TintaSiyasi.id -- Pemerhati keluarga dan generasi Ustazah Dedeh Wahidah Achmad, menjelaskan cara mencegah supaya tidak dendam kepada siapapun.
"Pertama kita harus memandang dia dengan sebenar-benarnya, jadi pandangan kita terhadap dia harus pandangan yang tepat, yaitu apa dia adalah manusia," ungkapnya dalam Menyelesaikan Masalah Dendam Kusumat | Family Zone di kanal YouTube Supermacy, Senin (9/9/2024).
Ia menjelaskan bahwa yang namanya manusia itu tidak luput dari kesalahan, tidak ada manusia yang maksum (bebas dari dosa) tidak ada manusia yang lepas dari berbuat salah, apakah kesalahannya banyak atau sedikit, besar atau kecil.
"Ketika pandangan kita itu benar, kita tidak akan menyimpan kesalahan itu menjadi sesuatu yang memicu dendam, mungkin kita jadi korban karena kesalahan orang lain, kesalahan orang tua, kekeliruan saudara kita, atau sahabat kita, maka yang pertama dilakukan dia manusia dia mungkin untuk melakukan kesalahan," ungkapnya.
Kedua, memandang bahwa manusia itu mungkin untuk berubah. Ia menjelaskan bahwa yang namanya manusia pasti akan berubah, sehingga tidak tepat menyimpan dendam kepadanya. "Dulu mungkin ya dia melakukan kesalahan kepada kita, dulu dia berlaku zalim kepada kita, tetapi boleh jadi ketika dia sudah tertunjuki kepada jalan yang benar, dia menyadari kesalahannya, dia tidak akan mengulangi kesalahan itu baik kepada diri kita, atau kepada orang lain, tidak akan ada jatuh korban berikutnya," terangnya.
Oleh sebabnya, karena dia manusia, mungkin berubah tinggal ada tidak yang berupaya untuk merubah dia ada tidak orang yang akan menyadarkan dia, atau dia hidup sendiri mengikuti dorongan hawa nafsunya ketika sudah sesat dia akan makin sesat, tetapi dari sisi peluang siapapun dia mungkin akan melakukan perbaikan.
Ketiga, sifat dendam memiliki beberapa bahaya. Pertama dendam akan merusak diri sendiri secara fisik.
"Kita mungkin bisa merasakan ketika diri diliputi mungkin pernah ada rasa dendam itu maka kita tidak akan pernah untuk tenang, tidak akan pernah untuk nyaman, karena yang ada di benak kita bagaimana melampiaskan kebencian, bagaimana kita ingin melihat dia orang yang kita dengar itu merasakan kesulitan, menderita sama seperti kita, sehingga hari-hari orang yang mendendam itu akan jauh dari temannya, akan jauh dari kenyamanan hidup, bahaya secara fisik ya bahaya yang lebih besar adalah dampak di sisi Allah," urainya.
Ia mengutip hadis
أَبْغَضُ الرَّجُلِ إِلَى اللهِ أَلَدُّ الْخِصَامِ
“Orang yang paling dibenci Allah adalah orang yang menaruh dendam kesumat (bertengkar)”. (HR Muslim).
"Ini menunjukkan bahwa perbuatan tersebut tidak akan mendatangkan ridha Allah, justru melahirkan kebencian dari Allah, ini menjadi qarinah bahwa perbuatan itu ya sangat dibenci atau dilarang oleh Allah, karena itu maka kita pun harus sampai pada titik itu tidak boleh kita dendam, karena akan merusak akan menjauhkan cinta Allah, akan menghilangkan rahmat dan kasih sayang Allah, tentu saja keberkahan hidup pun akan dicabut," tegasnya.
Keempat, diri sendiri harus dipenuhi oleh karakter orang bertakwa. "Yaitu apa orang bertakwa itu orang yang bisa menahan amarah dan orang yang bisa memaafkan, di dalam Quran Surat Ali Imran ayat 134
وَالْكٰظِمِيْنَ الْغَيْظَ وَالْعَافِيْنَ عَنِ النَّاسِۗ
Artinya orang-orang yang mengendalikan kemurkaannya, dan orang-orang yang memaafkan (kesalahan) orang lain," paparnya.
"Siapa orang yang bertakwa? orang yang bisa menahan marahnya, menahan rasa bencinya tidak berujung kepada dendam, jadi dia akan berupaya menurunkan kemarahan itu sehingga tidak bersisa, tidak ada pengaruhnya, ini bisa membilas peluang untuk dendam," terangnya.
"Kemudian apa berikutnya dan dia pemaaf dia akan memaafkan siapapun ya ketika tadi tentu saja ya yang pertama dan kedua pandangan tentang manusia tadi mungkin untuk salah mungkin untuk berubah maka akan muncul ya sikap kita untuk memaafkan, ya mudah-mudahan dengan kita berupaya yang melakukan langkah-langkah ini walaupun ada lintasan pernah diserang ya oleh penyakit ini segera kita sembuhkan, kita bentengi imunitas kita bagaimana pertahanan kita ditingkatkan ya Sehingga serangan itu godaan penyakit hati itu tidak sampai menjalar dalam tubuh kita ya kita pun bermohon kepada Allah supaya tidak dihinggapi oleh sifat dendam," pungkasnya. [] Alfia Purwanti