Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Generasi Mudah Frustasi, Bagaimana Nasib Negeri

Sabtu, 07 Desember 2024 | 08:27 WIB Last Updated 2024-12-07T01:27:46Z
TintaSiyasi.id -- Seorang remaja berusia 14 tahun membunuh ayah dan neneknya serta menikam ibunya dengan senjata tajam di rumah mereka di Jalan Lebak Bulus I, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (30/11/2024), sebagaimana diberitakan oleh BeritaSatu.com.

Diketahui, remaja tersebut melakukan aksinya sekitar pukul 01.00 WIB. Lokasi kejadian berada di Perumahan Taman Bona Indah, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Kriminolog Universitas Indonesia, Haniva Hasna, menyatakan kemungkinan remaja tersebut mengalami skizofrenia, delusi, dan halusinasi yang mendorongnya nekat membunuh ayah dan neneknya karena terpengaruh bisikan-bisikan aneh.

Ada beberapa faktor yang sering kali menjadi pemicu perilaku anak remaja saat ini, seperti keinginan untuk eksis sehingga melakukan hal-hal menantang agar terlihat keren di mata teman-temannya. Selain itu, pengaruh media juga sering menjadi pemicu. Tayangan yang memperlihatkan cara menyelesaikan masalah secara cepat dan efektif, tanpa memikirkan akibatnya, turut berkontribusi pada pola pikir remaja.

Faktor lain yang memengaruhi adalah depresi atau stres karena realitas yang tidak sesuai dengan harapan. Beberapa remaja merasa tidak ada lagi harapan ketika keinginan mereka tidak tercapai, yang kemudian disalahkan pada keluarga yang dianggap tidak memenuhi ekspektasi.

Ada pula pengaruh kekerasan dari orang tua terhadap anak saat hasil yang didapatkan tidak sesuai harapan. Hal ini meninggalkan luka dan dendam yang sulit disembuhkan.

Hingga saat ini, pihak kepolisian terus menyelidiki motif di balik tindakan sadis tersebut. Dugaan sementara menunjukkan bahwa pelaku sering mendengar bisikan aneh yang memaksanya melakukan tindakan itu.

Kejadian ini terungkap ketika ibu korban berlari ke rumah tetangga sambil berteriak meminta tolong. Warga yang mendengar segera mengejar pelaku dan berhasil menangkapnya setelah melihatnya berlarian seperti orang linglung.

Kapitalisme Lahirkan Generasi Sadis

Kejadian ini menyayat hati. Walaupun bukan yang pertama, kasus serupa telah terjadi di berbagai tempat lainnya.

Tindakan ini tentu tidak bisa dipandang biasa saja, melainkan sebagai kejahatan luar biasa. Bagaimana mungkin seorang anak membunuh orang tua tanpa rasa takut atau bersalah, lalu menyalahkan bisikan gaib?

Apa pun alasannya, tindakan tersebut tidak dapat dibenarkan dan merupakan kejahatan serius karena telah merenggut nyawa. Maka, akar permasalahan harus dicari. Sistem kehidupan yang mengatur kita saat ini, yaitu kapitalisme sekuler, menjadi salah satu penyebabnya.

Kapitalisme sekuler memberikan kebebasan individu tanpa batas, sementara aturan agama hanya diterapkan dalam aspek spiritual, bukan kehidupan sehari-hari. Agama dianggap kuno dan tidak relevan. Akibatnya, manusia memiliki dua kepribadian: satu sisi dituntut menjadi saleh, namun sisi lain bebas menentukan kehendaknya. Hal ini melahirkan generasi yang abnormal.

Sistem ini mengagungkan HAM dan kebebasan tanpa batas, sehingga kejahatan sulit dihentikan. Media sering kali menayangkan kekerasan sebagai solusi masalah, memperkuat hukum rimba sebagai jalan pintas.

Kapitalisme menciptakan manusia yang rakus, bejat, dan sadis. Sistem ini menjadikan agama hanya formalitas, sehingga kejahatan merajalela tanpa bisa dihentikan.

Remaja Dalam Islam

Remaja memiliki posisi mulia dalam Islam. Keberadaan mereka sebagai generasi masa depan tentu memiliki peran yang amat penting bagi masa depan sebuah bangsa.

Islam telah memuliakan mereka dengan memerintahkan orang tua untuk dapat memberikan kasih sayang dan mendidik mereka menjadi insan yang beriman yang tangguh dan menjadi pakar keilmuan yang dapat diambil manfaatnya guna kepentingan umat dan Islam.

Negera dituntut untuk memberikan perhatian penuh dan bertanggung jawab dalam menyediakan fasilitas dan sarana penunjang lain agar mereka fokus pada keahlian mereka.

Selain itu para generasi juga dibekali ilmu agama sempurna untuk memantapkan keimana dan keilmuan mereka agar berjalan sesuai hukum syariat Islam dan menjadi tolak ukur bagi mereka dalam menjalani aktivitas mereka.

Negera sebagai pelaksana dan penjaga hukum Islam telah mengedukasi keluarga dan masyarakat juga menjadi sebagai pelindung dalam menjadi lingkungan mereka agar sejalan dengan apa yang diperintahkan Allah SWT.

Pembinaan remaja dalam sistem Islam bukan hanya tangung jawab keluarga namun juga masyarakat dan negara. Sinerginya ketiga komponen inilah yang telah menjadikan sistem Islam unggul dan menjadi model bagi negara lain untuk mencetak generasi emas di masa depan.

Sistem sempurna dan mendunia ini diwariskan oleh Nabi Muhammad Saw dan dikuti oleh para Khalifah setelahnya. Sistem ini disebut dengan nama Khilafah Islamiyyah. Sistem ini telah melahirkan generasi emas dunia yang mereka hingga kini menjadi rujukan internasional. Bahkan dunia seharusnya  berutang besar pada dunia Islam.

Generasi yang dicetak adalah generasi yang memiliki kekokohan iman dan kreativitas keilmuan yang tiada banding. Maka belumkah kita ingin kembali pada masa itu?. Hanya sistem dari Allah SWT lah sistem terbaik bagian manusia.

Oleh: Anna Ummu Maryam
Pegiat Literasi Peduli Generasi dan Negeri

Opini

×
Berita Terbaru Update