Al-Jazeera menegaskan bahwa video tersebut beredar ramai di kanal
berita–berita India yang mengatakan bahwa terjadi pembunuhan massal terhadap
warga Hindu oleh pasukan kelompok Islamis di tengah aksi gelombang massa yang
terjadi ketika menurunkan Perdana Menteri Hasina.
“Pembuat video menyesatkan itu telah
mengklaim bahwa dua rumah terbakar. Akan tetapi, rumah yang terbakar
teridentifikasi milik warga Muslim. Sayangnya, video telah tersebar dengan
narasi menyesatkan hingga ke platform X,” tulis Al-Jazeera.
Kelompok sayap kanan India, menyebutkan bahwa video tersebut menunjukkan seorang wanita Hindu sedang
diserang oleh warga Muslim.
“Wanita-wanita Hindu di Bangladesh! Mereka diperkosa dan
dibunuh! Warga Hindu sedang digenosida di Bangladesh!” tulis akun X
milik Jaipur Dialougues, Rabu (07/08/2024).
Namun ternyata, video tersebut adalah aksi mogok bicara
seorang mahasiswi yang terjadi di sebuah universitas bulan Maret lalu karena
kasus beberapa teman sejawatnya bunuh diri.
Artikel lain ada yang menyebutkan, protes Bangladesh dipengaruhi oleh intelijen Pakistan
dan China, karena sedang mengupayakan berdirinya sebuah negara Islam.
Sementara beberapa media pemberitaan juga berargumen bahwa
pemerintah India sedang mempersiapkan warga Hindu agar keluar dari Bangladesh, akibat serangan terhadap minoritas demi
membantu untuk mengatasi kekacauan politik di Bangladesh.
Seorang Analis Media India telah membesar-besarkan
pemberitaan dengan mengatakan bahwa korban mencapai 119 orang, terang
Al-Jazeera, yang mayoritas mereka terafiliasi dengan Liga Awami telah dibunuh di
serangan keramaian beberapa hari terakhir ini, termasuk dua warga Hindu,
seorang polisi, dan aktivis partai Liga Awami.
Al-Jazeera
mengungkapkan, “Kebenarannya
adalah, beberapa rumah termasuk para politisi Liga Awami, baik Muslim maupun
Hindu telah diserang. Beberapa analisis mengatakan bahwa aksi-aksi tersebut
dimotivasi oleh para politisi yang terafiliasi dan tidak ada hubungannya dengan
agama.”
Jamaat-e-Islami, partai Islam terbesar di Bangladesh telah menyerukan perlindungan kepada kaum
minoritas. Dan juga terdapat laporan bahwa warga Muslim bahkan menjaga kuil–kuil Hindu.[] M. Siregar