TintaSiyasi.id-- Menyorot pendirian sebuah pesantren lintas agama di sebuah kota di Jawa Timur, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Abqari Abi Yasin Muthohar mempertanyakan apa yang dimaksud dengan lintas agama. Menurutnya, apabila mengajarkan nilai-nilai kebenaran dari semua agama maka pesantren ini menjadi wasilah kekufuran.
"Kalau pesantren lintas agama ini mengajarkan nilai-nilai kebenaran dari semua agama, peserta didiknya dari berbagai agama, akan dididik sesuai agama masing-masing maka suka tidak suka pesantren ini akan menjadi wasilah terhadap kekufuran," ucapnya pada akun Instagram @abi.yasinmuthohar pada Jumat (15/11/2024).
Selain itu, ia menambahkan bahwa pesantren tersebut akan menuju pada segala perkara yang diharamkan. Dan akan mengakibatkan dhoror, yakni dhoror pada aqidah dan dhoror pada agama.
"Menjaga aqidah adalah kewajiban negara, menjaga aqidah adalah kewajiban individu, menjaga aqidah adalah kewajiban para ulama," terangnya.
Lanjutnya, Abi menilai bahwasanya dalam islam kebenaran hanya ada satu. Kebenaran tersebut yang dasarnya dari Allah SWT.
"Dalam islam agama yang benar hanya satu yaitu islam, selain islam tidak ada kecuali kesesatan. Sesungguhnya agama yang diridhoi hanyalah islam," tegasnya.
Alhasil ia mengingatkan kepada pemerintah Indonesia terutama Menteri Agama untuk segera menutup pesantren lintas agama di Kediri apabila pesantren itu mempromosikan keberan semua agama.
"Karena jati diri pesantren adalah lembaga pendidikan islam yang ditujukan untuk menjayakan islam. Jati diri pesantren adalah lembaga pendidikan yang mengabdikan diriz kepada agama islam supaya islam itu jaya," pungkasnya.
Adapun, dalam peresmian pesantren lintas agama tersebut juga dihadiri oleh Pinandita Edi Sunyoto pemuka agama Budha dan Romo Yohanes pimpinan Gereja Ortodok dari Rusia.[] Taufan