"Penerapan sistem pendidikan sekuler di negeri ini telah
terbukti gagal melahirkan generasi yang beriman dan juga bertakwa, di mana
remaja atau pelajar di usia-usia emas masih berada di bangku sekolah melakukan
tindak kriminal, khususnya yang dilakukan oleh remaja ataupun pelajar makin
hari dan angkanya semakin meningkat," ungkapnya dalam channel Rumah
Inspirasi Perubahan, bertajuk Hanya Pendidikan Islam yang Mampu
Melahirkan Generasi Emas, Jumat (04/10/2024).
Menurutnya, sistem pendidikan sekularisme ini sangat
berbahaya. Pasalnya keyakinan mendasar (akidah) yang memisahkan negara dari
agama. “Islam hanya ditempatkan dalam konteks wilayah privat saja, sedangkan wilayah yang mengurusi
urusan publik diserahkan kepada urusan manusia, hukum dibuat oleh manusia.
Inilah kesalahan fundamental dari sekularisme itu,” tegasnya.
"Dalam sistem pendidikan sekuler, fungsi agama ini
betul-betul dikebiri dan diabaikan. Ini sangat fatal, akibatnya para pelajar
terjauhkan dari fitrahnya, sulit dikendalikan saat lingkungan eksternal
memberikan stimulus yang negatif. Lingkungan ini pengaruhnya sangat
besar, apalagi lingkungan di luar sekolah ataupun juga di luar rumah begitu
rusaknya," jelasnya.
Ia menyebutkan, sebab utamanya adalah tidak tertanam keimanan dan ketakwaan
pada diri pelajar. “Hal ini sangat memprihatinkan. Agama yang seharusnya
menjadi pondasi dasar ini malah tercerabut ketakwaannya, yang seharusnya
menjadi pilar dari pendidikan. Padahal inilah justru akan menjaga fitrah yang ada di dalam anak-anak,”
bebernya.
Ustaz Indra menambahkan, Islam memandang bahwa awalnya
manusia itu dilahirkan dalam kondisi
fitrah, berdasar pada hadis Rasulullah saw., "Kullu mauludin yuu ladu
alal fitrah, Faabawahu, au yuhawwidaanihi au yunassiranihi au yumajjisanihi.
Tiap-tiap anak yang baru dilahirkan dalam keadaan fitrah, Maka ayahnyalah
(lingkungannyalah) yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi. HR Muslim,”
nukilnya.
“Apa yang disampaikan oleh Imam Ibnu Hajar Al-'Asqalani dalam kitab beliau Al-Fathul Bari beliau menyatakan, bahwa hadis ini
mengajarkan bahwa setiap anak manusia sejak kelahirannya cenderung kepada agama
yang benar yaitu tauhid. Namun sangat disayangkan lingkungan yang sekuler, baik di rumah, sekolah, maupun di masyarakat itulah yang
telah mematikan fitrah manusia," terangnya.
Kemudian ia mengutip firman Allah Swt. dalam surah Ar-Rum Ayat 30:
فَاَقِمْ
وَجْهَكَ لِلدِّيْنِ حَنِيْفًاۗ فِطْرَتَ اللّٰهِ الَّتِيْ فَطَرَ النَّاسَ
عَلَيْهَاۗ لَا تَبْدِيْلَ لِخَلْقِ اللّٰهِۗ ذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُۙ
وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَۙ
Maka, hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam
sesuai) fitrah (dari) Allah yang telah menciptakan manusia menurut (fitrah)
itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah (tersebut). Itulah agama yang
lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. pada dasarnya fitrah anak
ini adalah Islam.
Lebih lanjut ia katakan, jika sistem pendidikan yang
membesarkan dirinya justru sekuler, artinya menjauhkan anak ini dari
Islam, maka akan lahir generasi amoral yang mengabaikan perintah dan larangan
Allah Swt.," tandasnya.
"Sosok generasi yang kehilangan fitrah dan amoral semacam ini akan
terus ada, Jika pemerintah tidak segera menyadari bahaya dari sistem pendidikan
sekuler ini,” tutupnya.[] Riana