Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Surah Ali Imran Ayat 159 Adalah Tuntunan Berazam

Senin, 01 Juli 2024 | 09:34 WIB Last Updated 2024-07-01T02:40:12Z

TintaSiyasi.id -- Terkait dengan perasaan ingin mundur atau berhenti dalam melakukan sesuatu, Aktivis Muslimah Ustazah Dedeh Wahidah Ahmad mengungkapkan upaya supaya berazam. “Nah, supaya kita bisa berazam dan terus menempuh  jalan itu, maka yang harus kita miliki melihat kepada wahyu Allah sebagai tuntunan kita, di antaranya ya di dalam Al-Qur’an surah Ali Imran ayat 159, ‘Ketika kita sudah berazam maka bertawakallah kepada Allah.’,” bebernya di kanal Youtube Muslimah Media Hub dengan tema Membangun Azam dalam Diri|Family Zone, Senin (24/06/2024).

Aktivis yang akrab disapa Ustazah Dedeh ini membeberkan upaya-upay dalam berazam. “Pertama, keyakinan kuat dan kebulatan tekad, yakni kita memiliki keyakinan bahwa perkara itu wajib dilaksanakan. Artinya seorang mukmin tidak boleh melakukan sesuatu yang dia tidak memiliki pengetahuan tentang hukum syaraknya apa,” tuturnya.

“Ketika kita sudah tahu bahwa perkara tersebut adalah wajib, kita akan memiliki kekuatan sekali pun boleh jadi perkara tersebut sulit untuk dilakukan. Atau mungkin kita tidak menyukainya, tetapi karena kita terikat iltizam (komitmen) dengan hukum syarak,” jelasnya melanjutkan. 

Ia menyemangati, ketika sesuatu itu diwajibkan, maka pasti di situ ada pertolongan Allah. “Di situ ada kemudahan yang akan diberikan oleh Allah. Karena tidak mungkin Allah itu zalim, tidak mungkin Allah memberikan sesuatu yang sulit kepada hamba-Nya tanpa memberikan kemudahan. Sesungguhnya beserta dengan kesulitan itu ada kemudahan,” ulasnya.

“Kedua, tahu urgensinya, apakah sesuatu itu memberikan kebaikan secara langsung dirasakan. Misalkan, ketika seseorang tidak merasa penting untuk belajar, maka dia akan mengabaikan belajar itu. Ketika seseorang tidak meyakini bahwa harus melakukan sesuatu, misalkan apakah olahraga, makan, healing, atau mungkin berdakwah,” terangnya.

Lanjut dikatakan, belum tahu urgensi adalah ketika seseorang belum merasakan dakwah itu sebagai sesuatu yang urgen dan penting bagi dirinya dan sudah sampai pada titik bahwa kalau tidak berdakwah akan rugi serta akan kehilangan pahala, dan boleh jadi ketika dakwah amar makruf nahi mungkar tidak dilakukan, maka keburukan itu akan menimpa.
 
Ketiga, azam itu akan muncul dan kebulatan tekad itu akan makin kuat ketika paham, terbayang dalam benak bagaimana cara melakukannya. “Kalau orang belum paham bagaimana melakukannya, itu belum azam. Dia punya risiko di dalam perjalanan, ketika ada hambatan dan kesulitan, dia mudah untuk menyerah,” ingatnya.

“Dia harus belajar dan terlibat di dalam jemaah. Jemaah itu akan menjaga semangat, memberikan inspirasi dan  motivasi, dan akan memberikan dorongan. Ketika terbayang oleh kita dalam melakukan sesuatu caranya itu sudah  gamblang. Maka insyaallah pada saat  itu azam akan tumbuh dalam diri kita,” pungkasnya.[] Sri Nova Sagita

Opini

×
Berita Terbaru Update