Tintasiyasi.ID -- Cendekiawan Muslim Ustaz Ismail Yusanto (UIY) mengungkapkan bahwa tidak mungkin dan tidak boleh melupakan Palestina. “Kita tidak mungkin dan memang juga tidak boleh melupakan Palestina," ujarnya di kanal YouTube UIY Official, Senin (06/01/2025), bertema Refleksi Dunia Islam 2024.
UIY pun menyebutkan, kedustaan
besar jika ada yang mengatakan bahwa persoalan Palestina tidak ada hubungannya
dengan agama.
"Siapa saja yang mengatakan
bahwa persoalan Palestina ini tidak ada tidak ada hubungannya dengan agama, itu
satu kedustaan yang sangat besar. Ini memang frame yang coba
dikembangkan oleh mereka untuk mengurangi perhatian umat terhadap apa yang
terjadi di Palestina," bongkarnya.
Ia menjelaskan, beberapa
pelajaran yang bisa dipetik dari kejadian di Palestina. “Pertama,
kejadian yang menimpa Palestina sesungguhnya menyakiti umat Islam dan para
rasul. Karenanya, hal ini tidak boleh dilupakan apalagi berpaling terhadap apa
yang terjadi di Palestina,” bebernya.
Kedua, kenyataan bahwa
dunia hari ini sama sekali tidak ramah terhadap umat Islam. “Kebohongan besar
selalu disampaikan ketika mereka mengatakan hak asasi manusia itu semuanya
berlaku untuk mereka, tetapi tidak untuk umat Islam,” nilainya.
"Dunia ini hari adalah dunia
yang jahat, tidak berperikemanusiaan, tidak adil, serakah, dikuasai oleh para
penjahat," tegasnya.
Ketiga, dunia Islam hari
ini terpecah belah dan dikuasai oleh mereka yang berkuasa tidak untuk
kepentingan Islam, tetapi untuk kepentingan dirinya masing-masing.
“Dunia Islam ini hari menjadi
lemah padahal, jumlahnya hampir dua miliar. Ketika umat Islam terpecah belah lebih
dari 50 negara, maka kita bisa melihat umat Islam itu menjadi sangat lemah,”
sesalnya.
Persatuan Umat
“Ada dua hal yang memungkinkan
terjadinya persatuan umat. "Pertama, institusi politik yang ditetapkan
sebagai pemersatu umat, itulah khilafah. Kedua, pemimpin yang dipilih
atau diwujudkan sebagai pemimpin dari seluruh umat, itulah khalifah,” terang
UIY.
Ia menegaskan bahwa umat Islam
harus bangkit dan menunjukkan identitasnya sebagai seorang Muslim.
"Umat ini memang harus
bangkit, kemudian harus bisa menunjukkan identitasnya sebagai seorang Muslim. Puncaknya tentu saja adalah ketika umat Islam menyadari, sesungguhnya tidak
ada kemuliaan kecuali dengan Islam, dan tidak ada Islam kecuali dengan
penerapan syariat secara kaffah," pungkasnya.[] Aini