TintaSiyasi.id -- 23 Juli 2024 lalu merupakan hari peringatan Hari Anak Nasional (HAN) masih seperti tahun sebelumnya peringatan Hari Anak Nasional mengusung tema yang sama yakni Anak Terlindungi Indonesia Maju. Nahar selaku deputi bidang Perlindungan Khusus Anak KemenPPPA mengatakan bahwa dari tema ini diharapkan anak Indonesia harus dipenuhi hak-haknya dan dilindungi jika mereka menghadapi persoalan untuk mewujudkan hal tersebut, ada beberapa subtema yang perlu menjadi perhatian. (rri.co.id, 24/06/2024)
Selain itu, sejak disahkannya UU tentang kesejahteraan anak pemerintah memang tengah berupaya dan memaksimalkan meningkatkan kesejahteraan anak dengan mendorong kepedulian berbagai pihak lewat penyelenggaraan Hari Anak Nasional.
Akan tetapi berbagai upaya yang tengah dilakukan oleh pemerintah ini masih selaras dengan semakin kompleksnya problematika anak, mulai dari belum terpenuhinya kebutuhan nutrisi, pendidikan, kekerasan terhadap anak, bahkan ironi jual beli video anak yang baru-baru ini dilakukan oleh pemuda di Kebumen yang terungkap tepat tanggal 23 Juli lalu.
Seorang pemuda di Kebumen melancarkan aksinya dengan membuat grup pemersatu bangsa untuk menjual video porno anak di bawah umur hingga balita kepada para member di medsos. Kasus ini terungkap diawali dari laporan masyarakat termasuk patroli tim siber yang menemukan banyak konten pornografi di medsos dan ditangani langsung Tim Siber Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Tengah. (iNews Jateng, 23/07/2024)
Sungguh miris, hal ini terjadi di tengah euforia peringatan Hari Anak Nasional. Tentu saja hal ini justru menunjukkan bahwa upaya dan program-program yang digarap pemerintah belum cukup berhasil untuk menjamin dan melindungi hak-hak anak.
Sekalipun disisi lain, upaya pemerintah dalam mengerahkan pihak-pihak berwajib dalam menangani kasus tersebut perlu diapresiasi, akan tetapi tetap dibutuhkan peningkatan dan solusi yang dapat memberantas segala bentuk tindakan dan kejahatan yang merampas hak-hak anak.
Dampak Belenggu Sekulerisme Kapitalis
Tindakan bejat ini tentu tidak terlepas dari penerapan sistem kapitalisme liberalisme yang berfokus pada perolehan keuntungan materi yang sebesar-besarnya. Kapitalisme melahirkan generasi melahirkan generasi rusak lagi liberal yang membentuk tingkah laku masyarakat buruk, cenderung didorong oleh hawa nafsu dan jauh dari ketaqwaan kepada Allah.
Sistem pendidikan dalam sistem sekulerisme yang memisahkan agama dari kehidupan telah gagal dalam melahirkan pribadi yang bertaqwa begitu pula dengan sistem ekonomi dalam sistem kapitalisme sekulerisme liberal telah gagal menjadikan masyarakat sejahtera sehingga mendorong rakyat untuk melakukan aktifitas jual beli yang haram.
Islam Solusi Hakiki
Berbeda dengan Islam yang berperan dalam menjaga keamanan dan kesejahteraan setiap individu rakyatnya dari bayi, balita, anak-anak, orang dewasa, hingga lansia. Islam memandang bahwan anak adalah generasi penerus pemimpin peradaban, oleh sebab itu negara wajib memenuhi kebutuhan anak diberbagai aspek. Hal ini karena pemerintahan dalam islam yakni Khilafah adalah sistem yang lahir dari Allah Swt bukan buatan makhluk lemah bernama manusia.
Khilafah akan melakukan berbagai upaya dalam membentuk individu yang bertaqwa sehingga jauh dari berbagai jenis kemaksiatan. Hal ini sebagaimana sabda nabi bahwa Khalifah/Pemimpin dalam islam adalah raain.
“Imam (Khalifah) adalah raa'in (pengurus rakyat) dan ia bertanggung jawab atas pengurusan rakyatnya” (HR al-Bukhari)
Khilafah akan memberikan pelayanan di berbagai aspek mulai dari penerapan sistem pendidikan dalam Islam yang diberikan secara gratis untuk setiap warga negara Khilafah, kurikulum yang diterapkan dalam sistem pendidikan dalam islam akan membentuk individu yang bertakwa dengan pembentukan syakhsiyah islamiyah.
Selain itu, Khilafah juga akan menerapkan sistem ekonomi Islam yang dapat mensejahterakan masyarakat, dengan penerapan sistem ekonomi islam khilafah akan membuka banyak peluang lapangan pekerjaan sebab dalam Islam mencari nafkah bagi laki-laki adalah kewajiban sehingga negara bertanggung jawab penuh dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat untuk menunaikan kewajiban mencari nafkah tersebut.
Khilafah juga menjamin kebutuhan pokok setiap individu secara gratis seperti layanan kesehatan, sandang, papan, dan pangan. Dengan demikian masyarakat akan sejahtera dan jauh dari aktivitas menghalalkan segala cara untuk mendapatkan materi.
Khilafah juga akan membentuk badan siber untuk menjaga dan mengontrol berbagai konten, segala bentuk konten yang melanggar hukum syara’ akan distop dari sumbernya. Negara dalam islam juga menerapkan berbagai sanksi dan uqubat bagi pelaku kemaksiatan.
Lebih dari ini negara bertanggung jawab dalam mengembalikan fungsi dan peran keluarga dalam mendidik anak.
Demikianlah jaminan keamanan anak dalam Islam hal ini hanya akan terwujud dalam sistem Islam yakni Khilafah. Wallahu’alam.
Oleh: Lulita Rima Fatimah, Amd.Kom.
Aktivis Muslimah