Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Pendidikan Sekuler Terbukti Gagal Melahirkan Generasi Berimtak

Rabu, 09 Oktober 2024 | 21:49 WIB Last Updated 2024-10-09T14:49:34Z


Tintasiyasi.ID -- Menanggapi penerapan pendidikan sekuler di negeri ini, Ustaz Indra Fakhruddin, Direktur Rumah Inspirasi Probolinggo mengatakan, pemerintah telah terbukti gagal melahirkan generasi yang beriman dan juga bertakwa.

 

"Penerapan sistem pendidikan sekuler di negeri ini telah terbukti gagal melahirkan generasi yang beriman dan juga bertakwa, di mana remaja atau pelajar di usia-usia emas masih berada di bangku sekolah melakukan tindak kriminal, khususnya yang dilakukan oleh remaja ataupun pelajar makin hari dan angkanya semakin meningkat," ungkapnya dalam channel Rumah Inspirasi Perubahan, bertajuk Hanya Pendidikan Islam yang Mampu Melahirkan Generasi Emas, Jumat (04/10/2024).

 

Menurutnya, sistem pendidikan sekularisme ini sangat berbahaya. Pasalnya keyakinan mendasar (akidah) yang memisahkan negara dari agama. Islam hanya ditempatkan dalam konteks wilayah privat saja, sedangkan wilayah yang mengurusi urusan publik diserahkan kepada urusan manusia, hukum dibuat oleh manusia. Inilah kesalahan fundamental dari sekularisme itu,” tegasnya.

 

"Dalam sistem pendidikan sekuler, fungsi agama ini betul-betul dikebiri dan diabaikan. Ini sangat fatal, akibatnya para pelajar terjauhkan dari fitrahnya, sulit dikendalikan saat lingkungan eksternal memberikan stimulus yang negatif. Lingkungan ini pengaruhnya sangat besar, apalagi lingkungan di luar sekolah ataupun juga di luar rumah begitu rusaknya," jelasnya.

 

Ia menyebutkan, sebab utamanya adalah tidak tertanam keimanan dan ketakwaan pada diri pelajar. “Hal ini sangat memprihatinkan. Agama yang seharusnya menjadi pondasi dasar ini malah tercerabut ketakwaannya, yang seharusnya menjadi pilar dari pendidikan. Padahal inilah justru akan menjaga fitrah yang ada di dalam anak-anak,” bebernya.

 

Ustaz Indra menambahkan, Islam memandang bahwa awalnya manusia  itu dilahirkan dalam kondisi fitrah, berdasar pada hadis Rasulullah saw., "Kullu mauludin yuu ladu alal fitrah, Faabawahu, au yuhawwidaanihi au yunassiranihi au yumajjisanihi. Tiap-tiap anak yang baru dilahirkan dalam keadaan fitrah, Maka ayahnyalah (lingkungannyalah) yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi. HR Muslim,” nukilnya.

 

“Apa yang disampaikan oleh Imam Ibnu Hajar Al-'Asqalani  dalam kitab beliau Al-Fathul Bari beliau menyatakan, bahwa hadis ini mengajarkan bahwa setiap anak manusia sejak kelahirannya cenderung kepada agama yang benar yaitu tauhid. Namun sangat disayangkan lingkungan yang sekuler, baik di rumah, sekolah, maupun di masyarakat itulah yang telah mematikan fitrah manusia," terangnya.

 

Kemudian ia mengutip firman Allah Swt. dalam surah Ar-Rum Ayat 30:

 

فَاَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّيْنِ حَنِيْفًاۗ فِطْرَتَ اللّٰهِ الَّتِيْ فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَاۗ لَا تَبْدِيْلَ لِخَلْقِ اللّٰهِۗ ذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُۙ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَۙ

 

Maka, hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam sesuai) fitrah (dari) Allah yang telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah (tersebut). Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. pada dasarnya fitrah anak ini adalah Islam.

 

Lebih lanjut ia katakan, jika sistem pendidikan yang membesarkan dirinya justru sekuler, artinya menjauhkan anak ini dari Islam, maka akan lahir generasi amoral yang mengabaikan perintah dan larangan Allah Swt.," tandasnya.

 

"Sosok generasi yang kehilangan fitrah dan amoral semacam ini akan terus ada, Jika pemerintah tidak segera menyadari bahaya dari sistem pendidikan sekuler ini,” tutupnya.[] Riana

Opini

×
Berita Terbaru Update