TintaSiyasi.id -- Humas Aliansi Buruh Indonesia, Nanang Setiawan mengatakan menarik pajak tidak boleh dalam Islam.
"Kan masih ada sumber daya alam yang saat ini dikuasai oleh asing, aseng, dan asong. Dikuasai oleh perusahaan asing dan di kuasai oleh perusahaan swasta. Hanya menarik pajak tidak boleh dalam pandangan Islam," katanya di kanal YouTube Khilafah News, Rabu (4/12/2024) Duh! Makin Berat Saja Tantangan Pekerja RI.
Lebih lanjut ia mengatakan, dengan pajak sebelas persen saja sudah segini beratnya. Termasuk di dunia usaha, para pengusaha ditekan dengan kenaikan pajak yang ada. Padahal masih belum naik kalau bisa sih pajaknya dihapus saja. Kan masih ada harta koruptor yang bisa disita.
"Kalau melihat fakta pemutusan hubungan kerja (PHK) yang sudah mencapai angka puluhan ribu memang akan sangat memberatkan. Kita akan membahas dari segi PPN itu sendiri bagaimana sih dalam Islam itu pengenaan pajak apakah memang ada pajak dalam Islam itu. Ada namanya dharibah, dan itu ditarik dengan berbagai macam ketentuan," bebernya.
Pertama, pajak itu ditarik tingkat kas negara benar-benar kosong kalau masih ada sumber daya alam seperti di Freeport yang bisa diambil alih dan diambil kekayaan alamnya untuk didistribusikan pada masyarakat dan dimanfaatkan sebesar-besarnya kemakmuran masyarakat maka tidak boleh ditarik pajak.
Kedua, penarikan pajak itu tidak periodik. Bukan satu tahun sekali, tidak boleh satu bulan sekali tapi hanya ketika kas negara atau baitul mal kosong. Kemudian pajak itu ditarik hanya kepada orang-orang kaya saja.
"Sementara yang miskin apalagi kena PHK tidak boleh, haram hukumnya menarik pajak atas mereka (orang miskin). Memang rencana untuk kenaikan PPN sampai 12 persen itu masih dikaji ulang. Dan harapannya tidak terjadi, karena mengingat dampaknya akan sangat menekan kehidupan buruh dan rakyat Indonesia," ujarnya.
Sambung Ustaz Nanang, karena kekayaan alam negara apalagi yang terkait dengan hajat hidup orang banyak dalam hal ini adalah kepemilikan umum itu hakikatnya milik rakyat. Rasulullah Saw bersabda, bahwasanya manusia itu berserikat pada tiga hal, padang rumput, kemudian air, dan sumber daya alam api. Api itu berarti termasuk bahan bakar minyak, gas, dan lain sebagainya.
"Jadi alih-alih menarik pajak, hendaknya kita menyampaikan pada pada pemerintahan yang baru yang kita harapkan lebih manusiawi lebih hebat daripada yang lalu-lalu. Hendaknya Kekayaan alam yang saat ini dikuasai oleh asing itu diambil. Apalagi banyak pengamat menyatakan dari Freeport saja dari pengolahan sumber daya alam kita saja akan dihasilkan dana sebesar 590 sekian triliun. Nah utang luar negeri kita kan cuma 8 triliun, kemudian sangat cukup melunasi utangnya tanpa bunganya," pungkasnya. [] Munamah