Berikut beberapa alasan mengapa dakwah bisa disebut sebagai
poros kehidupan bagi seorang Muslim sejati:
1. Tugas Utama Seorang Muslim
* Kewajiban dari Allah: dakwah adalah kewajiban yang
diperintahkan oleh Allah dalam Al-Qur’an. Sebagaimana disebutkan dalam surah Ali Imran ayat 104:
وَلۡتَكُن
مِّنكُمۡ أُمَّةٞ يَدۡعُونَ إِلَى ٱلۡخَيۡرِ وَيَأۡمُرُونَ بِٱلۡمَعۡرُوفِ
وَيَنۡهَوۡنَ عَنِ ٱلۡمُنكَرِۚ وَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡمُفۡلِحُونَ
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru
kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar.
Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.
* Tugas para Nabi: dakwah adalah misi utama dari para
Nabi dan Rasul, termasuk Nabi Muhammad saw.. Oleh karena itu, umat Islam sebagai
pengikutnya juga memiliki tanggung jawab untuk melanjutkan tugas ini.
2. Bentuk Ketaatan dan Ibadah
* Amal jariyah yang berkelanjutan: dakwah adalah ibadah yang
bisa memberikan pahala yang berkelanjutan. Mengajak orang kepada kebaikan dan
membagikan ilmu akan mendatangkan pahala bagi seorang Muslim bahkan setelah ia
wafat.
* Meningkatkan ketaatan pribadi: dakwah bukan hanya untuk
orang lain, tetapi juga memperbaiki diri kita sendiri. Dengan mengajak orang
kepada kebaikan, seorang Muslim secara tidak langsung juga meningkatkan
ketaatannya kepada Allah dan terus menjaga dirinya dari kemungkaran.
3. Pengingat Diri dan Orang Lain
* Dakwah sebagai pengingat: ketika seorang Muslim berdakwah,
ia juga diingatkan tentang kewajiban-kewajiban agama dan pentingnya menjalankan
kehidupan sesuai syariat Islam. Sebagaimana disebutkan dalam surah Al-‘Asr:
وَٱلۡعَصۡرِ
إِنَّ ٱلۡإِنسَٰنَ لَفِي خُسۡرٍ إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ
وَتَوَاصَوۡاْ بِٱلۡحَقِّ وَتَوَاصَوۡاْ بِٱلصَّبۡرِ
Demi masa. Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian,
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan saling
menasihati dalam kebenaran serta saling menasihati dalam kesabaran.
* Menjaga konsistensi iman: melalui dakwah, seorang Muslim
terus terhubung dengan Al-Qur'an, Sunah, dan nilai-nilai Islam lainnya. Ini
membantu menjaga konsistensi dalam keimanan dan amal.
4. Membangun Masyarakat yang Lebih Baik
* Menyebarkan kebaikan: dakwah berperan dalam membangun
masyarakat yang lebih baik dan damai. Dengan menyebarkan nilai-nilai Islam
seperti keadilan, kasih sayang, tolong-menolong, dan kebenaran, dakwah membantu
menciptakan lingkungan yang harmonis dan beradab.
* Mengajak kepada akhlak mulia: dakwah bukan hanya soal
mengajarkan hukum-hukum syariat, tetapi juga menekankan pentingnya akhlak yang
baik. Rasulullah saw.. diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia, dan melalui
dakwah, kita diajarkan untuk hidup dengan integritas, kejujuran, dan empati.
5. Melindungi dari Kemungkaran
* Menjaga masyarakat dari kemaksiatan: dakwah yang mengajak
kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran membantu melindungi masyarakat dari
berbagai bentuk kemaksiatan dan kerusakan moral. Ini adalah upaya menjaga
masyarakat tetap berada dalam kebaikan.
* Peran dalam menyucikan jiwa: bagi seorang Muslim, berdakwah
juga membantu menyucikan diri dari dosa. Mengingatkan diri dan orang lain untuk
menjauhi keburukan adalah salah satu bentuk jihad terbesar, yaitu melawan hawa
nafsu dan menjaga kesucian hati.
6. Menyebarkan Islam sebagai Rahmat bagi Semesta Alam
* Islam rahmatan lil-‘alamin: Islam adalah agama yang membawa
rahmat dan kedamaian bagi seluruh alam semesta. Dakwah adalah sarana untuk
menyebarkan pesan ini agar semua manusia bisa merasakan rahmat dan kasih sayang
dari Allah melalui ajaran-ajaran Islam yang penuh dengan nilai-nilai kebaikan.
* Kewajiban universal: dakwah bukan hanya ditujukan kepada
umat Islam, tetapi juga kepada seluruh umat manusia. Sebagai agama yang membawa
rahmat, Islam mengajarkan bahwa tugas dakwah adalah tanggung jawab umat Muslim
untuk membawa cahaya Islam kepada siapa saja.
