Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Cendekiawan Muslim: Tidak Mungkin dan Tidak Boleh Melupakan Palestina

Sabtu, 25 Januari 2025 | 20:58 WIB Last Updated 2025-01-25T13:58:33Z

Tintasiyasi.ID -- Cendekiawan Muslim Ustaz Ismail Yusanto (UIY) mengungkapkan bahwa tidak mungkin dan tidak boleh melupakan Palestina. “Kita tidak mungkin dan memang juga tidak boleh melupakan Palestina," ujarnya di kanal YouTube UIY Official, Senin (06/01/2025), bertema Refleksi Dunia Islam 2024.

 

UIY pun menyebutkan, kedustaan besar jika ada yang mengatakan bahwa persoalan Palestina tidak ada hubungannya dengan agama.

 

"Siapa saja yang mengatakan bahwa persoalan Palestina ini tidak ada tidak ada hubungannya dengan agama, itu satu kedustaan yang sangat besar. Ini memang frame yang coba dikembangkan oleh mereka untuk mengurangi perhatian umat terhadap apa yang terjadi di Palestina," bongkarnya.

 

Ia menjelaskan, beberapa pelajaran yang bisa dipetik dari kejadian di Palestina. “Pertama, kejadian yang menimpa Palestina sesungguhnya menyakiti umat Islam dan para rasul. Karenanya, hal ini tidak boleh dilupakan apalagi berpaling terhadap apa yang terjadi di Palestina,” bebernya.

 

Kedua, kenyataan bahwa dunia hari ini sama sekali tidak ramah terhadap umat Islam. “Kebohongan besar selalu disampaikan ketika mereka mengatakan hak asasi manusia itu semuanya berlaku untuk mereka, tetapi tidak untuk umat Islam,” nilainya.

 

"Dunia ini hari adalah dunia yang jahat, tidak berperikemanusiaan, tidak adil, serakah, dikuasai oleh para penjahat," tegasnya.

 

Ketiga, dunia Islam hari ini terpecah belah dan dikuasai oleh mereka yang berkuasa tidak untuk kepentingan Islam, tetapi untuk kepentingan dirinya masing-masing.

 

“Dunia Islam ini hari menjadi lemah padahal, jumlahnya hampir dua miliar. Ketika umat Islam terpecah belah lebih dari 50 negara, maka kita bisa melihat umat Islam itu menjadi sangat lemah,” sesalnya.

 

Persatuan Umat

 

“Ada dua hal yang memungkinkan terjadinya persatuan umat. "Pertama, institusi politik yang ditetapkan sebagai pemersatu umat, itulah khilafah. Kedua, pemimpin yang dipilih atau diwujudkan sebagai pemimpin dari seluruh umat, itulah khalifah,” terang UIY.

 

Ia menegaskan bahwa umat Islam harus bangkit dan menunjukkan identitasnya sebagai seorang Muslim.

 

"Umat ini memang harus bangkit, kemudian harus bisa menunjukkan identitasnya sebagai seorang Muslim. Puncaknya tentu saja adalah ketika umat Islam menyadari, sesungguhnya tidak ada kemuliaan kecuali dengan Islam, dan tidak ada Islam kecuali dengan penerapan syariat secara kaffah," pungkasnya.[] Aini

Opini

×
Berita Terbaru Update