Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Kunjungan Lima Pemuda NU ke Israel Amat Sangat Memalukan

Rabu, 24 Juli 2024 | 11:42 WIB Last Updated 2024-07-24T04:42:59Z

Tintasiyasi.ID -- 
Melalui YouTube UIY Official, Cendekiawan Muslim Ustaz Ismail Yusanto menilai kunjungan lima pemuda Nahdhatul Ulama (NU) ke Israel beberapa hari yang lalu adalah suatu hal yang amat sangat memalukan.

 

"Terkait kunjungan lima pemuda NU ke Israel beberapa hari lalu yang bikin geger di tengah kebiadaban Zionis yang luar biasa yang mengakibatkan kehancuran wilayah Gaza, menimbulkan kematian puluhan ribu warga di sana, serta kecaman dari berbagai pihak di seluruh dunia, (maka) kejadian atau kunjungan ini tentu amat sangat memalukan," ungkapnya pada Ahad (21/07/2024).

 

Ia menegaskan, satu hal yang amat penting bahwa secara faktual hubungan dengan Israel  adalah hubungan perang atau 'al-aqad harbiyah. “Mengapa? Karena secara faktual negara Zionis ini adalah negara agresor yang telah merampas dan menjajah tanah Palestina,” tegasnya.

 

"Selama itu pula mereka telah banyak sekali melakukan penindasan, perampasano dan juga pembunuhan terhadap warga Palestina. Sudah tidak terhitung berapa banyak yang menjadi korban. Ini jelas sekali tidak bisa dibantah," ujarnya.

 

Oleh karena itu, mereka apalagi para pemimpin mereka, perdana menteri, presiden dari negara agresor itu statusnya, tidak lain adalah sebagai  kafir harbi fi'lan (kafir yang sedang memerangi kaum Muslim).

 

"Masak terhadap orang yang termasuk paling bertanggung jawab terhadap semua kezaliman, kebrutalan, kesadisan, kebengisan di Palestina yang telah banyak sekali mengakibatkan kehancuran, penderitaan, dan kematian puluhan ribu orang di sana, bukannya bersikap keras atau tegas malah bermanis muka, bersalaman, lalu berfoto bersama," sesalnya.

 

Tentang hal ini UIY mengajak untuk menyimak apa yang dikatakan Allah Swt. dalam surah Al-Fath ayat 29, yang artinya, "Muhammad adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia bersikap keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka...."

 

“Ada ungkapan sederhana bagaimana kita bersikap terhadap musuh saudara kita, ‘Musuh dari saudara kita adalah musuh kita. Nah, bila ada yang berlaku sebaliknya, justru bersaudara dengan musuh saudara kita ini, apakah itu berarti mereka telah secara sengaja hendak menempatkan diri sebagai musuh dari saudara kita?" pungkasnya retoris.[] Rina


Opini

×
Berita Terbaru Update