Maqdis.

Jalan perjuangan ini jelas tidak mudah dan tidak instan. Dibutuhkan kesabaran dan konsistensi. Banyak gangguan dan ujian. Namun, selama kita meniti thariqah yang sudah diajarkan oleh Rasulullah SAW atas bimbingan wahyu Allah, maka jalan kemenangan itu pasti datang. Wallahu a'lam.[]

Oleh: Rahma
Praktisi Pendidikan

Opini

×
Berita Terbaru Update