7. Memperkuat Persaudaraan Muslim
* Menguatkan ukhuwah Islamiyah: dakwah mempererat hubungan antara
sesama Muslim. Dengan saling mengingatkan dalam kebaikan, dakwah menciptakan
ikatan yang kuat di antara umat, menjaga persatuan, dan meningkatkan
solidaritas.
* Bekerja sama dalam kebaikan: dakwah bukanlah pekerjaan
individual semata, melainkan tanggung jawab kolektif. Umat Islam diperintahkan
untuk saling mendukung dan bekerja sama dalam menyebarkan kebaikan serta
menjaga moralitas masyarakat.
8. Menjalankan Misi Hidup
* Misi hidup seorang Muslim: dakwah adalah jalan hidup bagi seorang
Muslim sejati. Menyebarkan kebenaran dan mengajak orang kepada jalan Allah
merupakan bagian dari misi besar kehidupan yang diberikan Allah kepada umat
manusia.
* Bentuk syukur kepada Allah: melalui dakwah, seorang Muslim
menunjukkan rasa syukurnya kepada Allah atas hidayah yang diterima. Menyebarkan
ajaran Islam kepada orang lain adalah salah satu bentuk syukur terbesar.
Kesimpulan
Dakwah adalah inti dari kehidupan seorang Muslim sejati.
Dengan berdakwah, seorang Muslim menjalankan tugas yang diberikan oleh Allah,
mengikuti jejak Rasulullah saw.., dan berkontribusi dalam membangun masyarakat
yang lebih baik. Dakwah bukan hanya tentang kata-kata, tetapi juga tindakan
yang mencerminkan akhlak Islam. Itulah sebabnya dakwah menjadi poros kehidupan
bagi seorang Muslim, karena melalui dakwah, seorang Muslim tidak hanya
memperbaiki diri, tetapi juga menyebarkan kebaikan dan menjaga masyarakat dari
kemungkaran, sehingga mendekatkan semua orang kepada Allah Swt.
Rasulullah Muhammad saw.. adalah teladan utama dalam
berdakwah.
Benar sekali! Rasulullah Muhammad saw.. adalah teladan utama dalam
berdakwah, dan seluruh umat Islam seharusnya menjadikan beliau sebagai contoh
terbaik dalam menyampaikan ajaran Islam. Dakwah yang dilakukan oleh Rasulullah saw..
tidak hanya terbatas pada perkataan, tetapi juga melalui tindakan, akhlak
mulia, dan pendekatan penuh kasih sayang. Dalam sejarah, beliau menunjukkan
bagaimana seorang Muslim harus berdakwah dengan penuh kebijaksanaan, kesabaran,
dan kebaikan hati.
Berikut adalah beberapa cara Rasulullah saw.. menjadi teladan utama dalam
berdakwah:
1. Kebijaksanaan dalam berdakwah
* Pendekatan hikmah: rasulullah saw.. senantiasa menggunakan pendekatan
yang bijaksana dalam menyampaikan ajaran Islam, sesuai dengan perintah Allah
dalam Al-Qur'an:
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah
(kebijaksanaan) dan nasihat yang baik, dan debatlah mereka dengan cara yang
lebih baik. (QS
An-Nahl: 125).
* Menyesuaikan dengan kondisi orang yang dihadapi: Rasulullah
memahami karakter orang yang dia dakwahi dan menyesuaikan pendekatan yang
tepat, sehingga dakwahnya selalu diterima dengan baik dan tidak menimbulkan
permusuhan.
2. Kesabaran dalam menghadapi tantangan
* Sabar dalam penolakan: ketika Rasulullah saw.. menyampaikan dakwah, tidak semua
orang langsung menerima pesan beliau. Sebagian bahkan menolak dengan keras,
menghina, dan memusuhi beliau. Namun, beliau tetap sabar dan tidak pernah
membalas dengan kekerasan.
* Contoh di Ta'if: ketika Rasulullah saw. berdakwah di kota Ta'if, beliau
dihina dan dilempari batu oleh penduduk. Meskipun mengalami penderitaan fisik
dan emosional, Rasulullah tetap mendoakan kebaikan bagi mereka dan berharap
generasi mereka kelak akan menerima Islam.
3. Akhlak yang mulia
* Mengutamakan akhlak dalam dakwah: Rasulullah saw. dikenal
sebagai sosok yang memiliki akhlak mulia. Sebelum beliau menerima wahyu sebagai
Rasul, masyarakat Makkah sudah mengakui beliau sebagai "Al-Amin"
(yang dapat dipercaya) karena integritas, kejujuran, dan kelembutannya. Beliau
sering berdakwah melalui contoh, menunjukkan nilai-nilai Islam lewat perilaku
sehari-hari.
* Rasulullah sebagai teladan akhlak: Allah memuji akhlak
Rasulullah dalam Al-Qur'an:
Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung. (QS Al-Qalam: 4). Dengan akhlak
yang terpuji, Rasulullah menjadi panutan bagi orang-orang yang ada di
sekitarnya dan menarik mereka kepada kebaikan.
