Tintasiyasi.ID -- Saat sedang menyiarkan siaran langsung dalam sebuah televisi, sekelompok tentara Israel bersenjata lengkap, menyerbu kantor biro Al-Jazeera di Ramallah, wilayah pendudukan West Bank, kemudian menyerahkan pemberitahuan kepada kepala biro Al-Jazeera, Walid Al-Omari untuk menutupnya.
Para tentara tersebut memerintahkan setiap pekerja yang
bertugas malam di kantor biro agar segera pergi, dan hanya memperbolehkan para
pekerja membawa barang-barang pribadinya. Ada apa dan kenapa? Berikut hal-hal
yang diketahui.
Perintah Penutupan Biro
Perintah datang dari otoritas militer Israel, meskipun
sebenarnya kantor biro berada di area A, yaitu sebuah area yang berada di bawah
kontrol pemerintah Palestina berdasarkan perjanjian Oslo.
Lalu, jika Ramallah berada di bawah kontrol Palestina,
bagaimana bisa Israel melakukan hal demikian?
Pelanggaran yang sama bukanlah kali pertama Israel melakukan
aksi di Area A -berdasarkan
perjanjian Oslo- di mana Ramallah merupakan bagian dari otoritas Palestina (PA), telah
diduduki oleh Israel.
Tahun lalu, Koordinator Khusus PBB untuk Timur Tengah, Ton Wennesland, melaporkan bahwa hanya antara bulan
Juni dan September, terdapat banyak warga Palestina yang diusir dengan operasi
militer Israel di area A.
Dua area lain di wilayah pendudukan West Bank adalah Area B,
yang juga merupakan wilayah otoritas Palestina (PA) secara administratif,
berbagi kontrol ke mana dengan Israel. Sementara Area C adalah mutlak wilayah kontrol
Israel.
Terlepas dari legal yurisprudensi, Isarel telah bertindak
bebas hukum di seluruh wilayah pendudukan West Bank.
Kenapa Israel Menggerebek Kantor Biro Al Jazeera?
Isarel sudah sangat sering menargetkan media Al-Jazeera beserta para jurnalisnya,
hingga beberapa dari mereka telah terbunuh, seperti yang dialami oleh Shireen
Abu Akleh, Samer Abudaqa, Ismail Al Ghoul, dan Rami al-Rifi.
"Hal ini sangat sejalan dengan kebijakan negara Israel
sejak berdirinya tahun 1948, yaitu mencegah penyebaran kebenaran yang menimpa
warga Palestina dengan apa yang dilakukan oleh Israel, yaitu menjajah, dan
menyiksa mereka," beber Rami Khouri, rekan Al Jazeera di Universitas
Amerika, Beirut.
Mengapa Israel Melakukan Penggerebekan?
Perintah untuk menutup biro Al-Jazeera tersebut karena Israel
menuduh media Al-Jazeera melakukan penghasutan dan mendukung terorisme.
Khouri berkata bahwa Al-Jazeera adalah, "Instrumen utama untuk memberikan
informasi dunia, khususnya tentang pelanggaran-pelanggaran di wilayah teritorial
Palestina."
Apa yang Dilakukan Israel
Saat Menggerebek Biro Al-Jazeera?
Pasukan Israel masuk ke dalam kantor dan mendatangi semua tim
yang sedang bekerja di malam hari, lalu memerintahkan untuk meninggalkan kantor
biro.
Awalnya, mereka diberitahu melalui sebuah kamera agar
meninggalkan semua peralatan kerja seperti kamera, dan termasuk barang-barang
pribadi milik mereka. Meskipun demikian, mereka harus pergi meninggalkan semua
kamera di kantor biro.
Jivara Budeiri dari Al-Jazeera yang tengah bekerja di kantor
biro saat penggerebekan dilakukan, mengatakan kepada Al-Jazeera Arab, bahwa
kelompok Israel tidak hanya menggerebek pegawai dan kantor, tetapi juga para
teknisi yang menimbulkan ketakutan jika semua arsip kemungkinan menjadi target
penghancuran para kelompok Israel.
Para tentara Israel berada dalam ruangan biro selama beberapa
jam atau hanya sebentar. selama waktu observasi, mereka hanya merobek spanduk
besar jurnalis Al-Jazeera Arab yang terbunuh, Shireen Abu Akleh.
Apa Tindakan Biro Selanjutnya dengan Kejadian Ini?
Kepala biro Al-Omari diberitahukan oleh salah satu tentara Israel bahwa
beberapa pertanyaan seharusnya melalui komandan militer sesuai perintah yang
ditetapkan.
Al-Omari mengatakan kepada Al-Jazeera Arab via telepon bahwa maksud militer Israel adalah
kemungkinan besar setiap banding harus melalui pengadilan militer.
Pengadilan militer Israel memberlakukan sistem 'pembuktian
rahasia' yang tidak ada kejelasan administrasi dan bukti serta batas waktu.
Bagaimana Situasi Kantor Biro Sekarang?
Kantor biro Al-Jazeera tidak dapat diakses oleh tim, karena terkunci dengan
pelat besi besar yang dilas pada bagian pintu masuk kantor biro.[] M. Siregar
Sumber terjemahan berita:
Al-Jazeera.com, Isarel Ckoses Al Jazeera Bureau ini Ramallah: All You
Need to Know, Ahad (22/09/2024)