4. Kasih sayang dalam berdakwah
* Rahmat bagi Seluruh Alam: Rasulullah saw. diutus oleh Allah
sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta (rahmatan lil-'alamin). Ini terlihat dari cara beliau
memperlakukan semua orang dengan kasih sayang, baik yang sudah menerima Islam
maupun yang belum. Beliau tidak pernah memaksa atau menekan siapa pun untuk
menerima dakwahnya.
* Memaafkan musuh: contoh luar biasa dari kasih sayang
Rasulullah adalah ketika beliau menaklukkan Makkah (Fathu Makkah).
Meskipun banyak dari penduduk Makkah yang sebelumnya memusuhi dan menyakiti
beliau, Rasulullah memaafkan mereka dan tidak melakukan balas dendam.
Sebaliknya, beliau berkata:
“Hari ini adalah hari kasih sayang. Pergilah kalian, kalian
semua bebas.”
5. Berdakwah dengan lemah lembut
* Tidak pernah kasar: Rasulullah saw. tidak pernah berdakwah dengan
cara kasar atau merendahkan orang lain, meskipun berhadapan dengan orang-orang
yang menentang Islam. Beliau menyampaikan pesan dengan lembut dan penuh
perhatian, mengutamakan dialog yang baik.
* Menjaga perasaan orang lain: beliau selalu menjaga perasaan
orang-orang yang beliau dakwahi, bahkan ketika mereka berada dalam kesalahan.
Beliau selalu memberi nasihat dengan cara yang tidak menyakiti hati, sehingga
orang lebih mudah menerima kebenaran.
6. Memulai dakwah dengan keluarga
* Dakwah dari lingkaran terdekat: Rasulullah saw. memulai
dakwah dari keluarga dan orang-orang terdekat. Ini menunjukkan bahwa dakwah
harus dimulai dari rumah, memperbaiki diri dan keluarga sebelum memperluas
kepada masyarakat luas.
* Contoh pada Khadijah RA: istri Rasulullah, Khadijah binti
Khuwailid, adalah orang pertama yang memeluk Islam karena kepercayaan dan
keyakinan terhadap suaminya. Kesetiaan dan dukungan Khadijah sangat membantu
Rasulullah dalam menjalankan dakwahnya di tahap awal.
7. Keteguhan dan komitmen dalam dakwah
* Tidak mudah menyerah: meskipun menghadapi berbagai
tantangan dan rintangan dalam menyebarkan Islam, Rasulullah tidak pernah
menyerah. Beliau tetap teguh dan konsisten dalam menjalankan dakwahnya, percaya
bahwa Allah akan membantunya dalam setiap langkah.
* Kisah Abu Thalib: meski pamannya, Abu Thalib, tidak memeluk
Islam hingga akhir hayatnya, Rasulullah SAW. tetap setia mendakwahinya dengan
sabar dan penuh kasih sayang. Ini menunjukkan betapa teguhnya beliau dalam
menjalankan tugas dakwah.
8. Mengutamakan dialog dan penjelasan
* Dakwah melalui dialog: Rasulullah saw. sering menggunakan
pendekatan dialog dan memberikan penjelasan yang masuk akal kepada orang-orang
yang belum memahami Islam. Contoh paling terkenal adalah bagaimana beliau
berdialog dengan orang-orang kafir Quraisy dengan penuh kebijaksanaan dan tidak
memaksakan keyakinannya.
* Berdakwah dengan teladan nyata: Rasulullah sering memberi
contoh melalui tindakan nyata yang bisa dilihat dan dirasakan oleh masyarakat.
Dengan cara ini, orang-orang lebih mudah tertarik kepada ajaran Islam.
9. Menghargai perbedaan dan menghormati semua orang
* Menghormati agama lain: Rasulullah saw. mengajarkan umat
Islam untuk menghormati keyakinan dan agama lain. Ketika berdakwah, beliau
tidak pernah memaksa orang untuk menerima Islam, melainkan memberikan kebebasan
kepada setiap individu untuk memilih jalan hidup mereka.
* Piagam Madinah: saat Rasulullah saw. memimpin Madinah,
beliau membentuk Piagam Madinah yang menjamin kebebasan beragama dan melindungi
hak-hak non-Muslim. Ini menunjukkan betapa tolerannya Islam yang diajarkan
Rasulullah.
Kesimpulan
Rasulullah Muhammad saw. adalah teladan utama dalam
berdakwah, baik melalui perkataan maupun perbuatan. Beliau mengajarkan kita
untuk berdakwah dengan hikmah, kesabaran, kasih sayang, dan akhlak mulia. Dalam
berdakwah, Rasulullah tidak pernah menggunakan kekerasan, tetapi selalu
mengedepankan dialog yang baik, lemah lembut, dan menghormati hak setiap
individu. Seorang Muslim sejati yang mengikuti jejak dakwah Rasulullah akan
berusaha menyebarkan kebenaran Islam dengan cara yang santun dan membawa rahmat
bagi seluruh alam.
Oleh: Dr. Nasrul Syarif, M.Si.
Penulis Buku Gizi Spiritual dan Dosen Pascasarjana UIT Lirboyo